Paginya, pukul 8.00 Anna baru saja bangun tidur. Kemudian, gadis itu segera bersiap untuk sarapan.
Di lantai bawah, tampak seorang anak laki-laki berkaca mata juga sedang sarapan. Itu Harry. Kenapa dia bangun sepagi ini? Batin Anna. Setelah mengambil makanan, gadis itu menghampiri Harry.
"Hai, Harry," sapa Anna.
"Oh, hai. Siapa namamu?" Tanya Harry.
"Anna Evans. Aku murid kelas dua di Hogwart tahun ini," kata Anna.
"Apa kau menginap disini? Dimana kau tinggal? Dan dimana orangtuamu?" Tanya Harry.
"Ya. Orangtuaku sudah tiada. Aku tinggal di panti asuhan muggle," jawab Anna.
"Begitu ya. Maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih," kata Harry.
"Tidak apa-apa. Kau sendiri kenapa disini? Bukannya kau tinggal bersama bibi mu?" Tanya Anna pura-pura tidak tahu.
"Yeah. Semingggu yang lalu, saudara pamanku, bibi Marge datang dan menginap di rumah. Lalu, kemarin dia mengoceh buruk tentang kedua orangtuaku. Yang benar saja, dia mengatakan ayahku pengangguran dan pemabuk. Tentang darah yang buruk. Telur yang busuk..."
Anna tidak tahan mendengarnya. Jika ia bisa bertemu dengan orang bernama Marge itu, dia pasti langsung mengutuknya.
"Begitulah. Jadi, aku sudah tidak bisa lagi bersabar dan kehilangan kendali. Tanpa kusadari, aku menggelembungkannya. Setelah itu aku kabur. Awalnya aku tidak tahu ingin pergi kemana. Tapi, bus ksatria muncul dan aku meminta untuk pergi ke Leaky Cauldorn. Ternyata, mentri sihir menungguku disini. Kupikir aku akan dikeluarkan. Tapi, ternyata dia tidak mengeluarkanku. Padahal tahun lalu ada surat peringatan resmi hanya karena seekor peri rumah menyihir di rumah itu. Dan tahun lalu mereka mengancam akan mengeluarkanku jika melakukan sihir lagi. Mentri mengatakan bahwa sekarang keadaannya berbeda. Aku tidak mengerti..." kata Harry panjang lebar.
Ternyata Harry bisa cerewet juga ya, Batin Anna.
"Kita memang tidak tahu apa yang dipikirkan mentri sihir. Tapi, lihat sisi baiknya. Kau tidak dikeluarkan," kata Anna.
Hari-hari berikutnya, Anna banyak menghabiskan waktu bersama Harry. Mereka sering berjalan-jalan ke Diagon Alley. Harry tampak sangat tertarik pada sebuah sapu baru yang dipajang di Toko Peralatan Quidditch Berkualitas. Kalau tidak salah nama sapu itu Firebolt. Anna sendiri tidak mengerti. Padahal Harry tidak pernah kalah dengan sapu Nimbus Dua Ribu nya.
Walaupun Harry membulatkan tekad untuk tidak membeli sapu itu setiap hari, Harry selalu mampir ke toko itu untuk melihat Firebolt.
Tidak banyak kejadian menarik selama Anna menghabiskan waktu di Leaky Cauldron. Anna dan Harry hanya berjalan-jalan di Diagon Alley. Tak jarang mereka berhenti di toko es krim Florean Fortescue. Harry suka mengerjakan PR nya disana dan setiap setengah jam sekali, Florean memberi mereka es krim.
~•~
Di hari terakhir liburan, Anna bangun pagi-pagi sekali untuk membeli buku-buku baru nya. Dia sengaja pergi sendiri.
Pertama, Anna pergi ke gringotts terlebih dahulu untuk mengambil uangnya. Ini juga alasan kenapa ia pergi tanpa Harry. Karena jika Harry ikut ke gringotts Harry akan tahu bahwa Anna adalah adiknya.
Kemudian, dia pergi ke toko Flourish and Blotts untuk membeli buku-bukunya. Di sana ia melihat Ginny bersama si kembar Weasley dan Mrs. Weasley.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬
FanfictionLiburan Musim Panas, Irene mengundang Anna ke rumahnya. Entah kenapa, tiba-tiba Anna mengusulkan sesuatu agar ia dan Irene bisa menyelinap keluar asrama dan mengawasi Harry. Namun, satu per satu kabar tidak menyenangkan muncul. Mulai dari ayah Harri...