Auristela
Beberapa hari berlalu, tiba tiba saja hogwarts mengutus guru baru bernama alastor moody dia terlihat mengerikan dgn sebelah matanya itu, berita baru juga dgn kedatangan sekolah Beauxbatons dan Dumstrang untuk melakukan permainan triwizard, sialnya Harry kedapatan memasukan namanya kedalam goblet fire.
"Auries dengarkan dulu aku, kumohon" Harry memelas padaku
"Apa yg harus kudengar?! Kau tau Harry, permainan itu berbahaya, sangat berbahaya sekali itu, bagaimana jika kau terbunuh?!" Ucapku emosi
"Tapi aku sungguh tak memasukan namaku" Ucap Harry terus berusaha meyakinkanku
"Sungguh?" Aku memastikan
"Ya" Harry menjawab pasti, kupeluk Harry erat erat.
"Aku tak ingin kehilanganmu! Kau satu satunya keluargaku... aku tak sanggup!" Ucapku memeluk erat Harry
"Aku tau, aku tau" Harry mengusapku menenangkanku
~•-•~
Aku menyeberangi kamarku yang gelap, melewati Marrie,Flo dan Zoya yg tertidur lelap, menuju jendela yang terbuka. Kusandarkan tubuhku ke ambang jendela, udara malam yang dingin terasa nyaman di wajahku, setelah begitu lama mendekam di bawah selimut.
Pikiranku terus khawatir pd Harry, aku percaya Harry tak memasukkan namanya ke sana, aku percaya pd Harry. Air mataku mengalir membayangkan jika harus kehilangan Harry.
"Jangan... jangan bawa dia" gumamku pd angin malam.
Sepertinya keadaan benar benar tak baik untuk Harry, bahkan Hermione dan Ron pun menjauhi Harry. Hanya aku yg berada di sampingnya sekarang.
Suasana ramai hogwarts, dgn adanya murid Beauxbatons dan Dumstrang membuat tempat Hogwarts sekakin ramai riuh, aku butuh kesendirian.
"Auries" Bisik seseorang di belakangku.
"DRACO MALFOY!" Kagetku, Draco hanya menyunggingkan sebelah senyum puas.
"Ikut aku" Draco menarikku
"Kemana?" Tanyaku, Draco berhenti.
"Tak usah banyak tanya, ikut saja" Draco menjitak kepalaku, aku hanya meringis.
'Kenapa dia selalu begitu sih? T__T'
Beberapa saat aku mengikuti langkah Draco, sampai akhirnya Draco berhenti di sebuah tempat.
"Sampai" Draco melepas genggamanya.
"Danau hitam? Buat apa kita di sini?" Tanyaku memerhatikan sekitar.
"Tck... bodoh" Draco menjitakku
"AWW!" aku tak terima
"lihatlah sekitarmu" lanjutnya.
"Tak ada siapapun" Ucapnya mengusap dahiku yg perih di jitak olehnya sendiri. Draco hanya membuang nafas kesal dan pergi menaiki salah satu pohon.
"Eh? Tak ada siapapun? Sepi dong?" Ucapku antusias baru sadar.
"Payah" gerutu Draco, aku hanya menatap Draco kesal.
"Aku ingin naik" Ucapku beberapa saat melihat Draco yg begitu nyaman berada di pohon dan menyantap apel hijau.
"Yaudah" Draco menjulurkan tanganya menarikku keatas.
Pemandangan danau hitam begitu menakjubkan dari sini, pantulan matahari menyoroti danau membuatnya tampak berkilau, angin sepoi yg sejuk ntah kenapa ini membuat hatiku merasa ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]
FantasíaDia selalu sendirian, dia selalu kesepian, sejujurnya kita selalu berada di tempat yg sama, yg membedakan hanya alasan kita berada di tempat ini, tapi tak di sangka ternyata, kaulah cahaya yg menarikku keluar. ❝Can we out of here?❞ ❝we will go out t...