Puzzle.

990 171 4
                                    

Auristela

              Sekarang aku mulai berpikir, hubunganku dan Marrie menjadi jauh bukan salah thomas, ini benar bukan salah dirinya tapi... Marrie menjauhiku karna Thomas menyukaiku, tunggu bukankah ini salah nya? Tidak, bukan salah thomas juga, terus salah siapa?

       
             Siang hari mendung di hari rabu ini cuaca cukup dingin, sepertinya ini sudah mulai musim gugur. Hari ini aku sedang berdiam di perpustakaan aku tau, aku benci perpustakaan... tapi ini satu satunya tempat yg tak terjamah dari peraturan sinting dolores. Kalo di pikir lagi sejak adanya makhuk gila itu banyak murid yg mengunjungi perpustakaan.

           Aku mulai memandangi seseorang di sampingku, wajahnya begitu tenang terlelap meja. Tanganya menjadi bantalan untuk kepalanya, seperti seseorang yg begitu kelelahan. Dalam beberapa saat aku memandanginya aku mulai menyadari bahwa perlahan lahan Draco mulai memiliki bayangan hitam di bawah matanya.

              Dia benar benar seperti org yg memiliki banyak pikiran. Semburat kelabu di kulitnya, wajahnya menjadi cukup tipis dan pucat. Aku mulai merasakan sakit yg mendalam merasakan sesuatu yg menyakitkan di hatiku, aku tak tau perasaan apa ini, aku ingin menangis dan memeluknya aku tau ini gila. Tapi aku benar benar ingin memeluknya, tanpa sadar aku menyandarkan tubuhku pada bahu Draco. Membuat Draco perlahan terbangun.

"Ada apa?" ucap Draco masih di posisi yg sama

"Biarkan aku begini" kataku, Draco hanya mendiamkanku.

         Di dalam kesepian ini aku mulai memikirkan perasaanku pd Draco bahkan hubungan kami ini seperti apa? maksudku aku bahkan dulu membencinya tapi sekarang aku bahkan tak pernah kurang dari 2 meter darinya, wait- apa aku menginginkan sebuah pengakuan? No, no, no tak mungkin... tak... mungkinkan?

"Draco... apa kita berteman? Are we?" Tanyaku bergumam

"What?" Draco memastikan perkataanku

"Kita berteman kan? Real or not?" Kataku

"...real" jawab Draco

"Mengapa aku merasa kita bukan seorang teman?" Tanyaku random

"Maksudmu?" Draco kebingungan

"Lupakan saja" kataku

"Apa kau ingin lebih dari sekedar teman?" Draco mendongakan tubuhnya, sontak aku langsung duduk dgn tegap

"What- the?" Aku bingung

"Apa kau ingin kita lebih dari sekedar teman?" Ucap Draco tiba tiba mendekatkam dirinya kpd-ku

"A-apaan kau?" Aku kebingungan sendiri, Seringai licik Draco mulai terukir di wajahnya. Sedang aku masih mencoba mencerna situasi sekarang

"Maksudku kau ingin kita lebih dari sekedar teman kan?" Ucap Draco mulai semakin mendekatkan dirinya padaku, tangan kanan Draco mulai mengusap wajahku lembut.

'A-apa dia akan seperti itu lagi'

         Pikiranku mengingat 2 kejadian yg pernah Draco lakukan padaku, no aku tak ingin merasakanya lagi ini gila dan aku ketakutan.

"D-draco apa yg akan kau lakukan?" Ucapku bergetar gugup

"Mengapa? Bukankah kau menginginkan hal yg lebih?" Tangan kanan Draco mulai menyusuri rambut dan leherku

"I-i've never said before" kataku semakin gugup

"But you want it... right?" Bisiknya tepat di telingaku

'Apa apaan dia'

     Aku menelan ludahku kasar, berusaha menguatkan diriku.

"Jadi bagaimana nona Auries? Haruskah kita mulai dgn 1 kecupan" bisiknya lagi

SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang