Cast: soobin (TXT)
Genre: horror♡
♡
♡
♡
♡
♡
♡
Happy readingHari ini hujan, aku berjalan pelan dengan payung transparan menuju halte langgananku.
Ya, setiap pagi, jam enam lewat lima belas menit, aku sudah duduk menunggu bis yang akan mengantarkanku ke kantor tempatku bekerja.
Selalu seperti itu semenjak dua tahun yang lalu, sangat membosankan, namun sepertinya hari ini tidak.
Saat aku sampai di halte, aku melihat seorang anak kecil bergaun pink selutut, bersama bapak-bapak berkemeja kotak-kotak duduk di sana.
Biasanya tidak ada orang lain yang menunggu bis sepagi ini di daerah tempatku tinggal, Aku melipat payungku lalu duduk bersama mereka.
"Hiks,, hiks.."
aku terkejut, lalu menoleh ke anak di sampingku ini, Ternyata dia menangis, kenapa aku baru sadar?, hidung dan telinganya merah sekali.
Bapak yang bersama kami tidak perduli sama sekali, bahkan ia memalingkan wajah saat tatapan kami tak sengaja bertemu, ku pikir mereka adalah anak dan ayah.
"Kok, nangis dek, kenapa?" Tanyaku basa basi, anak itu menggeleng, Aku kasihan dengannya.
"Kamu kesini sama siapa?" Tanya ku lagi, namun anak itu tetap menggeleng2.
Lalu aku ingat kalau aku punya sesuatu, Aku mengeluarkan permen karet dari sakuku, lalu menyodorkannya ke anak itu.
"Mau?" Tawarku.
Anak itu tertarik lalu memandangku takut-takut.
"Gak papa" ucapku, lalu dengan pelan tangan kecil nya mengambil permen berbungkus warna ungu dari tanganku.
"Kamu mau kemana?" Tanyaku saat anak itu sedang mengunyah permen dan berhenti menangis.
Tanpa menjawab anak itu memberi secarik kertas bertuliskan alamat, setelah ku baca ini adalah alamat sebuah jalan, kupikir jalan ini adalah jalan menuju rumahnya.
Jaraknya lumayan jauh dan bahkan dua kilo lebih jauh dari kantorku, walaupun searah, namun tak apa, apa salahnya mengantarkan gadis kecil yang tersesat.
lagi pula aku tidak akan tega meninggalkannya sendiri bersama bapak-bapak tidak berakhlak ini.
Tiba2 bis datang, kami menaiki bis, bapak itu juga, huh... rasanya kesal sekali melihat wajahnya.
Saat di bis aku juga anak itu tidak berbicara apapun, dia sangat asik mengunyah2 permen, Diluar kaca bis masih hujan namun sudah reda.
di pagi yang mendung ini pasti semua karyawan juga telat, jadi aku tidak perlu terburu-buru.
Lima belas menit kami sampai di halte dekat jalan yang dituju anak ini, kalau ke kentorku hanya butuh tujuh sampai sepuluh menit saja.
Kami turun, dan aku mengembangkan payungku lagi, Aku menggandeng tangan mungilnya sambil memperhatikan langit dari balik payung transparan ku.
"Oke, dah sampe" ucapku girang.
"Eh..." aku tidak menemukan anak tadi.
aku menoleh kesana kemari, tidak ada, Padahal jelas2 aku menggandeng tangan kecilnya tadi.
Lalu hujan berhenti, memang sudah reda dari tadi, aku melipat payungku lalu memegangnya di tangan kiri. akupun kembali sibuk mencari anak itu.
dan tiba2 ekor mataku menangkap sesuatu yang menarik, Sebuah tempat sampah besar berwarna hijau.
Bukan, bukan karna warnanya hijau aku jadi tertarik, memang aku suka warna hijau, Namun yang membuatku tertarik itu adalah, sebuah permen karet berbungkus warna ungu yang terletak di atas tutup tempat sampah hijau itu.
Dengan penasaran aku mengambilnya, masih rapi belum di buka, Karna masih bersih dan bungkusnya tidak rusak ku ambil saja, kalau masalah kadaluarsa atau tidak bisa kita coba nanti, hehe...
aku berbalik dan tak sengaja ujung payungku yang kupegang di tangan kiri menyenggol tempat sampahnya.
Membuat tempat sampah tadi jatuh dan tumpah isinya.
Aku mematung seketika.
Isinya ada mayat seorang gadis kecil tanpa busana, yang sudah pucat dan kulitnya yang menghijau.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol)
HorrorBukan kumpulan cerita horor biasa, tapi yang ini berbeda 😌 team work @misochan_05 x @yumeichan_06