Nightmare.

2.9K 366 60
                                    

Auristela

            Suara tetesan air di keran, aku masih keheranan dgn adanya Draco saat ini.

"Draco Malfoy? Sedang apa kau disini?" Tanyaku, Draco menatapku.

"A-apa hey, tak usah penasaran!" Ucapnya keras.

"What... hufft" ucapku menghembuskan nafas panjang

           Di keheningan malam ini, aku tak tau harus melakukan apa sedang kucing menyebalkam itu berjaga di depan, aku terjebak di sini. Malam semakin larut aku kedinginan apalagi sekarang aku sedang berada di tempat penuh air. Suara tetesan air terus mengeclak di wastafel.

"Dingin" ucapku mengusap sikutku. Draco hanya diam duduk ambang jendela. Ku sandarkan tubuhku di dinding. Sesekali mengucek mataku yg lelah berat mengantuk.

"Hey sini" Draco mendudukan dirinya di bawah jendela. Aku menghampiri Draco tanpa tanya, ku dudukan diriku di samping Draco.

"Aku lelah sekali, aku ngantuk" ucapku memainkan ujung dasiku.

"Berbaringlah" Draco menyuruhku berbaring, dgn paha Draco sebagai bantalku lalu menyelimutiku dgn jubahnya.

"Eh ini dingin loh, kau pakai saja" Aku menolak

"Sudahlah, aku kan Draco Lucius Malfoy dingin seperti ini tak akan membuatku sakit, aku tak lemah sepertimu" Ucapnya angkuh. Aku hanya tersenyum melihatnya.

"By the way, kau kenapa ada di sini?" Beberapa saat aku memulai percakapan.

"Penasaran sekali kau ya" Draco menyeringai padaku

"Kalau tak mau cerita yasudah" aku acuh. Draco memainkan rambutku mungkin dia bosan? Tapi itu malah membuatku mengantuk tanpa sadar aku perlahan terlelap.

~•-•~

           Aku berjalan di sebuah kuburan? Kurasa, di sana ada Harry yg menangisi seseorang.

"Harry? Harry?" Aku berusaha memanggil Harry namun di abaikan.

         Memangnya dimana ini? Aku merasa asing, sedang Harry hanya terus menangisi sebuah jasad tanpa menghiraukanku.

"Auries larang dia... larang..." samar samar suara perempuan yg kuyakini ibukku.

"Bilang padanya jangan ikut bermain..." kini samar samar suara ayahku terdengar.

"Pria itu... si bermata satu... penipu..." suara seorang anak hufflepuff yg ku tahu cedric terdengar.

         Tiba tiba saja sekujur tubuhku merinding ketakutan, seluruh hawa tempat ini berubah mengerikan, samar samar seseorang terdengar. Tubuhku membeku ketakutan, aku berusaha memanggil manggil Harry tapi suaraku bahkan tak bisa keluar.

       Bayangan seseorang mulai muncul di kegelapan, tawanya yg mengerikan senyum menakutkan itu, aku tau dia... aku tau siapa dia... senyum tersungging di wajahnya.

"Kau pikir kau bisa bebas?" Ucapnya menakutkan, aku menghampiri Harry terus mencoba menggoyangkan tubuhnya tapi tetap saja Harry tak menggubrisku.

"Auries... ikutlah denganku, bebaskan dirimu dari bayangan kakakmu itu" ajaknya padaku. Aku menggeleng menolak

"Come to me my daughter, jadilah pengikutku maka kau akan jadi penerusku" Voldemort mendekatiku. Aku menangis ketakutan, suaraku kelu tubuhku membatu, aku terus terusan berusaha membuat Harry sadar akan keberadaan ku tapi tetap tak ia gubris sama sekali.

"Hidup nyaman menjadi penguasa kegelapan semua akan tunduk padamu" semakin dekat voldemort padaku.

"Tidak! Tidak! Tidaakkk... TIDAAAKKK!" aku menjerit keras. Hingga membuatku terbangun dari tidurku, nafasku tersenggal, tubuhku bergetar ketakutan, keringat mengucur di dahiku

SILHOUETTE [Draco Malfoy × You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang