chapter ─ 12

2.8K 369 99
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vomment 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vomment 😍

◎❀◎

Jimin mendengus untuk yang kesekian kalinya. Ia sudah begitu kesal sekaligus lelah karena terus menerus diikuti oleh gadis bersurai kecokelatan yang masih menumpang tinggal di apartemennya sebab para reporter yang seakan tidak juga kunjung pergi dari gedung apartemen yang dimana menjadi tempat tinggalnya.

Telinganya serasa ingin copot akibat mendengar teriakan Rosé yang tidak henti memanggil namanya, sudah sekitar setengah jam berlalu Jimin diikuti oleh Rosé yang terlihat tidak akan menyerah sebelum Jimin menuruti permintaannya.

"Ya! Apa kau harus terus mengikuti kemanapun aku pergi? Bahkan ke kamar mandi sekalipun?" Kali ini, agaknya kesabaran Jimin sudah benar-benar habis untuk menghadapi Rosé. Masalahnya, ia akan memasuki kamar mandi saat ini. Dan seolah tidak peduli kemana Jimin melangkah, Rosé tetap mengikuti pria itu.

Rosé segera menahan Jimin yang hendak memasuki kamar mandi, menutup kembali pintu di belakangnya yang sempat Jimin buka sedikit sebelum kemudian Rosé sudah lebih dulu mencegahnya. Gadis itu menyilangkan kedua tangannya didepan dada, menghalangi jalan masuk ke dalam kamar mandi. "Kalau kau masih tidak mau, aku benar-benar akan terus mengikuti kemanapun kau pergi. Ke kamar mandi sekalipun."

Rosé sedikit mengangkat dagunya, membuatnya terlihat serius dengan apa yang diucapkannya. Mendapat sebuah ide yang mungkin saja bisa membuat Rosé menyerah, Jimin mengangkat salah satu sudut bibirnya. Jimin perlahan melangkah mendekat, lantas meletakkan salah satu tangannya pada sisi kepala sang gadis.

Tubuhnya bergerak menghimpit tubuh Rosé dihadapannya, membuat kedua tangan Rosé yang tadinya bersidekap terlepas. Sekitar lima senti lagi wajah mereka tidak akan memiliki lagi sesuatu yang menghalangi, namun pada jarak itu lah Jimin menghentikan pergerakannya.

Ia berujar pelan namun terdengar begitu dalam dan menggoda. "Kau tahu, kau sedang berada dalam bahaya saat ini Nona Park." Saking dekatnya wajah mereka saat ini, hembusan nafas hangat Jimin dapat dirasakan oleh Rosé pada permukaan kulit wajahnya.

"Kau akan menyesali perbuatanmu jika kau benar-benar mengikutiku masuk ke dalam ruangan yang berada dibelakangmu." Jimin kembali berujar, keduanya saling terpaku pada netra indah masing-masing sembari tak hentinya memandang dan menyelaminya.

Reaksi yang Rosé berikan, sangatlah jauh berbeda dengan apa yang Jimin perkirakan. Jimin pikir, gadis itu akan merasa takut lantas menyerah. Namun sepertinya Jimin memang belum begitu mengenal gadis bernama Roséanne Park tersebut, karena perlakuan Jimin kepadanya saat ini malah membuat Rosé merasa bahwa dirinya tengah mendapatkan sebuah keberuntungan mendadak hari ini.

CRAZY OVER YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang