Concern.

1K 158 13
                                    

Auristela

       Siang hari di hogwarts dibuka dgn kabar mengecewakan, karna pasukan yg Harry latih diketahui dolores dan membuat Dumbledore di pecat. Sepertinya Harry sangat merasa bersalah dan terpukul. Dumbledore kabur ntah itu menguntungkan atau tidak. Tapi yg pasti dolores si makhluk gila itu mendeklarasikan diri sebagai kepala sekolah hogwarts

        Peraturan semakin ketat, bahkan antar siswa saja tak boleh dekat lebih dari 20 cm, aku ingin memeluk Draco hikkk T__T

       Malam Harry di hogwarts terasa begitu dingin, karna sekarang benar benar sudah memasuki musim dingin. Ukhh aku tak tau tapi aku suka menyendiri, keluyuran, kedinginan dan menatap langit malam yg gelap. Rasanya seolah aku telah menghilang dari dunia semua rasa sakitku rasanya pergi. Dan diriku seolah rasanya menjadi barang yg hilang.

"Hey Luna?" Kataku saat melihat luna tanpa alas kaki pakaian tipis keluyuran menempelkan poster

"Hello Auries" sahut luna dgn nada khasnya .

"Sedang apa kau di sini?" Tanyaku

"Sebentar lagi libur natal, Yeahh you know beberapa anak menyembunyikan barangku, jadi aku harap mereka melihatnya dan mau mengembalikan barangku" jawab luna kembali tenang

"Oh my!! itu sungguh keterlaluan!" Kataku tak percaya jika Luna mendapat perundungan seperti ini.

"Tak apa auries mereka hanya bercanda" Ucap luna tersenyum

"Luna!! stop be kind, itu jahat luna it's unfair" kataku malah emosi sendiri, malah di balas senyuman oleh luna menggenggam kedua tanganku.

"Auries, ibuku selalu bilang suatu hal yg hilang akan menemukan jalan pulang sendiri untuk kembali pada kita, meski dgn cara yg tak terduga..." Ucap luna padaku sangat dewasa, kemudian menatap atas ku yg ternyata ada sepasang sepatu pink menggantung di atasku.

~•-•~

      Liburan musim dingin aku dan Harry habiskan di the order phoenix, anyway aku menemukan fakta baru jika Sirius adalah kerabat Draco Malfoy ini sedikit membuatku terkejut. Tapi belakangan ini Harry lebih sering melamun, saat ku tanya pun dia lebih mengabaikanku di banding menceritakan. Yah setidaknya dia pernah bilang padaku jika dia terus bermimpi buruk.

       Kembali ke Hogwarts dgn keadaan Dolores menjadi kepala sekolah ini benar benar tak baik. Sedang ujian O.W.L segera di laksanakan aku seakan tak peduli dgn ujian bodoh itu.

      Aku berjalan di jembatan berniat mencari Hermione yg ku temukan sedang bertengkar dgn Harry. Kedatanganku sepertinya tak membuat mereka senang karna seketika mereka menghening.

"What?" Aku bingung, Harry menatap Hermione tajam.

"Ahh-uhhh umm" Hermione tergugup menyenggol Ron

"Wait-" seolah hubungan saudara antara kami begitu kuat satu alasan terlintas di pikiranku.

"Kau berniat mencari Dumbledore?" Kataku spontan

"No" Harry menjawab dingin padaku.

"Hey wait- kau tak berniat meninggalkanku?" Kataku terdiam

"Listen Auries, kau satu satunya adikku tersayang aku tak ingin kehilanganmu cukup biar aku sendiri" kata Harry mengusap wajahku dan pergi

"Tapi HARRY!!" Aku berteriak memanggilnya walau di abaikan, Hermione memelukku mencoba menenangkanku. Sedang ron menyusul Harry.

~•-•~

        Hogwarts cukup menjadi kelam dgn kepergian Dumbledore, sedang diriku hanya bisa melamun di pagar lorong hogwarts memandangi hal random,

SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang