20. Sakit Hati

94 11 0
                                    

Allin terus mengamati mobil Haruto yang makin menjauh. Ia sempat memegang bibir nya sambil tersenyum sendirian disitu. Lalu ia segera masuk ke rumahnya dengan hati yang sangat senang malam itu. Jangan lupa masih ada seseorang yang mengamati Allin dari balkon sambil menahan emosinya.

"Aaarrgghhh"

"Kenapa gw harus jatuh cinta sama orang yang jelas jelas gak bisa gw milikin??"

"KENAPA??" Monolog Doyoung terduduk di balkon sambil mengusap wajahnya kasar karena ia marah,emosi dan sakit hati tercampur jadi satu.

Yap. orang yang memperhatikan Allin dari tadi adalah Doyoung. Karena rumah Allin dan Doyoung berjejeran, jadi dengan mudah Doyoung mengawasi Allin yang berdiri di depan gerbang rumah Allin dari balkon. Ngerti kan? :')

Tok tok tok

Allin mengetuk pintu rumahnya. Nampaklah kak Daniel yang membukakan pintu.

"Mama sama papa mana??" Tanya Allin dengan polosnya.

"Baguss~ anak cewek pulang malem malem ya" kata Kak Daniel berdiri di depan pintu sambil menyilang kan kedua tangannya di dada.

"Apaan sih??" Kata Allin lalu melihat jam tangannya.

"Lebay banget, baru jam 8 juga!!" Kata Allin setelah melihat jam tangannya.

"T-tapi tetep aja" kata Kak Daniel.

"Bodo amat lah.. minggir gw mau masuk" kata Allin menyela Daniel.

"Mah aku pulang~" kata Allin bersalaman dengan mama nya yang duduk di sofa sambil menonton tv.

"Iyaa..udah makan malam belum?" Kata mama Allin.

"Euumm udah. Sama Haruto tadi" jawab Allin berlalu masuk ke kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil tersenyum sendirian.

"Bisa bisanya" monolog Allin memikirkan Haruto yang menyatakan perasaannya. Allin pikir ini terlalu cepat. Tapi Haruto juga tak tahan memendam perasaan nya lama lama lagi.

Allin membuat lemon tea di dapur dan membawa nya ke balkon. Ia berharap Doyoung keluar dan ia bisa menceritakan kejadian malam itu.

"Doyoungg~" panggil Allin agak lirih karena kalau terlalu keras takut mengganggu tetangga sekitar.

"Doyounggg~ lo gak mau temenan sama gw? Gw pengen cerita sama lo nih" kata Allin berbicara biasa, tidak lirih lagi.

'T-Tapi...' batin Doyoung berdiri di balik dinding yang menembus balkon mendengarkan perkataan Allin. Sebenarnya Doyoung masih sakit hati, tapi di lain sisi ia juga ingin lebih dekat dengan Allin. Mungkin mendengar kan cerita Allin bisa membuatnya lebih dekat dengan Allin(?) Itu pikir Doyoung.

Doyoung segera menuju balkon menyembunyikan rasa sakit hatinya di depan Allin.

"Ehh hai..hehe" kata Doyoung memperlihatkan senyum palsu nya.

"Gw mau cerita" kata Allin dengan wajah berbinar binar.

"Cerita apa??" Tanya Doyoung.

"Eeuumm lo kenal Haruto kan ya??" Tanya Allin.

"Kenal. Ada apa??" Kata Doyoung.

"Tadi dia nembak gw lohh" kata Allin tersenyum manis.

'udah gw duga' batin Doyoung, senyum di wajahnya seakan pudar.

"Lo kenapa??" Tanya Allin melihat Doyoung menunduk dan senyum di wajahnya juga seperti akan pudar.

"Ee enggak. Enggak kenapa Napa..haha" kata Doyoung berpura pura senang.

Love In The Rain [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang