Cinta adalah kepercayaan.
🍁🍁🍁
"Pak Bram di dalam De?" tanyaku pada Dea yang terlihat sibuk mengecek beberapa berkas. Gadis manis itu tersenyum dan mengangguk. Mejanya berada tepat di dekat pintu ruangan kerja Mas Bram.
Jika ruangan departemen terpartisi kaca, maka ruangan direksi tertutup dinding, pintunya juga kayu, jendela hanya mengarah keluar, jadi tak bisa di lihat oleh karyawan. Enak bener jadi jajaran direksi, mau tidur di ruang kerjanya juga nggak akan ketahuan.
"Iya Mbak, tadi sudah titip pesan, kalau Mbak Karin datang di suruh langsung masuk."
Kuucapkan terima kasih, begitu pintu terbuka, Mas Bram yang tengah sibuk di depan laptopnya mengangkat wajah. Kacamata yang dikenakannya sedikit melorot. Lucu, tapi ganteng.
"Sini ponselnya, aku mau telpon orang."
"Ya iyalah, masa telpon sapi." Aku menatapnya sinis.
"Ngambek lagi nih hawa-hawanya." Mas Bram berdiri mendekatiku, "Makanya kan, tadi sudah kuminta lho ponselnya." dia menyentil pelan jidatku.
"Masuk gedung ini, saya manager dan Bapak GM, nggak ada GM nyentil managernya kayak gini," protesku sengit, tangan Mas Bram yang sempat menyentil keningku langsung ditariknya kembali, kikuk. Seperti kemakan omongannya sendiri. Susah kan emang punya calon istri sekantor?
"Kan nggak ada orang, nggak ada yang lihat juga." Mas Bram ngeles, ya ya ya.... pasal satu GM selalu benar, pasal dua kalau GM salah kembali ke pasal satu. Aturan mutlak.
"Mana ponselnya?"
Astaga.
Bersambung
........
Sugeng dalu readers kesayangan. Insya Allah JPB jilid satu kirang satu part lagi ya... Setelah itu khatam, tamat, selesai, buyar. 🤗Insya Allah diupayakan segera upload part terakhir.
Terimakasih yang sudah baca, vote dan komen, karena itu jadi semangat tersendiri.Btw.... Ada yang tanya apakah saya masih sekolah atau sudah lulus. Dijawab apa yaaa enaknya... Ayo ada yang bisa nebak? Yang betul nggak dapat hadiah. 😝
Sampai jumpa di part terakhir, 🙋 👈 Mas Bram
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...