PENJAHIT

47 6 2
                                    

Cast: doyeon (WEKI MEKI)
Genre: crepy








Happy reading

Malam ini aku sedang bermain dengan anak anjing peliharaanku, dia sangat menggemaskan, anak anjing ini baru kutemukan di depan rumahku tadi sore dan rencananya sekarang aku ingin menunjukkan nya ke ibu ku.

Aku turun dari kamarku dan menggendong anak anjing itu keluar kamar, ketika aku sudah dilantai dasar ku lihat ibuku menangis.

Lagi.

Ibuku menangis dengan luka memar baru di wajahnya, sedangakan ayah ku, orang yang membuat luka memar di wajah ibuku itu, langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.
aku hanya memandanginya dari tempat ku berdiri.

"ibu tidak apa-apa?" tanyaku pelan.

"PERGI KAU ANAK SIALAN!!, TAK BERGUNA!!"

Teriaknya di sela tangisannya, ah moodku rusak malam ini, aku kembali ke kamar dengan anak anjing tadi di tanganku.

Dan tak lama aku mendengar suara tangis ibuku yang semakin kencang, sangat berisik bahkan setelah suara tangisnya hilang, ada suara tawa ayah ku yang tak kalah keras.

Karna kesal aku turun dari kamarku lagi untuk melihat apa yang sedang terjadi di bawah sana.

Aku turu Dengan perlahan dan berjalan pelan menuju dapur, dimana ayah ku sedang tertawa keras.

"AHAHAHA MATI!!, MATI MATI KAU!!"

ucap ayahku, aku mengintip dari balik pintu dapur, mataku melebar kala melihat pemandangan di dapur.

Ibuku yang tergelatak dengan banyak darah, Sedangakn ayahku yang masih menusuk-nusuk perut ibuku sambil tertawa keras.

Aku terus memperhatikannya di balik pintu dalam diam dan sial, ayahku mengetahui keberadaan ku.

"wah wah wah, apa kau melihatnya? Anak nakal, kau tak boleh melihat ini" ucap ayahku bangkit menghampiri ku.

Aku berlari secepat mungkin ke dalam kamar ibuku, ya karna kamar itu yang paling dekat dengan dapur, dan tanpa babibu aku mengunci pintunya dari dalam.

Ayahku menggedor-gedor pintu memintaku keluar, namun gedoran pintu itu berhenti dan pintu kayu itu mulai patah kala ayahku memukulnya dengan kapak.

Sial!, dasar ayah sialan!!.

Umpat ku dalam hati, seperdetik berikutnya, aku ingat kalau ibuku pernah menyimpan senjata api di laci meja riasnya, ntah untuk apa itu, aku tak tau.

Cepat-cepat aku mengambilnya dan menodongkannya ke ayahku yang sudah berhasil merusakkan pintu.

"AHAHAHA, apa yang kau pegang itu? Apa itu milik jalang yang di dapur itu? Kau ingin menembak ayahmu ini? Kau yakin? Kau-"

DOR!!!

Ucapan ayahku terpotong karna peluru yang sudah lebih dulu menembus kepalanya.

"berisik" gumamku menggeret ayahku ke ruang tengah begitu juga dengan ibuku.

Aku mulai mendudukkan mereka berdua disofa dan mangambil jarum dan benang jhit favoritku.

Dan aku memulainya dengan hati-hati karna ini ayah dan ibu ku.

Setengah jam akupun selesai dengan pekerjaan ku, aku memandangi karya ku dengan lama, betapa indahnya pemandangan di didepanku ini.

Ibuku yang tadinya tak pernah tersenyum kali ini kubuat tersenyum, dan tangan sialan ayahku yang sering memukuli ibuku kuganti dengan tangan boneka dan kubuat mreka saling merangkul.

Woah bahkan keindahan jahitan ditubuh orang tuaku mengalahkan keindahan jahitan ditubuh anjing peliharaan ku.

"cantik" gumam ku seraya tersenyum puas.

STORY HOROR {ONE SHOOT} (k-idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang