19. Butuh Kepastian

96 10 0
                                    

"emang kenapa sih kalo gw berduaan sama cowok lain? Kita semua kan cuma temen" kata Allin dengan entengnya.

'bener juga sih kalo kita cuman temen' batin Haruto.
Ada yang patah tapi bukan ranting :)

'lo kapan peka sih????' batin Allin.

"Tapi gw gak suka kalo lo berduaan sama cowok lain" kata Haruto halus.

"Emang lo siapa nya gw?" Kode keras Allin.

"Kita cuman temen kan? Jadi gw bebas mau sama siapa aja" kata Allin tersenyum tipis.

'lo tu tolong peka dong!!' batin Allin.

"Ah dah lah..males gw" kata Allin pergi dengan perasaan yang bad mood.

"Cie ngambek" gumam Haruto untungnya Allin tak mendengar nya.

***

Clarisa keluar dari toilet dan menuju wastafel di depan bilik toilet yg ia masuki tadi. Ia membasuh muka dan merapikan sedikit tatanan rambutnya.

"Gw kurang cantik sama Allin yah?" Monolog nya memandang bayangan dirinya di kaca yg ada di dekat wastafel itu.

"Bisa bisa nya Haruto gak ngelirik gw sedikit pun!" Kesal nya.

Setelah cipika cipiki, Clarisa keluar dari toilet dan melihat Allin yang berjalan lurus. Saat Allin lewat, Clarisa sengaja menjulurkan sedikit kaki nya supaya Allin tersandung.

"Akh" kata Allin refleks saat ia tersandung. Untung nya ada Haruto yang dari tadi diam diam mengikuti Allin menghalangi tubuh Allin dari depan menggunakan tangannya.

"Makanya kalo jalan hati hati. Jangan cepet cepet" kata Haruto dengan wajah datar masih menangkap badan Allin.

"LO JUGA!! HEH CABE! GAK USAH NGADI NGADI MAU GANGGU ALLIN! LANGKAHIN GW DULU KALO MAU GANGGU DIA" kata Haruto membentak. Clarisa hanya memasang wajah cemberut dan pergi dari situ.

Allin segera membenarkan posisi nya ke posisi normal. Untung saja tak ada orang kecuali mereka bertiga di lorong itu. Jadi Allin tak terlalu malu dengan hal itu. Terlebih lagi Clarisa, Ada yang hancur tapi bukan bangunan.

Allin langsung pergi dan diikuti Haruto di belakang nya.

"Makasih udah bantuin gw" kata Allin canggung.

"Ya elah biasanya juga gw yang bantuin lo. Sans aja" kata Haruto merangkul Allin membuat gadis itu tersenyum.

'ini bukan mimpi kan??' batin Allin.

SKIP PULANG SEKOLAH ->

Allin menunggu bus di halte depan sekolah nya sambil memasang earphone di telinganya dan menyetel lagi di playlist nya. Tak lama dari itu, Seorang cowok yang tak asing bagi Allin datang dengan wajah antara datar atau dingin dan kedua tangannya di masukan ke saku depan celananya. Gayanya sangat cool ditambah ia yang mengunyah permen karet tanpa mempedulikan sekitar termasuk Allin disitu. Hanya melirik Allin sekilas yang ia lakukan.

'dia bukannya Jay anak baru itu ya?' batin Allin.

'gayanya cool agak songong gitu' batin Allin memperhatikan style Jay.

Sebuah mobil BMW yang sangat mewah berhenti di depan halte itu. Seperti nya Allin pernah melihat mobil itu dari kakaknya karena Kak Daniel juga mengidam idam kan mobil yang sangat mahal itu. Jay langsung berjalan dan masuk ke mobil itu tanpa sepatah kata atau pun apalagi menyapa Allin.

Love In The Rain [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang