Dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan
***
"Pak Bram kalau makan siang dengan siapa biasanya?" tanya Johan memulai percakapan, sambil menunggu pesanan kami datang.
"Sendiri." Singkat, jelas, padat. Ada senyum di wajah Pak Bram.
"Gabung sama kita-kita aja Pak, seru lho, kadang kita makan di kantin kantor, kadang di luar kalau Mbak Karin lagi baik, sambil ghibah."
Aku melotot, Johan nyengir dan mengaduh saat Sandra yang duduk di depannya menendang kakinya pelan. Gak lucu lah ngajak Bos makan siang bareng, jadi gak bebas ghibah kan? Apalagi kalau bos sendiri yang dighibah-in, sebagai wujud dari pelampiasan kesumpekan ketika deadline melanda, lalu Bos berubah menjadi Singa. Gimana sih Johan ini.
"Memang boleh?" Pak Bram memandangku, lho kok minta persetujuanku, kan tadi Johan yang mengajak. Lagian ini kenapa dia bisa duduk di depan ku begini sih?
"Ya bolehlah Pak!" jawab Johan semangat, tapi lagi-lagi dia mengaduh dan melotot pada Sandra yang sudah berwajah jutek.
"Saya tanya Bos kamu." Mata Pak Bram masih memandangku, mata teduhnya membuatku gerah dan sedikit salah tingkah. Sandra dan Johan ikut memandangku menunggu jawaban.
"Ya boleh saja, asal Pak Bram yang bayar," jawabku enteng, bersikap senormal mungkin meski sejujurnya, aku tak tahu kenapa jantungku berdebar tak karuan.
Lelaki yang duduk di depan ku manggut-manggut dengan seulas senyum, tangannya mengaduk-aduk es teh yang baru datang.
🍁🍁
"Pak Bram aneh ya?" Sandra duduk di kursinya dengan wajah keheranan begitu kami sudah kembali ke ruangan media planner.
"Aneh piye?" tanya Johan balik sambil mulai menyalakan lagu di PC nya, "Karena dia yang bayar makan siang kita tadi?"
Sandra menggeleng, dan memandangku yang pura-pura sibuk dengan handphone.
"Kayaknya Pak Bram naksir Mbak Karin deh."
Bersambung.
-------------------------------------
Alhamdulillah part 6 akhirnya upload setelah tertunda beberapa hari.
Kira-kira gimana yaaa hubungan Pak Bram dan Mbak Karin selanjutnya? Ada yang penasaran?
Terima kasih ya yang sudah mampir membaca dan memberi vote serta komen. 🤗🤗❤️❤️
Mohon maaf kalau part yang ini tidak terlalu panjang. 😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...