Selamat membaca kisah Pak Bram dan Mbak Karin, dont forget to klik 👉🌟
Thankyou yaa ☺️.
🍁🍁🍁🍁
Dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan.
***
"Pak Bram serius..." aku menggantung ucapanku, menoleh kanan kiri memastikan tidak ada orang yang menguping pembicaraan kami, kuhela napas sejenak, lalu menatapnya, "Bapak serius ingin menikah dengan saya?"
Alis kirinya terangkat, mata elangnya nan teduh menatapku. Mug yang nyaris menyentuh bibirnya untuk disesap, berhenti seketika. Mata kami beradu pandang untuk sekian detik, hingga kupalingkan muka. Takut kena gendam kedua matanya. Bahaya!
"Saya masih mengajak berkenalan lho Rin, menyambung tali silaturahmi supaya lebih dekat, belum mengajak ke pernikahan," selorohnya kalem.
Mendengar itu, darahku rasanya tersiap ke ubun-ubun. Mataku membola menatapnya tak percaya. Duh! Sumpah! Kutemukan cengiran menggoda dari wajahnya yang ingin kubekap. Kurasakan kedua pipiku bersemu merah karena malu. Dan dia makin tak bisa menyembunyikan tawanya yang akan meledak.
"Jadi.... kamu memang benar-benar sudah siap masuk KK saya?"
"Dih, pede! Nggak gitu pak-"
Kalimatku terhenti, lamat-lamat terdengar suara obrolan yang makin dekat ke arah pantry. Rupanya anak-anak kreatif di tim Produksi sudah selesai meeting. Pak Bram berdiri, mengangkat mug kopinya dan memberikan seulas senyum, lalu melangkah pergi, bersamaan dengan Vera dan Nungky yang memasuki pantry.
Kuhela napas kesal. Kalau dia sejenis pisang goreng, rasanya bakal ku remet-remet.
"Sorry Mbak, pajak jadiannya kemahalan ya?""Siapa jadian?"
"Mbak Karin sama Pak Bram jadian kan?"
"JANGAN GOSIP!"
Sandra malah tertawa dan berlari menyusul Pak Bram dan Johan. Menghindariku yang ingin mencubitnya.
Bersambung.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...