Ramalan

283 49 2
                                    

29 Oktober 1977

     Malam itu aku sedang patroli, menjalankan tugasku sebagai ketua murid. Namun, ketika tiba disebuah lorong, seseorang menghentikanku. Severus.
     Oh, apa yang dilakukannya disini? Ini sudah jam malam. Mungkin aku bisa memberinya detensi.
     Tapi kemudian dia mengatakan tujuannya. Dia ingin minta maaf padaku karena pernah memanggilku 'darah lumpur'
     Tentu saja tidak semudah itu memaafkannya. Tapi, dia bersungguh-sungguh. Hingga akhirnya, hari ini, setelah pelajaran terakhir usai, aku memaafkannya. Jujur saja, liburan musim panasku sedikit membosankan setelah kami bertengkar.

-Lily J. Evans

     Halaman ketiga dari buku harian ibunya. Pagi ini, Anna bangun terlalu cepat. Karena teman-temannya belum bangun dan Anna juga tidak ingin membangunkan mereka, maka gadis itu pergi ke ruang rekreasi untuk membaca buku harian ibunya.

     "Hey, Ann," seseorang menepuk pundak Anna. Gadis itu menoleh kebelakang. Tampak sosok yang menepuk bahunya tadi. Hermione Granger. Satu dari sedikit orang yang mengetahui identitas asli Anna.

     "Oh, hai Mione," sapa Anna.

     "Rajin sekali, baca buku pagi-pagi begini," kata Hermione.

     "Bukan buku pelajaran kok," balas Anna.

     "Lalu?" Tanya Hermione sambil mengambil buku di tangan Anna, "buku harian ibumu?" Katanya memastikan. Anna hanya mengangguk.

     "Darimana kau mendapatkannya?" Tanya Hermione.

     "Felicia, salah satu pengasuh di panti asuhan tempat aku tinggal. Dia teman lama ibuku," jawab Anna.

     "Owh, begitu," kata Hermione.

     "Hai, Hermione," sapa dua orang anak laki-laki kepada Hermione. Ron dan Harry.

     "Hai," balas Hermione singkat.

     "Hai juga, Evans," kata Harry dan Ron kepada Anna.

     "Hai. Kalian bisa memanggilku, Anna," kata Anna yang kurang nyaman dengan panggilan Evans.

     "Kami, berencana untuk sarapan. Kalian mau ikut?" Tanya Harry. Hermione mengangguk dan bangkit. "Bagaimana denganmu, Anna?"

     "Aku akan pergi bersama teman-temanku nanti," kata Anna.

     "Baiklah, kami duluan,"

     Kini Anna kembali sendiri. Satu per satu murid sudah keluar dari kamar menuju aula besar. Namun, Anna masih belum melihat Irene, Ginny, Richard, maupun Watson.

     "Tumben bangun cepat, Ann," kata Irene.

     "Biasanya, aku juga bangun cepat kok," kata Anna yang tidak terima.

     "Tahun lalu, kamu hampir terlambat kan?" Kata Watson yang baru keluar dari kamar laki-laki bersama Richard.

     "Yeah. Tentu saja aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak mengirim surat selama liburan?" Tanya Anna.

     "Itu karena.... Aku... Mempunyai sedikit masalah," kata Watson.

     "Masalah apa?" Tanya Ginny.

𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang