♡
♡
♡
♡
♡
♡
♡
Happy readingSaat itu aku menyesal, kenapa aku tidak langsung sembunyi.
Kakiku sontak mengerem dan sekilas aku bisa melihat nenek tadi pagi dihadapanku.
Rambutnya lebih kusut, kini ada bau amis yang tercium, Tak lupa kini nenek itu sedang menggendong bakul yang meneteskan cairan kental berwarna hitam di punggungnya.
Kakiku yang panas akibat bergesekan dengan lantai itu kembali ku paksa berlari, Kini dengan sekuat tenaga aku mengubah arah tubuhku, dan dengan cepat nenek itu menarik rambutku, aku terjatuh kedepan karna tarikan nenek itu yang tidak terlalu kuat, dapat kurasakan sebagian rambutku rontok dan kulit kepala ku panas.
Dengan mengabaikan rasa sakit aku kembali berlari ke kamarku, Aku mengunci pintu, dan mencari tempat sembunyi, dengan berpikir pendek aku masuk ke dalam lemari.
"Jangan sembunyi, tak ada gunanya" suara nenek itu mendekat.
Aku hampir menangis, namun kutahan karna takut ketahuan, Aku tidak berani mengintip dan menutup wajahku dengan telapak tangan.
Oh tuhan,, kapan orang tuaku pulang.
Tiba-tiba terdengar suara kunci yang dibuka, Mustahil!, kunci kamarku sedang kukantongi, dan dengan apa nenek itu membuka pintunya.
Keringat mulai membanjiri tubuhku, Nenek itu benar-benar masuk ke kamarku.
Dia nergumam "di mana,, apa di bawah ranjang?" Tak lama aku bisa mendengar suara ketukan kuku-kuku di ranjang kayu ku.
"Nenek tau kau tidak bodoh nak, namun kau juga tidak pintar" suara nenek itu semakin mendekat ke lemari.
Aku panik, dan mencari sesuatu yang bisa melindungi ku, dan nihil.
Cahaya dari lampu kamar mulai masuk ke dalam lemari bersama jari-jari kotor merayap di pintu lemari ku.
Pasrah aku membenamkan lagi wajahku dengan telapak tangan.
"KAMI PULAAANG!!"
ayah?, itu suara ayah.
"Sodam, kami pulaang!!" Suara ibu juga terdengar, Aku mengangkat wajahku dan tidak menemukan nenek tadi.
Namun aku masih ragu untuk keluar lemari, sampai suara pintu terbuka meyakinkan ku.
"sodam?" Lalu ada suara ibu mencari keberadaan ku.
ceklek,, klek,,
"di kunci?, sodam kamu di dalam nak?" Suara ibu tanpak khawatir.
Dengan memantapkan hati aku keluar dari lemari, kaki ku serasa bergetar dan lemas.
Aku membuka kunci tanpa berkata-kata, setelah terbuka aku langsung memeluk erat ibuku.
"Ehh,, kamu kenapa?" ibu panik.
"Itu kenapa teleponnya di lantai?, ehh,, sodam kenapa nak?" ayah ikut mendekat.
Aku tak mampu menahan isakan ku, aku hanya bisa menangis di dalam pelukan ibuku.
Ibu membalas pelukanku tak kalah erat, sedangkan ayah mengelus-ngelus kepala ku.
Begitulah malam itu berakhir, untung saja aku tidak di makan oleh nenek-nenek maniak kentang itu.
Kesokan harinya saat sarapan ada kentang goreng, donat kentang, sop kentang, semuanya kentang, aku menatap horor meja makan.
"Ibu, dari mana semua kentang ini, kenapa banyak sekali" bukannya apa-apa, aku hanya takut.
"Tanyakan pada ayahmu"wajah ibu tanpak kesal.
Aku pun mengubah arah pandangku ke ayah.
Belum sempat aku bertanya balik, ayahku sudah bicara.
"Kemarin, sebelum kami pulang, ada nenek-nenek, di jalan, dia jualan kentang, kasian, jadi ayah beli"ayahku santai.
"Ibu,, buang semua kentangnya"
END.
Anyeooooong seomoaaaa
Ada yg kangen ama yumeichan
Pasti kalian nanya² kenapa yumei nge pubb story ini, padahal yg story psycopat minyoongi blom end, jadi gini, ini story yumei buat untuk kalian nungguin story minyoongi upp, karna story itutuh pubb nya lamaaa banget, jadi sambil nunggu psychopat minyoongi upp kalian baca story ini ajah biar gak gabut hehe.
Jangan lupa ninggalin jejak yaaah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol)
HorrorBukan kumpulan cerita horor biasa, tapi yang ini berbeda 😌 team work @misochan_05 x @yumeichan_06