Keramaian melingkupi sebuah tempat pada malam hari itu, didalamnya terdapat cukup banyak orang yang tengah menenggak alkohol, meliukkan tubuhnya dilantai dansa serta ada saja yang bercumbu panas tanpa rasa malu.
Gadis bernama Roséanne Park itu melangkah memasuki tempat tersebut sebab ia diundang untuk datang ke perayaan yang dibuat oleh teman terdekatnya di dunia permodelan, Jennie Kim. Gadis Kim itu tengah merayakan kesuksesannya meraih gelar sebagai Brand Ambassador resmi produk mewah ternama, Chanel.
Jennie rasa dengan merayakannya tidak berlebihan, sebab memang inilah yang menjadi impiannya sejak dulu. Dan untuk mendapatkan posisi itu pun tidak mudah untuk didapatkannya, kerja keraslah yang akhirnya dapat membawa Jennie hingga sesukses ini.
Namun tentunya Rosé tidak tertinggal, ia dan Jennie memiliki kesuksesan yang hampir sama mengingat mereka juga sudah sering melakukan banyak hal bersama sejak awal meniti karir mereka untuk menjadi model.
"Selamat, Jen!" Rosé segera memeluk Jennie ketika ia melihat gadis itu tengah berdiri tak jauh darinya, dengan Taehyung yang berada di sisinya. "Aaa~ Terimakasih, Rosé."
"Akhirnya, impianmu untuk menjadi brand ambassador Chanel tercapai juga." Rosé menepuk-nepuk punggung Jennie, seakan bangga dengan pencapaian sahabatnya itu. Lantas ia memberikan sebuah tas keluaran terbaru untuk sang sahabat yang kini tengah berbahagia, sebagai ucapan selamat. "Woah! Kau tahu saja aku sudah mengincar ini lama sekali sebelum akhirnya dikeluarkan juga."
"Aku yakin, kau pasti sudah meminta Taehyung untuk membelikannya untukmu bukan?" Rosé tahu, sahabatnya ini sangatlah dimanja oleh kekasihnya. Jabatan Taehyung sebagai pemilik sekaligus pimpinan tertinggi di perusahaan TN Company membuatnya dapat membelikan kekasihnya apa saja, bahkan kalau Jennie mau, Taehyung bisa saja memberikan seluruh barang-barang ber-merk Chanel untuknya bahkan tokonya sekalipun.
Jennie mengangguk dengan raut kesalnya, "Ya, benar sekali. Tapi dia terlalu sibuk, jadi rencana untuk mengunjungi tokonya pun selalu dibatalkan." Rosé malah tersenyum senang disana mendapatkan keluhan Jennie tentang kekasihnya.
"Bagus kalau begitu, aku lah yang memberikan lebih dulu barang yang sangat kau inginkan. Bukankah sahabatmu ini lebih baik dari kekasihmu?" Ujarnya bangga, membuat Jennie tertawa pelan lantas menepuk Rosé.
"Iya iya, kau memang sahabat terbaikku!" Kedua gadis itu kini tertawa, namun kemudian terhenti karena datangnya satu orang gadis lainnya bersurai hitam dengan poni yang hampir menutupi seluruh keningnya. "Hei, aku ketinggalan apa?"
Sibuk berbincang, para gadis pun sampai mengabaikan serta melupakan kekasih mereka yang kini terduduk diatas kursi bar. Dua diantara tiga pria itu mulai menenggak wine, namun satu pria lagi tidak menyentuh minuman ber-alkohol nya sama sekali.
Ia pernah mencobanya sekali, dan ketika itu pun pria bernama Park Jimin itu bersumpah tidak ingin mencobanya lagi sebab saat cairan alkohol itu mengalir di tenggorokannya terasalah rasa pahit serta tidak enak yang dirasanya.
Keramaian di klub malam ini membuat Jimin rasanya begitu menyesal sudah menyetujui ajakan Jungkook untuk ikut dengannya mendatangi pesta perayaan kekasih Taehyung malam ini. Sebenarnya mau dipaksa seperti apapun juga Jimin tidak akan mau, namun Jungkook malah meledeknya.
Pria yang memiliki tubuh lebih tinggi darinya itu mengatakan jika ia tidak ingin ikut sebab takut dengan tempat semacam klub malam, karena ledekan itu lah akhirnya Jimin terpaksa ikut untuk membuktikan bahwa ia tidak takut. Siapa bilang Jimin takut? Ia hanya tidak suka.
Malas melihat pemandangan kedua temannya yang sudah mulai mabuk disana, lantas mata pria itu mengedar kemudian tiba-tiba dibuat terpaku dengan satu orang dengan dress hitam tak berlengannya tengah berbincang dengan kedua teman wanitanya disana.
Lampu klub memang tidak terlalu terang, namun mampu membuat Jimin dapat dengan jelas melihat Rosé. Yang dimana gadis itu terlihat begitu cantik dibawah sinar temaramnya lampu. Jimin sudah pernah mengatakannya bukan bahwa ia memang mengagumi kecantikan yang dimiliki gadis itu?
Tapi bukan berarti Jimin menyukainya, mengagumi dengan menyukai itu berbeda.
Walau begitu, Jimin tidak ingin Rosé tahu jika ia juga berada di klub yang sama dengan gadis itu. Seharusnya ia tahu kalau Lisa kekasih Jungkook yang juga merupakan sahabat dari Rosé itu datang, maka kemungkinan besar Rosé juga akan datang menghadiri pesta tersebut.
Namun entah mengapa sejak ia menemukan keberadaan Rosé di tempat ini, Jimin dibuat tidak bisa mengalihkan pandangannya. Saat ini ia bahkan sudah terlihat seperti pengagum rahasia yang tengah menatap seorang yang dikaguminya secara diam-diam.
Ketika tiba-tiba dirasa ia ingin pergi ke toilet, Jimin langsung menuju tempat tersebut meninggalkan Taehyung dan Jungkook yang sudah mabuk juga entah sudah meminum berapa banyak gelas alkohol.
Selesai dengan urusannya, Jimin memutuskan untuk pulang saja, sebab ia pun tidak melakukan apa-apa di tempat ini. Namun ketika ia akan melangkah keluar, seseorang tak sengaja menabraknya. "Maafkan aku." Ujar pria itu sembari membungkukkan tubuhnya.
Jimin menganggukkan kepalanya menjawab permintaan maaf tersebut, tetapi kemudian ia dibuat curiga dengan gerak-gerik yang ditunjukkan pria itu. Jimin memperhatikan kemana perginya pria yang tak dikenalnya tersebut, dan melihat kearah mana pria itu melangkah, sepertinya ia akan menghampiri Rosé.
Si pria berhenti sejenak sebelum menjumpai Rosé yang kini tengah terduduk sendirian, tidak ada Jennie dan Lisa bersama gadis itu disana. Dan dapat Jimin lihat bahwa pria itu menaburkan sesuatu ke dalam minuman yang dibawanya. Kemudian si pria memberikan minuman tersebut pada Rosé.
Benar dugaannya mengenai kecurigaan yang dirasakannya, pria itu terlihat seperti sedang merencanakan sesuatu. Dan mengenai bubuk yang ditaburkan ke dalam minuman yang kemudian diberikan kepada Rosé itu, kemungkinan besar bubuk tersebut adalah obat tidur.
Atau mungkin, apakah itu obat perangsang?
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [✔]
FanfictionJatuh cinta. Tak seorang pun bisa memprediksi kapan dan dengan siapa kita jatuh cinta. Termasuk Rosé. Dia tidak pernah mengira bahwa dirinya akan jatuh cinta pada pria yang tinggal di samping apartemennya. Padahal pertemuan pertama mereka tidak sei...