chapter ─ 09

2.6K 369 57
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vomment😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vomment😍

◎❀◎

Sang gadis Park menggeliat pelan, masih dengan seluruh tubuhnya yang tertutupi oleh selimut. Merasa terganggu dengan selimut itu, Rosé menyingkirkannya menggunakan kakinya. Namun kemudian, ketika akhirnya selimut itu tidak lagi membalut tubuhnya, ia malah merasa kedinginan akibat pendingin ruangan yang menerpa kulitnya secara langsung.

Perlahan, ia membuka matanya. Tatkala matanya telah terbuka sempurna, untuk yang kedua kalinya, ia tidak terbangun di kamarnya melainkan pada sebuah kamar yang begitu asing baginya. Dari pemandangan kamar yang ia lihat saat ini, sepertinya Rosé tengah berada di dalam kamar seorang pria.

Rosé tidak menghiraukan dimana ia terbangun saat ini. Tapi, tunggu. Matanya membulat sempurna ketika melihat dress yang semalam ia pakai tidak lagi berada di tubuhnya, prasangka buruk mulai memenuhi pikirannya.

Apa yang sudah dilakukannya semalam? Apakah ia diculik atau— ugh, membayangkannya saja Rosé sudah mulai takut. Semuanya pun menjadi bertambah buruk ketika Rosé tidak bisa mengingat bagaimana ia bisa terbangun di dalam kamar seorang pria.

Rosé bangkit dari posisi berbaringnya, membuat sebuah hoodie berwarna hitam terjatuh dari tubuhnya. Hoodie ini.. sepertinya Rosé mengenal siapa pemiliknya. Rosé meraihnya kemudian mendekatkannya pada hidungnya, menghirup wangi parfum yang tertinggal pada hoodie tersebut untuk memastikan satu hal.

Indra penciumannya mendapati wangi maskulin yang akhir-akhir ini menjadi kesukaannya. Tentunya pemilik dari wangi parfum ini dimiliki oleh Jimin, pria yang disukainya.

Mengetahui hal itu, entah mengapa malah membuat Rosé tidak merasa takut jika semalam ia dan Jimin melakukan sesuatu. Namun ketika Rosé memastikannya, gadis itu malah dibuat mendesah kecewa. "Jadi semalam, tidak terjadi apa-apa diantara aku dan Jimin?"

Melihat dress nya yang teronggok tak berdaya di atas lantai, Rosé rasa ia tidak mungkin memakainya lagi. Lantas ia memutuskan untuk menutupi tubuhnya dengan hoodie milik Jimin yang tentunya tidak pas pada tubuh langsingnya, melainkan mampu menutupi sampai sebatas pahanya.

Telapak kakinya yang tidak teralaskan apapun melangkah keluar dari kamar, begitu ia keluar, Rosé dapat langsung mengenali bahwa saat ini ia memang benar-benar berada di apartemen Jimin.

Dan oh, dimana Jimin? Harusnya pria itu tidur dikamarnya, kan? Tapi sepertinya kamar yang semalam ia tiduri adalah satu-satunya kamar yang Jimin miliki di apartemennya. Rosé ingin mencari dimana pria itu berada sekarang, tetapi perutnya sudah lebih dulu berbunyi menandakan ia harus segera mengisinya.

Rosé memasuki area dapur, mencoba menemukan sesuatu yang bisa ia makan untuk sarapan paginya. Rosé hanya menemukan bahan-bahan masakan seperti daging juga sayur yang harus dimasak terlebih dahulu, sementara itu, Rosé bukanlah seorang yang ahli memasak. Lebih tepatnya, ia tidak bisa memasak apapun selain makanan instan.

CRAZY OVER YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang