"Rin," panggilnya pelan. Aku tak menyahut, "Setelah kita menikah nanti, apa kamu juga akan pasang alat penyadap di ponselku?"
Refleks, aku menoleh, kulihat dia bertanya dengan sungguh-sungguh. Rupanya masalah Fahmi dan Linda berpengaruh juga di pikirannya.
"Maunya sih gitu," jawabku santai, dia mengangkat kedua alisnya terkejut. Pasti dia berpikir kalau aku kurang percaya dengannya, "tapi aku takut."
"Takut apa?" tanyanya heran.
"Takut nanti yang kulihat koleksi video pornomu Mas."
"Eh asem sorry ya, ponselku bersih."
"Massaaaaa?"
Mas Bram salah tingkah. Dia mengeluarkan ponsel dari saku bagian dalam jas nya.
"Nih cek sendiri kalau gak percaya." Dia menjejalkan ponselnya ke tanganku. Sumpah, pengen ngakak tapi takut dosa. Ini pertama kalinya aku melihat mukanya bersemu merah.
Lift terbuka, Mas Bram keluar lebih dulu.
"Lho Mas eh Pak ponselnya.." dia tak menyahut, berjalan cepat melewati Sandra. Aku keluar dari lift dengan menahan tawaku. Sandra bertanya kenapa dan kujawab tak papa.
Ya sudahlah, nanti saja kuserahkan ponselnya.
***
Mon maap yang gemes sama Mas Bram, silahkan dibungkus dibawa pulang 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...