Sadness.

2.1K 300 63
                                    

Auristela

              Aku di panggil ke sebuah ruangan di sana banyak sekali org, mulai dari dumbledore, harry, snape, sampai seseorang asing yg di ikat tali

"Loh kenapa dia?" Tanyaku heran

"Dia berpura pura menjadi alastor moody" Harry menjawab, aku masih kebingungan.

"Dia... anak gadis itu yg di inginkan tuanku" pria itu menunjukku

"Diam mulutmu!!" Dumbledore membentak

"Kekekek padahal tuanku sangat menginginkanmu sebagai penerusnya" tawa sintingnya tersengar, sekarang aku menyadari sesuatu

"Lebih baik kau cepat katakan di mana alastor moody?" Snape mulai bicara

"Kekekek tak akan kuberi tahu" dia masih teguh.

"Hey kalian! Tuanku tetap akan mengejar kalian berdua hahahaha!" Pria itu memandangku dan harry, membuatku pucat karnanya

"Auries... tak apa kau boleh keluar" suruh Dombledore padaku

"Aku mengangguk" menurut pada Dumbledore

            Aku menatap langit malam di jembatan mencoba menenangkan diriku, setelah kejadian berat hari ini benar benar menguras mentalku. Kabur ya? Jujur saja aku menginginkannya.

"Are you oke Auries?" Suara Dumbledore mengampiriku

"No sir" jawabku

"Sudah bicara dgn saudaramu?" Tanya Dumbledore lagi, aku menjawabnya dgn gelengan

"Belum sir, Harry cukup sibuk hari ini" lanjutku

"Harry mengalami hal yg berat, walau kalian sudah bertemu pasti kalian belum bicara banyak kan? Kau sebaiknya segera bicara dgnnya, sepertinya dia sangat terpukul secara dia mengalaminya langsung" Dumbledore dgn bijak

"Apa anda percaya? Bahwa Voldemort dia kembali?" Tanyaku pd Dumbledore

"Tentu saja aku percaya" jawab dumbledore pasti,

"Umm sir, ada yg ingin ku katakan padamu ini sangat mengganjal di hatiku" ucapku sedikit ragu

"Katakan Auries" Dumbledore dgn tenang

"Aku... sebelumnya memimpikan Voldemort kembali aku melihat tempat yg Harry katakan, dan aku melihat mematian Cedric" ucapku bergetar ketakutan, Dumbledore terdiam sesaat

"Tak apa Auries, jangan salahkan dirimu yg lalu biarkanlah itu berlalu itu bukan salahmu jika dia kembali, kau dan Harry tenanglah aku percaya pada kalian" ucap Dumbledore bijak

"Thank you sir" aku tersenyum senang Dumbledore berada di sisi kami.

"Sudah, kau sebaiknya cepat masuk menara slytherin udara cukup dingin" Dumbledore mengusap kepalaku layaknya seorang ayah sebelum akhirnya dirinya meninggalkanku, aku tersenyum menatap kepergian Dumbledore. Pandanganku kembali pd langit malam.

"Apa aku kabur saja ya?" Gumamku.

~•-•~

             Aku terduduk di taman belakang hogwarts, aku tak mau lagi memikirkan kejadian sebelumnya. Biarkan aku tenang untuk sekali saja.

"Kau tak apa?" Suara menghampiriku

"Ya" aku menjawab seadanya

"Kelihatanya tak begitu" lanjutnya

"......." aku mengabaikannya

Cttaakk... jitakan di dahiku

"Hukuman mengabaikanku" seringainya terukir

SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang