Auristela
The twin who lived? Kembar tak identik yg bertahan hidup, Aku bahkan tak ingin hidup jika bisa, memang sejak awal diriku hanya sendiri, Harry yg seorang lelaki Gryffindor dan aku yg seorang perempuan Slytherin, kembar tapi tak sama org bahkan menyebut kami 2 sisi buruk dan baik manusia tentu saja Harry mendapat panggilan lebih baik dariku. Aku bahkan lebih memilih sendiri di banding berkumpul dgn anak slytherin lain.
Harry James Potter dan Auristela Lily Potter. Nama yg indah bukan? Jika Harry memiliki luka petir di dahinya maka aku memiki luka petir di leherku. Aku jadi mengingat saat bibi petunia menggati namaku menjadi [Nama lengkap Readers] karna nama Auristela Lily mengingatkanya pd ibuku.
~•-•~
Suara kereta di perjalanan, aku masih bingung apa itu penyihir? Apa ini nyata? Ini semua berawal dari ribuan surat datang memenuhi rumah bibi petunia, paman yg berusaha menghalangi kami mendapatkan surat sampai membawa kami ke sebuah pulau kecil dgn badai besar sampai ada seorang pria tinggi besar bernama hagrid.
Ntah kenapa kami bisa sampai di sini peron aneh bernomer peron 3/4, beruntung ternyata org tua kami memiliki uang jika saja bibi petunia dan paman mengetahuinya mereka pasti akan mengambil habis uangnya mengingat mereka selalu mengungkit biyaya hidup kami berdua.
"Harry...? Apa kita akan baik baik saja?" Ucapku khawatir
"Tentu saja Auries" Harry tersenyum padaku berusaha menenangkanku.
Drrkkk... suara geseran pintu container
"Bolehkah aku duduk di sini? Yg lain penuh" ucapnya, dia adalah anak tadi yg membantu kami saat mencari peron 3/4.
Aku dan harry berpandangan mengangguk kemudian anak tadi mendudukan dirinya di sebrang kami."Aku ron" dia mulai mengajak berkenalan.
"Harry"
"Auries" jawab kami bergantian"Apa itu benar? Bekas luka kalian?" Ucapnya tak percaya
"Oh ya" Harry menyibakan rambutnya persis seperti yg aku lakukan menunjukan bekas luka kami masing masing.
Beberapa saat Harry dan Ron hanya mengobrol canggung aku hanya fokus melihat pemandangan, tiba tiba seorang perempuan berambut ikal acak acakan datang. Ntah dirinya bicara apa aku tak begitu memerhatikan.
"Hi i am hermione granger you must be Harry and Auristela potter, aku sudah banyak membaca sekali tentang kalian and you are?" Ucapnya panjang lebar.
"Ron weasley" dgn mulut penuh makanan yg di beli Harry.
"Plesure" wajahnya terlihat risih melihat Ron.
Begitulah awal pertama aku dan harry masuk hogwarts sampai akhirnya harry berada di asrama gryffindor dan diriku di slytherin terlalu menyedihkan bagiku menempati Slytherin. Saat saudaraku mendapat pujian karna menempati asrama gryffindor sedangkan diriku mendapat gunjingan karna di sebut sebut putri slytherin penerus kau-tau-siapa.
Satu tahun di hogwarts kejadian besar terjadi saat squirell ternyata antek antek Voldemort dan harry mengalahkanya. Semua org berpikir aku dan harry lah yg mengalahkanya tapi kenyataanya yg kulakukan hanya bersembunyi di belakang kakak-ku.
Suara angin malam di hari ini. Kutarik nafasku panjang dan menghembuskanya mencoba untuk menghilangkan semua beban pikiranku. Lorong hogwarts begitu sepi beruntung pria squib itu tak ada.
"Auristela Lily Pottah" Ucap seseorang di belakangku.
'Aarrgghh makhluk menyebalkan itu lagi' pikirku
KAMU SEDANG MEMBACA
SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]
FantasíaDia selalu sendirian, dia selalu kesepian, sejujurnya kita selalu berada di tempat yg sama, yg membedakan hanya alasan kita berada di tempat ini, tapi tak di sangka ternyata, kaulah cahaya yg menarikku keluar. ❝Can we out of here?❞ ❝we will go out t...