chapter ─ 03

3K 406 63
                                    

Rosé mendudukkan dirinya pada salah satu kursi kafe setelah sebelumnya ia memesan sebuah minuman untuk menemaninya menunggu kedatangan salah seorang temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé mendudukkan dirinya pada salah satu kursi kafe setelah sebelumnya ia memesan sebuah minuman untuk menemaninya menunggu kedatangan salah seorang temannya. Selepas menyesap sedikit minumannya, gadis Park itu tiba-tiba teringat kejadian lucu yang baru saja ia alami semalam.

Rosé mengaktifkan ponselnya kemudian membuka galeri foto, begitu ia melihat sebuah foto seorang lelaki, bibirnya seketika langsung tertarik dengan sendirinya.

Foto tersebut adalah gambar foto seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna dengan mata sipit, hidung mancung, bibir penuh, serta rahangnya yang tegas seakan terlihat begitu indah terbentuk disana. Pipinya yang sedikit berisi membuat Rosé gemas ingin sekali mencoba untuk mencubitnya.

Namun sayang, Rosé belum pernah sekalipun melihat senyum pada wajah Jimin. Yang dimana jika pria itu tersenyum, tentunya akan melengkapi sebuah kekurangan kemudian menghasilkan sebuah wajah tampan mempesona.

Tapi, bagaimana bisa Rosé mendapatkan foto seorang pria bernama Park Jimin itu? Sementara Jimin bukanlah seorang selebriti seperti dirinya. Pria itu hanyalah seseorang yang tinggal di samping Apartement-nya.

Jawabannya, Rosé mengambil foto tersebut secara diam-diam.

Rosé mengambilnya kemarin malam saat ia dan Jimin tak sengaja sama-sama tengah berada di balkon Apartement mereka, kemudian terjadilah sesuatu yang membuat Rosé tersenyum dengan sendirinya mengingat betapa lucunya reaksi Jimin kepadanya.

Rosé melangkah menuju balkon Apartement miliknya, hendak menikmati pemandangan malam kota Seoul serta menikmati udara malamnya.

Dan tak disangka-sangka, seorang pria yang disukainya kini juga tengah berada di balkon yang dimana terletak berdampingan dengan balkon miliknya. Dengan senyuman sumringahnya, Rosé menatap Jimin kemudian melambaikan tangannya menyapa.

"Oh, Hai Jimin-ssi!"

Namun sapaan itu tidak Jimin hiraukan, hanya menganggapnya sebagai angin lalu yang menganggu ketenangannya. Rosé yang tidak mendapatkan respon apapun, tetap tidak akan diam. "Jimin-ssi, apakah kau sudah makan malam?"

"Jangan menggangguku." Ujarnya kelewat cuek dengan mata yang masih terpejam, enggan menatap sang lawan bicara yang kini tengah menatap lurus menghadapnya. "Kau mau makan malam bersamaku? Kebetulan aku baru saja membeli makanan."

Tatkala Rosé kembali berkata, Jimin masih belum membuka matanya, ia berdecak. "Apakah kau tuli? Aku bilang, jangan menggangguku." Rosé tidak menjawab, ia malah menopangkan dagunya dengan satu tangan bertumpu diatas dinding pembatas balkon mereka sembari masih memandang pria Park itu.

Tampan sekali.

Rosé tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini, dengan begitu ia segera mengarahkan kamera ponselnya pada Jimin disana kemudian menekan tombol shutternya berkali-kali hingga menghasilkan hampir lebih dari lima buah foto yang tersimpan.

CRAZY OVER YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang