chapter ─ 17

3K 399 141
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak vomment-nya, ehe 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalin jejak vomment-nya, ehe 😍

◎❀◎

Jimin melangkah gontai memasuki apartemen nya, hari ini terasa berjalan begitu panjang dan juga terasa begitu melelahkan. Berharap ketika sampai pada apartemennya, ia bisa segera mengistirahatkan dirinya.

Namun ketika Jimin baru saja meletakkan sepasang sepatu pada tempatnya, seorang gadis yang selalu berada disekitarnya tiap hari tiba-tiba datang dengan senyuman manis menghiasi wajah cantiknya dalam balutan hoodie kebesaran yang dapat membuatnya terlihat tenggelam didalamnya. Sangat menggemaskan.

Dan Jimin baru menyadari kalau itu adalah hoodie miliknya, hoodie berwarna hitam yang Jimin kenakan ketika keduanya tak sengaja bertemu di supermarket kala itu. Ya, supermarket yang dimana menjadi tempat keduanya bertemu untuk pertama kalinya.

Menyadari ke arah mana mata Jimin memandang, senyuman yang terukir pada bibir gadis itu kian melebar hingga menghasilkan cengiran. "Tadinya aku datang karena ingin mengembalikan hoodie-mu, tapi sepertinya aku terlalu menyukainya jadi aku memakainya lagi."

"Sebenarnya aku juga sudah mencucinya, dan hoodie-mu sudah kembali wangi. Tapi tetap saja aku lebih menyukai wangi yang sebelumnya." Wangi yang ia maksudkan adalah aroma tubuh Jimin yang tertinggal pada hoodie tersebut, aroma yang begitu Rosé sukai.

Tanpa berniat membalas setiap ocehan Rosé, Jimin hanya berdehem sebagai jawaban lantas lebih memilih untuk melewati gadis Park itu. Mendengarnya hanya dapat membuat pusing yang dirasanya saat ini semakin menjadi-jadi, menghasilkan rasa berdenyut-denyut pada bagian belakang kepalanya.

Bahkan Jimin tidak ingin repot-repot menanyakan bagaimana bisa gadis itu masuk ke dalam apartemennya, sementara Jimin sedang tidak berada disana.

Rosé yang sudah biasa menghadapi sikap dingin serta cuek pemuda itu tidak merasa sakit hati ataupun kesal, yang ada ia malah akan semakin tidak peduli pada itu semua dan terfokus pada tujuan utamanya yaitu membuat Jimin jatuh cinta padanya secepat mungkin. Tidak peduli bagaimana reaksi yang selalu Jimin berikan padanya.

Ada begitu banyak keuntungan yang Rosé dapatkan dari hubungan antara dirinya dengan Jimin saat ini, ya walaupun semua ini berawal dari taruhan konyol yang Rosé adakan lalu ia sendiri jugalah yang meminta Jimin untuk menjadi kekasihnya. Bukan sang pria yang memintanya.

Namun Rosé sudah benar-benar melupakan bagaimana bisa keduanya menjadi sepasang kekasih, hanya satu yang ia ingat dan ka ketahui. Bahwa Rosé adalah kekasih Jimin dan Jimin adalah kekasih Rosé, tidak ada lagi yang bisa membantahnya karena memang begitu lah kenyataannya.

Rosé terus mengikuti kemanapun Jimin melangkah, sembari tak hentinya melontarkan banyak pertanyaan seperti baru pulang dari mana hingga sampai di apartemennya semalam ini? Apa yang ingin Jimin lakukan setelahnya? Dan ya, lebih banyak lagi pertanyaan yang Rosé katakan pada Jimin.

CRAZY OVER YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang