Born To You •Jaeyong• [END]

‹18› Δεκαοχτώ

¬Born To You¬

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment🙏

☘️ENJOY YOUR READ🍀

Setelah 3 hari berada di rumah sakit, Taeyong akhirnya bisa keluar dan menghirup udara bebas.

Ia pulang ke rumah bersama Chanyeol dan Baekhyun. Sebenarnya tadi Ten dan Doyoung ingin ikut, namun Taeyong bilang bahwa keadaannya sudah baik-baik saja dan menyuruh kedua sahabatnya untuk pulang.

Di sinilah Taeyong sekarang, di ladang belakang rumah. Tempat ia pertama kali terjatuh ke bumi, sebelum ia bertemu dengan Jaehyun.

Menatap langit yang berwarna jingga, lalu menghela nafas pelan.

“Jae, kapan kau akan melihatku? Setidaknya jangan sakiti aku jika aku berada di dekatmu. Apa salahku Jae? Aku hanya mencintaimu dengan tulus, aku yakin itu. Tapi kenapa kau malah menyiksaku seperti ini?” gumamnya.

Tak lama, angin berhembus sedikit kencang; membuat rambutnya sedikit berantakan namun tidak mengurangi kecantikannya.

“Eoh? Apa ini?” ia memutarkan tubuhnya pada sekitar ketika Flower Flakes berterbangan di sekitarnya.

“Kenapa bunga-bunga ini terbang di sekitarku? Darimana asalnya?” ia mengernyit risih.

Di tambah lagi aroma manis buah delima, sungguh orang biasa pasti akan langsung terpikat pada Taeyong jika seperti ini.

“Hei, aku sering mencium aroma ini. Tapi darimana asalnya ya?” gumamnya kebingungan.

Sibuk dalam pemikirannya sendiri, Taeyong tak sadar bahwa ada seseorang yang mendekat ke arahnya.

“Taeyong.” suara lembut itu menyapa pendengaran Taeyong.

Taeyong berbalik dan terkejut ketika melihat guru barunya tempo lalu ada di ladang yang sama dengannya.

“Oh? Mrs. Tiffany? Ba—bagaimana bisa miss berada di sini? Dimana rumah miss?” tanya Taeyong antusias.

Sedangkan Tiffany hanya tersenyum lembut, lalu berjalan mendekat.

“Taeyong, kau pasti lupa siapa aku sebenarnya. Andai saja kau masih menjadi putra kecilku dulu.” lirih Tiffany.

Taeyong mengernyit bingung.

Putra kecilku? Sejak kapan?

“Maaf miss, apa yang anda katakan?” tanya Taeyong sopan.

“Oh tidak-tidak, tidak ada. Sudahlah, bagaimana kondisimu?” Tiffany sengaja mengalihkan pembicaraan.

“Kondisi saya baik, miss. Darimana miss bisa tau kalau saya sedang tidak baik hingga menanyakan kondisi saya?” tanya Taeyong curiga.

“Banyak para guru dan penjaga kantin yang membicarakan dirimu, Tae. Jadi, aku tahu itu semua dari mereka.” Tiffany menjawab dengan lancar, padahal ia tahu sendiri waktu itu.

Dan ia tahu, penyebab adanya rongga di tubuh Taeyong adalah karena bunga Daisy miliknya saat itu.

“ohh begitu, maafkan saya, miss.” sesal Taeyong.

“Apa ada yang serius dari kondisimu waktu lalu?” tanya Tiffany, mencoba memancing Taeyong agar ia bisa memberitahu sesuatu pada Taeyong.

“Ehmm, waktu itu dokter bilang di perut saya ada sebuah goresan memar biru dan ada sebuah lambang ukiran bunga mawar. Dan juga—ehmm.” Taeyong terdiam, ragu untuk melanjutkan ucapannya.