chapter ─ 31

3.1K 344 66
                                    

Perempuan bersurai golden brown itu nyaris saja membanting ponselnya dan membuatnya hancur hingga berkeping-keping ketika kekesalan yang bercokol didalam dirinya seolah tengah meledak-ledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan bersurai golden brown itu nyaris saja membanting ponselnya dan membuatnya hancur hingga berkeping-keping ketika kekesalan yang bercokol didalam dirinya seolah tengah meledak-ledak.

Tatkala mendapatkan balasan dari seseorang yang baru saja ia kirimkan pesan pada pagi itu, desisan kesal segera terlepas dari belah bibirnya. Tidak seperti ekspetasi yang dibayangkannya, ia justru dibuat cemburu karena sederet kalimat balasan yang di duga Rosé lah yang mengetiknya.

Sial! Padahal Yura pikir rencananya sudah berhasil ia jalankan ketika Jimin tidak menolak dan membalas ciumannya, terlebih beberapa saat kemudian Rosé datang dan menyaksikannya tengah bercumbu dengan kekasih dari gadis itu.

Namun agaknya kini rencana itu telah gagal sepenuhnya. Terlihat dari kalimat penuh ejekan secara tidak langsung yang Rosé berikan untuknya. Gadis itu mengatakan bahwa tidak ada pertengkaran yang terjadi di antara keduanya.

Bahkan, Rosé berterimakasih padanya karena berkat dirinya sepasang kekasih itu telah melewati malam yang panjang namun dipenuhi dengan cinta didalamnya.

Masih dengan emosi yang meluap-luap, Yura menghubungi seseorang untuk datang menemuinya saat itu juga. Tak berapa lama setelahnya, seseorang itupun datang dan mendudukkan dirinya di hadapan si gadis Kwon yang menyuruhnya datang ke sebuah cafe.

Dari cara bicaranya di telfon, pria itu sudah bisa dengan mudah mengetahui kalau Yura memang tengah diselimuti emosi. Ditambah kini dengan wajahnya yang memerah seakan sedang menahan kesal. "Rencana kita yang sebelumnya telah gagal."

"Tidak seperti apa yang kita bayangkan, hubungan mereka tidak berakhir begitu saja." Ujar Yura sembari menatap lurus pada pria Jung didepannya. Sementara Jaehyun, ia hanya menghela nafas seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Lebih baik kita akhiri saja semuanya, Yura-ssi."

Yura mengernyit bingung. "Apa maksudmu?"

"Semua ini tidak ada gunanya, tidak menghasilkan apapun. Lebih baik kita berhenti melakukan kerjasama ini." Jaehyun menekankan kata-katanya. Meskipun ia masih mencintai dan menginginkan Rosé kembali padanya, Jaehyun tidak ingin menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkannya.

Ya, Yura dan Jaehyun memang sepakat untuk bekerjasama guna menghancurkan hubungan Rosé dan Jimin. Awalnya ketika Yura menawarkan kerjasama itu, Jaehyun menolaknya. Namun seakan tergiur dengan keuntungan yang akan didapatkan keduanya jika rencana mereka berhasil, akhirnya ia pun setuju.

Bertemunya ia dan Rosé ketika di Paris saat itu bukanlah sebuah ketidak sengajaan. Jaehyun memang sudah mengikuti Rosé saat gadis itu pergi meninggalkan Korea untuk menghadiri Paris Fashion Week di negara tersebut.

Mengajak Rosé untuk makan siang bersama di sebuah restoran kala itu juga merupakan bagian dari rencananya. Ia memanfaatkan kepopularitasan yang dimiliki keduanya dengan sengaja mengambil posisi meja yang dapat dilihat para pejalan kaki dari luar kawasan restoran, membiarkan paparazzi mengambil potret mereka dan membuat dugaan kencan tentangnya.

CRAZY OVER YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang