End up in something.

1.1K 137 1
                                    

Auristela

Akhirnya diriku bisa keluar dari ruangan itu, beruntung goblin ini berbaik hati mau menolongku.

"Thank you sir" kataku berterima kasih padanya

"No miss, ini sudah jadi tugas Gooble" katanya tersenyum

"Gooble wait aku akan membebaskanmu, i'm promise" kataku dgn serius pd Gooble

"Dia ada di atas, hati hati miss Auries" katanya tersenyum pergi menghilang, tunggu dia tau namaku? Dari mana dia tau?

~•-•~

Sebuah ruangan yg menjadi tempat pertempuran besar antara Voldemort dan Dumbledore.

"Hermione" kataku berlari menghampiri Hermione

"Auries? Ba-bagaimana bisa?" Hermione kebingungan, aku hanya menggedikan badanku.

Pertempuran sengit antara Dumbledore dan Voldemort berakhir dgn menghilangnya Voldemort.

Tak lama kementrian sihir datang di detik detik terakhir pertempuran dumbledore dan voldemort, Kementrian sihir yg dulu tak percaya kini percaya pd kami setelah melihat pertempuran itu.

Dalam beberapa hari, keadaan mulai berubah dan status sihir menjadi waspada. Kementerian mengakui kesalahanya dan meminta maaf pd publik, dolores di tarik dari hogwarts karna mengetahui cara mengajar dolores yg cenderung menggunakan kekerasan fisik dan menyalahgunakan kekuasaan.

Sayangnya aku tak mampu bertemu draco atau berkata padanya setelah mengetahui org tua-nya seorang death eater, apa dirinya tau?

Sore hari di hogwarts, hari semakin memburuk dgn terungkapnya voldemort kembali, dunia sihir semakin kacau dan menjadi acak acakan mengetahui publik voldemort masih berkeliaran bebas di luar sana.

"Auries...?" Panggilan lembut Draco padaku membuyarkan lamunanku.

"Umm- y-ya?" Aku linglung

"Apa yg kau pikirkan?" Tanya Draco khawatir pd-ku

"Nothing" jawabku kosong

"Kau sebaiknya memberi tahuku sebelum aku mencari taunya sendiri" Ucap Draco padaku tiba tiba menarik pinggangku padanya

"I swear, tak ada apapun" kataku menyunggingkan senyum pecicilanku berusaha baik baik saja

Draco memandangku, ntah kenapa pandanganya mengisyaratkan sesuatu, ini sulit untukku di saat Draco menatapku dgn penuh harapan.

"Mengapa kau menangis?" Tanya Draco padaku, saat melihatku bergelimang air mata yg tak ku sadari

"Nothing" aku menunduk

"Goddamn Auries katakan padaku, siapa yg membuatmu menangis?" Tanya Draco semakin khawatir, aku hanya bisa menunduk sesegukan.

"Nothing, can we just like this?" Kataku mengusap air mataku di pipiku.

Draco menatapku, tapi dalam beberapa detik dia menarikku dalam pelukanya, air mataku tak bisa tertahan lagi, segala rasa sakit yg kurasakan tertumpah dalam pelukanya. Suara tangisku mulai terdengar sekarang. Aku tak bisa...

"Menangislah! Auries! Menangislah!" ucap draco padaku semakin membuat air mataku pecah.

"Maafkan aku..." kataku di sela sela tangisku.

~•-•~

1 minggu lagi libur sekolah, meski keadaan dunia sihir kacau dan muram, Hogwarts berusaha sebisa mungkin agar sekolah tetap aman. Ini tak baik karna sepertinya aku dan harry akan tetap berlibur di rumah keluarga dursley atau di the burrow keluarga Ron.

SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang