PERAMPOK

61 11 0
                                    

Cast:im yoona (SNSD)
Genre: horor








Happy reading




Malam ini hujan badai, aku sendirian di rumah, orang tuaku belum pulang sepertinya terjebak badai.

sekarang aku di ruang keluarga sedang mengunyah keripik sambil menonton tv, acara kesukaanku.

Sangat seru, tidak ada ibu yang akan menyuruhku ini itu, dan tidak ada ayah yang suka mengganti-ganti chanel tvnya.

memang sendirian di rumah adalah salah satu hal yang aku sukai sejak kecil.

Saat sedang asik menonton tiba-tiba aku melihat siluet seseorang yang malintas cepat dari jendela.

aku mengecilkan volume tv sampai habis, mempertajam pendengaranku.

Suasana menjadi sepi, udara dingin tiba-tiba terasa di tambah suara angin kencang, hujan, dan sesekali petir yang menjadi lebih jelas karna tidak ada suara lain, dan aku sadar akan sesuatu.

Pintu tidak ku kunci, bahkan kunci pintu rumah masih tergantung di lubang knop pintu dari dalam, dengan sekuat tenaga aku berlari ke pintu.

Baru beberapa langkah, knop pintu berputar ke bawah, dengan secepat kilat aku memutuskan untuk mengubah arah.

berbalik badan dan berlari lagi sekencang-kencangnya ke dapur.

Sepertinya orang itu tau aku berlari ke dapur, aku mengintip dari balik dinding dapur.

ada dua orang memakai topeng hitam, salahsatu dari mereka yang berjalan di depan memegang senjata api, sial!.

Sambil memanfaatkan waktu, aku mencari senjata untuk membela diri, terdengar suara kunci diputar lalu dicabut.

sepertinya orang-orang itu mengunci pintunya dari dalam.

Aku bersembunyi di balik pintu dapur, dan benar saja, salah satu orang tadi, yang memegang senhata api masuk ke dapur.

tanpa basa basi, aku mengangkat tinggi tinggi tabung gas yang masih tersegel lalu menghantamkannya ke kepala bagian belakang orang itu.

Orang itu berteriak, terjatuh, tanpa henti aku terus menghantamkan tabung gas hijau itu sampai darah dari kepala orang itu berceceran.

orang yang satu lagi sudah panik sedari tadi, bukannya menyerangku, orang itu malah berlari ketakutan ke depan.

sudah ku duga mereka itu permapok bodoh amatiran.

Suara dobrakan pintu terdengar keras beberapa kali, ingat?, pintu dikunci dan kunci rumahku menyembul dari saku orang yang sudah mati di depanku ini.

Dengan sedikit tersengal aku mengambil senjata api yang masib berada di genggaman orang tadi lalu berjalan santai ke pintu depan.

Ku dapati orang tadi ketakutan saat aku mendekat, Dia terduduk lemas bersandar pintu sambil bergumam-gumam samar.

"Yak,, siapa perampok dan korban disini huh?" Tanyaku sambil terkekeh.

Orang tadi berlutut lalu melepas topengnya dengan gerakan patah-patah,

"Je.. jebal,,, ja jangan bunuh saya... saya tidak berniat merampok sejak awal... sa,, saya hanya ikut ahjussi tadi.. je,, jebal,,"

Ekspresi pria di depanku ini seperti ingin menangis.

Tapi, dia tampan, wajahnya yang merah ketakutan sangat imut, tubuhnya kurus namun tinggi,, kulitnya juga bersih.

Aku tidak mau menyia-nyiakan ini.

Aku menatapnya lamat, sedangkan pria ini menunduk sambil mengusap2kan tangannya di depan wajah.

"Aku tidak akan membunuhmu tampan" ucapku lembut, berusaha membuat intonasi bersahabat.

Pria tadi mendangak antusias.

"Tidak untuk sekarang"

Akhirnya aku menemukan benda yang empuk untuk ku jadikan bahan praktek dari pikiran liar ku.

Bukan maksudku liar yang itu,
Aku bukan maniak sex.

Maksudku begini,
Sejak kecil kepala ku sering dihinggapin pemikiran aneh dan sedikit menggelitik.

Saat ibu, menaburkan garam ke tubuh ikan lele yang sudah di keluarkan isi perutnya, padahal ikan lelenya masih menggelepar-gelepar.

Atau saat ibu merebus lobster padahal, lobsternya masih bergerak-gerak.
















END

OHOHOHO GIMANA-GIMANA 🌚

STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang