Born To You •Jaeyong• [END]

‹02› Δύο

¬Born To You¬

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment🙏

☘️ENJOY YOUR READ🍀

9 Years Later«

"Nieander!"

Teriakan seorang perempuan menggema di sebuah kebun bunga dengan tumbuhan hijau nan segar di pinggiran taman itu.

"Bunda!! Bunda Demeter tolong aku!!!" pekikan dari seorang anak kecil yang dipanggil Nieander.

Perempuan tadi-Demeter, hanya tertawa melihat anaknya yang berlarian karena dikejar oleh sekumpulan burung merpati.

Srekk sreeekk

Larian anak kecil itu terhenti ketika dilihatnya ke arah belakang bahwa burung-burung merpati tadi sudah pergi.

"Bunda kenapa tidak menolong Nie? Kan Nie takut!" ujarnya kesal.

Pipinya yang tembam dan berwarna sedikit kemerahan menggembung lucu.

"salah Nie sendiri berlari ke sana, tidak mau menuruti bunda untuk tetap diam di sini. Ya sudah bunda biarkan saja." jawab Demeter.

"Ishh iya-iya! Nie salah!" ujarnya.

Demeter hanya menggeleng maklum.

"Hera, putramu tumbuh menjadi anak yang sangat lucu dan periang." batin Demeter.

"Bunda! Nie tadi mendapatkan ini." ujarnya riang, sembari menunjukkan setangkai bunga mawar berwarna merah muda.

"Ini indah-Nie, kau tak memetik untuk bunda Hera?" tanya Demeter.

"Astaga! Nie lupa bunda, ya sudah Nie ambil bunganya lagi ya?" tawar anak itu sembari menatap Demeter dengan mata besarnya.

Demeter hanya mengangguk pelan.

Dilihatnya semakin menjauh anak itu dari pandangannya, Demeter menghela nafas, lelah.

Ia memutuskan untuk duduk di sebuah batu yang ada dibelakangnya.

"1 tahun lagi Hera-1 tahun lagi kami semua harus melepasnya... Aku mohon padamu agar selalu melindungi Putramu itu, Hera." lirih Demeter.

Selama ini, ia begitu tulus memberikan kasih sayangnya pada Nieander. Sampai-sampai ia tidak rela jika Nieander berusia 10 tahun.

Tak terasa, lama kelamaan matanya meneteskan air mata. Seolah mengetahui kesedihan Demeter, semua tumbuhan disitu tiba-tiba layu tanpa sebab.

Hingga tak sadar, ada sebuah tangan mungil menghapus jejak air matanya. Itu Nieander.

"Bunda, kenapa menangis? Nie nakal ya sama bunda? Nie minta maaf ya bunda?" ujar anak itu, sedih.

"Nggak, Nie nggak nakal kok. Bunda sedang mencari menangis bahagia tadi karena Nie semakin besar dan semakin pintar, bunda bangga sama Nie!" ujar Demeter dengan nada cerianya.

"Benarkah? Kalau begitu ayo ke Sacred space Nie rindu dengan bunda Hera!" ajaknya riang.

Demeter hanya bisa tersenyum teduh lalu menggeleng pelan. Ditatapnya tumbuh-tumbuhan di tempat itu, lalu ia tersenyum dan mengarahkan tangannya ke arah tumbuhan itu.

Seketika tumbuhan itu langsung kembali subur seperti semula.

"Seharusnya kalian tidak bersedih tadi, bagaimana jika Nie tau?" ujarnya pada seluruh tumbuhan itu.