POTATO #part 1

366 42 5
                                    

Cast: Lee-soodam (SECRET NUMBER)
Genre: horor








Happy reading

BSSSS!!!!!

suara rem bis mendesis di telingaku.

Dengan santai aku berdiri dari tempat duduk halte, dan seperti hari-hari biasa, Aku menaiki bis, membayar, dan mencari tempat kosong.

Setelah duduk, aku memangku tas sekolah ku dan menoleh ke samping, Lebih tepatnya ke orang yang duduk di sebelahku.

Seketika bau kentang, tanah, dan apek bercampur tidak karuan dan mengganggu hidungku, Orang itu tampak seperti nenek-nenek.

Aku mencoba mengabaikannya, Namun nenek itu bersuara.

"cuu..."

mau tidak mau aku menoleh, nenek itu tersenyum, menggerakkan bibirnya yang terlihat kering dan mengelupas, menampakkan giginya yang sudah menghitam dan keropos, bahkan gusinya juga tidak bisa dibilang sehat.

Membuat ku bergidik dan membalasnya dengan senyuman masam.

"Kau mau membeli ini, ini kentang, masih baru, tadi subuh ku ambil" nenek itu menunjukkan bakul di samping kanannya yang penuh dengan kentang-kentang kotor.

Pantas saja tempat dudukku terasa sempit, ternyata sebagian sudah ditempati oleh bakul itu.

"Maaf nek, tidak" aku berusaha sopan.

Nenek itu menghela nafas berat, ia mengambil bakul berat itu dengan gemetar, lalu memangkunya.

"Tolong, beli nak, murah, cuman 2000 satu kentang" nenek itu mencoba meyakinkanku.

Namun, untuk apa aku beli kentang mentah, lagi pula kentangnya kotor, Aku tersenyum berat dan menolak.

"Maaf nek, aku tidak punya banyak uang".

"Nak,, kasihani nenek, beli saja, satu tidak apa"nenek itu menyodorkan satu kentangnya.

Dapat kulihat tangan nenek itu dari dekat, sangat kurus dan keriput dengan kuku panjang yang menguning dan penuh tanah.

Aku mencoba menghindar, aku menoleh-noleh mencari tempat kosong lain.

"Ayo nak, nenek mohon"nenek itu bersuara lagi.

Kudapatkan tempat di kursi paling belakang yang kosong, aku segera beranjak, namun ujung lenganku di tahan nenek itu.

"Jangan pergi" ujung seragam putihku jadi kotor, Padahal ini hari senin.

tiba-tiba bis berhenti, ini pemberhentianku, Aku menarik lenganku kuat agar lepas dari nenek itu, Nenek itu tak menyerah dan malah mencengkram lenganku.

"Nek sakit, lepas" tangan ku yang satu lagi mencoba mendorong.

Nenek yang sejak kapan diam itu tiba-tiba memperkuat cengkramannya, Kutebak lenganku akan berbekas, Tidak ada pilihan lain, bisnya akan jalan lagi, Dengan paksa aku menarik tubuhku.

membuat nenek itu terjerembab ke samping dan menumpahkan bakul yang ada di pangkuannya tadi, kentang-kentang mengelinding di mana-mana.

Semua orang memperhatikan ku, namun masa bodoh dengan tatapan sinis mereka, lagi pula mereka hanya menatapku sinis dan kembali sibuk dengan diri mereka sendiri, bukannya membantu nenek itu.

Tergesa-gesa aku keluar dari bis, meninggalkan kesan buruk di pagi hari ini.




#di kelas

Dua jam berlalu, dan keheningan merajarela, tentu saja karna hari ini ada ulangan.

Jadi siapa saja yang bersuara atau melakukan hal mencurigakan akan ditegur.

Namun tidak seperti hari-hari biasanya keheningan ini terasa sangat dingin dan suram.

Beberapa kali aku menoleh-noleh kesekeliling, mencari sesuatu yang mengganggu pikiranku.

"lee sodam,.." guru didepan menurunkan sedikit kacamatanya lalu melirikku.

Berkemampuan telekomunikasi guru itu mengisyaratkan agar aku diam dan bersikap manis layaknya teman-temanku.

Akupun menunduk dan memperhatikan lembar jawabku, sudah terisi, walau tidak sepenuhnya, aku mengangguk mantap lalu mencoba mengoreksi tulisanku lagi.

Namun perhatianku teralih pada benda bulat di samping sepatuku.

Dengan terkejut, aku reflek menendang pelan benda bulat tadi, Terlihat seperti kentang yang sangat coklat dengan sedikit serpihan tanah.

Dalam diam kentang itu menggelinding ke depan, ke meja guru yang besar dan gelap di kolongnya.

Saat kentang itu belum sepenuhnya berhenti tiba-tiba ada tangan yang tak jelas rupanya mengambil cepat kentang dari kolong meja guru.

Untuk kedua kalinya aku terkejut, namun kali ini lebih, aku terperanjat dan membuat suara gesekan keras di lantai dengan kursi.

Semua orang memperhatikan ku lagi.

"Sodam, kau baik-baik saja?"guru yang duduk dimeja besar itu beranjak dan mendekat.

"Astaga sodam!,kau sakit?!"ibu guru itu panik saat aku merasakan sesuatu yang hangat mengalir dihidungku.
















Bersambung.......

STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang