POTATO #part 2

164 35 0
                                    








Happy reading



Dengan peka seseorang memberikanku tisu, tanpa menoleh aku menerimanya dan menyeka hidungku yg mulai mengeluarkan banyak Darah.

"Permisi bu" aku pamit dan keluar dari kelas sesaat kelas menjadi riuh.

Ngomong² Aku tidak punya teman, karna aku memang tidak suka berteman, mereka hanya akan meniru pr mu, atau meminta makanan jajan mu setiap hari.

Soal orang yang memberiku tisu tadi, itu hanya keberuntungan untukku, ya, aku tidak bisa menolak, mereka terkadang baik, namun aku tidak ada niatan sedikit pun untuk menganggap mereka teman.

Setelah sampai di toilet, aku berdiri di depan wastafell dan memutar keran, mengambil tisu baru di samping cermin, dan membersihkan hidungku yang sudah berhenti berdarah.

Tak lama air di wastafell meluap dan berserakan di lantai membuat sepatuku basah.

Aku langsung mematikan kerannya, Padahal belum lama aku menghidupkannya, setelah ku teliti, ternyata ada yang menyumbat saluran wastafellnya, agar airnya bisa mengalir.

aku menarik sesuatu yang menyumbat itu, bentuknya seperti rambut namun panjang, kusut, juga putih, Seketika bulu kudukku berdiri.

ku melempar asal benda yang kupegang tadi lalu berlari keluar.

Saat pulang sekolah, perasaanku sangat aneh ketika duduk di halte dan menunggu bis, sesuatu dalam diriku memintaku agar tidak menaiki bis.

Jujur aku ingin sekali menuruti perasaan aneh itu, namun dengan apa aku akan pulang jika tidak dengan benda besar beroda empat itu.

Saat bis tiba, aku mendahului orang-orang berseragam serupa dengan ku, dan cepat-cepat masuk, mengincar tempat duduk dekat pintu keluar.

Dan untung saja aku kedapatan duduk di sana. Dengan sedikit lega aku menyandarkan punggung di bangku yang cukup empuk.

Tiba-tiba aroma aneh yang seperti pagi tadi tercium lagi, Aku segera menjauhkan punggungku dari sandaran bangku bis.

Namun bau kentang, tanah dan apek itu masih tercium, Kepalaku penasaran, ingin menoleh kebelakang, namun aku terlalu takut dan malah memejamkan mataku erat.

Saat mataku terpejam, hanya ada kegelapan, pikiranku tiba-tiba mengingat wajah nenek itu yang kusam dan kantong matanya yang tebal juga hitam.

Astaga!, kenapa otakku malah mengingat nenek menyeramkan itu, Aku membuka ponselku lalu mendengarkan lagu lewat earphone.

Sampai bis berhenti di halte dekat rumahku, aku bersyukur karna tidak mendapat gangguan lagi, Setelah turun dari bis, aku berjalan ke rumah dengan terburu-buru, karna takut ada yang mengganggu di jalan.

Setelah sampai dan membuka kunci pintu, aku baru bisa bernafas lega, Ku harap penderitaan hari ini sudah berakhir.

Rumahku akan melindungiku, dengan mengangguk mantap aku percaya, tidak ada yang lebih mengenal rumahku selain diriku sendiri.

Setelah mandi, aku duduk dan menyalahkan tivi, lalu makan sambil menunggu orang tuaku pulang.

orangtuaku bekerja sampai jam delapan malam, dan orang tuaku pasti akan pulang bersama dan tepat jam delapan malam.

Dan sekarang sudah jam tujuh lewat tiga puluh menit, artinya hanya tinggal setengah jam lagi, dan tak ada yang perku aku khawatirkan.

Saat aku sedang asyik menonton televisi, telepon rumah berdering, dengan santai aku mendekat dan menempelkan gagang telpon itu ketelinga.

"SRKSKRHRKKRH..." suara yang keluar sangat keruh.

"Hallo,,, ini dengan keluarga lee, saya bicara dengan siapa?"

"SRKRHRKKHHH,,, HSSHHHS,,,"

aku mulai takut dan menjauhkan gagang teleponnya.

Tak lama terdengar kekehan nenek-nenek, aku reflek menjatuhkan telepon itu.

telpon yang sudah tergeletak itu masih berbunyi, sekarang bunyinya menjadi tidak jelas.

TOK! TOK!,,

suara pintu diketuk. siapa itu?, orangtuaku?, bukan ini belum jam delapan, dan orangtuaku tidak pernah mengetuk pintu, mereka akan langsung memanggil namaku.

TOK! TOK! TOK! DUKH! DUKH!...

ketukan semakin keras dan memburu.

Sial!, kau belum mengunci pintunya lee-sodam.

dengan terbirit-birit aku berlari ke arah pintu ingin mengunci pintunya, Namun sedetik sebelum aku mencapai pintu, knop pintu sudah berputar dan pintunya terbuka.














Bersambung......

STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang