27. 🍂 Kamu Ketahuan

31.2K 4.1K 162
                                    

Dimana pria itu sekarang??

Gemas, aku segera menandaskan es campurku, sampai gigi terasa linu terkena dinginnya es. Sandra hanya nyengir melihatku yang panik. Namun, pura-pura santuy ketika berhadapan dengan teman-teman yang lain.

Aku tak boleh menunjukkan kecurigaan. Syukurlah di foto itu, aku memakai aksesoris kacamata, terlihat dari samping pula, meskipun kalau di lihat dengan seksama, tidak dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, akan ketahuan juga kalau gadis di foto profil Pak Bram adalah aku.

WA ku tak di baca, telponku nggak di angkat.

Ngilang kemana dia?

Aku menyusuri food court, melewati lobby dan hendak masuk lift ketika muncul sosok wanita cantik, dengan rambut panjang tergerai berjalan anggun memasuki kantor Actameda. Alisku mengernyit, wajahnya kok nggak asing.

Suara heels sepatunya yang beradu dengan dinginnya lantai marmer kantor membuat beberapa kepala menoleh, termasuk aku.

Bentar-bentar, aku seperti kenal tapi siapa?

Posisi lift yang tak jauh dari lobby, membuat telingaku dengan jelas mendengar dia bertanya pada Ratna, anak Account service yang hari ini kebagian piket di resepsionis.

"Bramantyo ada?"

Bramantyo? Bukan klien pasti nih, karena nggak memanggil dengan embel-embel Pak. Siapa ya?

"Sebentar ya Bu, silahkan di tunggu dulu." Tangan Ratna mempersilahkan si tamu duduk di sofa. Mata kami bersitatap sejenak.

Wajahnya mirip artis ibukota itu, jangan-jangan....

Mulutku membuka, mataku membola. Raline Shah KW? Cinta pertama Mas Bram?

Ya Allah.

Rupanya pernyataan bahwa barisan para mantan akan datang menjelang pernikahan itu bukan mitos. Benar-benar fakta girls. Setelah Puguh, Annisa ,sekarang Raline Shah.

Aku melipat tangan di depan dada, bersandar pada dinding di dekat lift. Mengawasi wanita itu. Mau apa dia ke sini? Aku pura-pura sibuk dengan ponsel, ketika ada beberapa karyawan yang lewat menatap dengan tanya. Iyalah, gimana gak penuh tanya, aku sudah mirip penjaga pintu lift.

Ujung mataku masih terus mengawasi wanita itu. Cara duduknya anggun banget, mini dressnya yang berwarna merah menyala itu sedikit terangkat saat dia duduk dengan menyilangkan kaki. Aura keseksiannya muncul. 

Dia mengecek ponsel, dari tempatku berdiri, aku melihat Ratna menghubungi seseorang lewat intercom. Sepertinya menghubungi Dea, sekretaris Mas Bram.

Kulihat Whatsapp ku, pesan singkatku sudah centang dua biru. Mas Bram online, tapi kenapa pesan dariku nggak dibalas? Kulirik wanita yang duduk di sofa lobby, terlihat senyam-senyum sendiri menatap layar ponselnya. Jangan-jangan mereka...

Wah, Mas Bram ngejak gelut deh ini.

Ting.

Bunyi lift yang terbuka mengejutkanku, aku menoleh saat Mas Bram keluar. Di tangannya memegang ponsel. Kemeja hitamnya sudah dilipat hingga siku. Hari ini dia terlihat keren dengan paduan jeans warna biru. Rambutnya sedikit berantakan, yang justru membuatnya terlihat makin maskulin. Ada kacamata yang bertengger di hidungnya yang mancung. Astaga, kenapa pas dia lagi ganteng-gantengnya eh mantan datang.

Dia  memang menggunakan kacamata radiasi tiap di depan PC atau laptop, terkadang  dia lupa melepas karena sudah menjadi kebiasaan. Aku dan Mas Bram masih bersitatap, sama-sama terkejut. Seperti adegan dalam sinetron, yang diiringi backsound musik jeng jeng jeng....kumenangis.... Ah apa sih aku ini.

Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang