"Ngapain kesini sih?" Aku bertanya heran. Linda dengan semangat 45 berhenti di depan SMU Negeri 1 Sooko. Memarkir supra double X di halaman depan yang sudah berjajar rapi sepeda motor lainnya. Milik para siswa/i sekolah lain, yang jadi suporter lomba basket hari ini.
Aku turun dari boncengan, melepas helm dan mengedarkan pandangan ke bagian depan sekolah favorit yang luas banget ini. Jantungku agak berdebar-debar, untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di sekolah yang konon katanya berisi siswa-siswi dengan kapasitas otak bikin keder.
Sudah jadi rahasia umum, punya gebetan anak SMUNSASOO itu katanya menyenangkan. Masalahnya, ada anak tetangga sebelah yang sekolah di sini dan masuk daftar list calon gebetan yang kuincar.
Namanya Dipta, ganteng, tinggi dan kata Ummi, Ibunya selalu membanggakan tiap arisan RT. Beda denganku yang masuk kategori standart-standart saja ini, lebih karena males aja sih, bagiku masa SMA itu masa yang menyenangkan dan eman sekali kalau cuma dihabiskan untuk belajar. Gak asyik.
Dipta yang ganteng itu, tiap hari lewat depan rumah dengan mega pro nya, sesekali kami berpapasan dan kulempar senyum semanis mungkin, berharap dia bisa sadar dengan sinyal yang kukirimkan.
Nah, kalau mendadak kesini terus ketemu dia, gimana? kan gak siap, mana keringetan panas begini. Nggak ada manis-manisnya sama sekali.
Tamat.
************************
Karena banyak banget yang rikues extra part. Mudah-mudahan ini bisa jadi obat ambil nunggu season dua ya. Memang sengaja nggak dibanyakin supaya nggak bosan. Terima kasih banyak sudah menyukai cerita saya. #Sendinglove ♥️♥️♥️
Btw, itu sekolah author dulu 🤭 #Infolewatgakpenting
Dipan = Ranjang
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...