Ketika Anna kembali ke ruang rekreasi, Profesor McGonagall muncul dalam gaun tidur kotak-kotaknya dan kepala terbungkus harnet, untuk mendesak agar mereka semua tidur.
Anna naik ke kamar bersama Irene, Ginny, Alexa, dan Vanessa. Karena memang sudah kelelahan, mereka tidak membicarakan apa-apa lagi dan langsung tertidur pulas setibanya di kamar.
Anna sangat terusik ketika mendengar suara teriakan dari arah kamar laki-laki. Apa mereka masih melanjutkan pestanya? Sudah pukul berapa ini?! Batin Anna kesal.
Bukan Anna satu-satunya yang terbangun. Vanessa tampaknya juga merasa terganggu. Dia menanyakan apa yang terjadi sambil menguap. Anna hanya menggeleng karena ia pun tidak tahu.
Yang Anna heran, dengan semua keributan di luar, Irene, Ginny, dan Alexa tampaknya tidak terganggu sama sekali. Anna dan Vanessa menuruni tangga untuk mengecek keributan apa yang terjadi di luar.
Profesor McGonagall muncul. Dia membanting lukisan hingga menutup di belakangnya ketika memasuki ruang rekreasi dan memandang marah ke sekeliling ruangan.
"Aku senang Gryffindor memenangkan pertandingan, tapi ini sudah kelewatan! Percy, aku mengharap tindakan lebih baik darimu!"
"Bukan saya yang mengizinkan ini, Profesor!" kata Percy jengkel. "Saya sedang menyuruh mereka kembali ke tempat tidur! Adik saya, Ron, mimpi buruk..."
"BUKAN MIMPI BURUK!" Ron menjerit. "PROFESOR, SAYA TERBANGUN, DAN
SIRIUS BLACK BERDIRI DI ATAS SAYA, MEMEGANG PISAU!" Profesor McGonagall memandangnya."Jangan ngaco, Weasley, bagaimana mungkin dia bisa melewati lubang lukisan?"
"Tanya saja dia!" kata Ron, menunjuk dengan jari gemetar ke bagian belakang lukisan Sir Cadogan. "Tanya dia apakah dia melihat..."
Seraya menatap Ron dengan curiga, Profesor McGonagall mendorong lukisan sampai terbuka dan keluar. Semua anak di ruang rekreasi menunggu dengan napas tertahan.
"Sir Cadogan, apakah kau tadi mengizinkan seorang lakilaki memasuki Menara Gryffindor?"
"Tentu saja, lady yang baik!" jawab Sir Cadogan lantang. Sunyi senyap, baik di dalam maupun di luar ruang rekreasi.
"Jadi—jadi kau mengizinkan dia masuk?" Profesor McGonagall menegaskan. "Tapi—
tapi... kata kunci-nya?""Dia punya!" kata Sir Cadogan bangga.
"Punya kata kunci untuk sepanjang minggu! Dia bacakan dari secarik kertas kecil!"
Profesor McGonagall masuk lagi lewat lubang lukisan dan menghadapi kerumunan anak-anak yang terperangah. Wajahnya sepucat tembok.
Irene baru saja turun bersamaan dengan Alexa dan Ginny. Tampaknya mereka baru menyadari keributan yang terjadi.
Tak seorang pun anak di Menara Gryffindor tidur malam itu. Mereka tahu bahwa kastil digeledah lagi dan semua anak asrama berkumpul tinggal jaga di ruang rekreasi, menunggu berita apakah Black berhasil ditangkap.
Anna melihat ke arah jendela dan menemukan seekor anjing hitam berlari kencang menuju dedalu perkasa. Apa lagi yang direncanakan Sirius Black? Kemarin, ia dengan 'baiknya' membiarkan Irene lolos meski Irene mengetahui bahwa dirinya adalah animagus. Lalu kini, kenapa Black melakukan serangan lagi ke asrama Gryffindor?
Profesor McGonagall muncul kembali subuh, untuk memberitahu mereka bahwa Black sekali lagi berhasil lolos.
Ke mana pun mereka pergi keesokan harinya, mereka melihat pengamanan yang diperketat. Flitwick tampak sedang mengajari pintu-pintu depan untuk mengenali foto besar Sirius Black. Filch mendadak berjalan mondar-mandir di sepanjang koridor-koridor, menutup segala lubang, dari celah sempit di tembok sampai lubang tikus. Sir Cadogan sudah dipecat. Lukisannya sudah dikembalikan ke bordesnya yang sepi di lantai tujuh, dan si Nyonya Gemuk sudah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬
FanfictionLiburan Musim Panas, Irene mengundang Anna ke rumahnya. Entah kenapa, tiba-tiba Anna mengusulkan sesuatu agar ia dan Irene bisa menyelinap keluar asrama dan mengawasi Harry. Namun, satu per satu kabar tidak menyenangkan muncul. Mulai dari ayah Harri...