Auristela
3 th bersekolah di hogwarts dgn sedikit penuh drama yg terus menguras mentalku. Akhirnya th ke 4 bersiap memulai hidup baru yg nyaman. Tiada yg menyenangkan selain Hogwarts, rumahku yg nyaman di banding dgn rumah keluarga Dursley, aku benar benar mencintai Hogwarts.
Dingin malam menembus tubuhku, hogwarts benar benar indah. Rasanya aku tak ingin pulang kembali ke rumah keluarga Dursley yg mengerikan itu. Brrrr membayangkanya saja sudah membuatku merinding.
"Dingin..." bisik seseorang di belakangku tepat di telingaku membuatku kaget
"Oh god, Draco Malfoy!" Ucapku kaget
"What?" Draco menyeringai puas padaku.
"Kau membuatku kaget" Ucapku mengusap dadaku melancarkan nafas.
"Bodoh" ucap Draco
"Heh lagi bercanda ya? Ngapain kau di sini huh? Dasar menyebalkan" ucapku memalingkan wajah darinya.
"Memangnya kenapa? Ini tempat umum bodoh" ucap Draco
"Ya kenapa harus tempat ini gitu? Kan masih banyak tempat lain kenapa harus lorong slytherin?" Kataku nyerocos protes, Draco mendekatkan wajahnya padaku aku hanya menatapnya judes
"Aku ini satu asrama denganmu bodoh" lirik Draco tepat di depan wajahku membuatku bungkam beberapa saat.
"Ya but- what- why- urggh" aku mulai linglung kehabisan kata kata
Cttaaakkk! Draco menjitak dahiku, membuatku perih karnanya.
"Awww Draco Malfoy" ringisku mengusap ngusap dahiku
"Kebodohanmu mulai muncul aku harus melakukanya" Draco datar, aku hanya menggigit bawah bibirku merasa gemas dengan Makhluk yg ada di depanku ini ingin sekali ku timpuk kepalanya yg bersinar itu dgn sendal jepit JK Rowling... hhmm... ya itu pasti menyenangkan sekali, sangat menyenangkan pastinya.
"Ngapain kau senyum senyum? Sudah gila ya?" Draco membuyarkan imajinasi bodohku
"Eh... sendal jepit" aku ngaco dgn tampang bodohku
"Ppfftt... ehem ehem" kurasa Draco berusaha menahan tawanya? I guess.
'Huwaa malu maluin kau auries T__T'
Akhirnya aku pasrah dengan keberadaan Draco. Beberapa saat Draco hanya menatapku.
"...beneran beda ya, kembar tapi tak sama" Draco bergumam, aku meliriknya.
"Tentu saja beda Harry sang legendaris dan Auries si penerus kau-tau-siapa" Ucapku sarkas pd diriku sendiri.
"So what? Kau beneran penerus si kau-tau-siapa?" Draco memasang wajah datar
"Aku tak begitu yakin" kataku lesu
"Konyol" Draco memutar mata kesal.
"What the-"
"Menyebalkan" Draco tiba tiba saja menarik tubuhku padanya."Apa yg kau lakukan?" Ucapku bingung sedikit awkward atas kedekatan kami.
"Memangnya kenapa?" Draco menyeringai padaku.
'Ini terlalu dekat! Tidaaak menjauhlah dariku!'
"Auristela, ternyata kau kesepian juga ya" Ucap Draco.
"Lepaskan aku!" Ucapku berusaha berontak.
"Huh?!" Aku menatap Draco kesal
"Fine..." Draco melepaskanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]
FantasiDia selalu sendirian, dia selalu kesepian, sejujurnya kita selalu berada di tempat yg sama, yg membedakan hanya alasan kita berada di tempat ini, tapi tak di sangka ternyata, kaulah cahaya yg menarikku keluar. ❝Can we out of here?❞ ❝we will go out t...