Waktu berjalan dengan cepat. Tahu-tahu, sudah memasuki saat-saat ujian. Selam seminggu ketegangan menyelimuti kastil. Disetiap kesempatan, murid-murid berkomat-kamit mengulang pelajaran.
Dimulai dengan ujian tulis yang dilakukan secara serentak, diikuti dengan ujian praktek. Untuk materi, mungkin Anna hanya kesulitan dalam pelajaran sejarah. Bagaimanapun, Anna selalu tertidur di kelas sejarah. Bahkan Anna akan sangat bersyukur jika bisa mendapat nilai A (Acceptable/cukup).
Ujian praktek dimulai dengan pelajaran jimat dan guna-guna. Professor Flitwick meminta mereka merapal beberapa mantra seperti Rictusempra, Stupefy, dan lain-lain.
Untuk Transfigurasi, mungkin tidak terlalu sulit. Mengubah lima belas kumbang menjadi kancing dalam waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi, nyatanya hanya beberapa yang dapat melakukannya dengan sempurna. Beruntung Anna salah satunya.
Beralih ke hari berikutnya, ujian ramuan, semua berusaha membuat Ramuan Pembengkak sesempurna mungkin. Rata-rata mendapat nilai A. Hanya tiga yang berhasil mendapat nilai O (Outstanding/Istimewa), yaitu Anna dari Gryffindor, Xavier dari Slytherin dan Naura dari Ravenclaw. Itu sesuatu yang luar biasa karena Professor Snape sangat jarang memberi nilai O.
Malam harinya ujian Astronomi dengan Professor Sinistra dilakukan di menara tertinggi di Hogwarts. Mengamati bintang-bintang. Anna tak terlalu peduli dengan rasi bintang sebenarnya. Tapi, dia berusaha melakukan yang terbaik.
Pagi hari berikutnya, ujian Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Professor Lupin menyiapkan ujian yang menyenangkan. Terdapat empat lintasan di lapangan yang luas. Rupanya, karena waktu yang dibutuhkan untuk ujian lumayan lama, ujian praktek kelas 2 dan kelas 1 digabung. Tentu saja sesuai dengan materi pembelajaran mereka. Seluruh asrama ujian di hari yang sama.
Dua lintasan tersedia untuk kelas dua. Anna masuk ke lintasan penuh rintangan itu bersamaan dengan Watson di lintasan yang berbeda. Mereka merupakan peserta ujian terakhir.
Dimulai dengan menangkap pixie, menghadapi troll, dan melewati billywig. Di ujung lintasan rintangan tersebut, terdapat arena duel. Anna harus menunggu beberapa saat hingga Watson menyelesaikan rintangannya dan mereka mulai berduel. Professor Lupin sebagai jurinya.
Mereka berdua sama kuatnya. Duel berakhir seri. Namun, ujian praktek belum berhenti sampai disana. Setelah berduel, mereka dihadapkan dengan sebuah pintu. Dan itu akan menjadi ujian terakhir.
Anna membukan pintu itu. Sebuah cahaya menyilaukan membuat gadis itu menutup matanya. Tahu-tahu, ia berada di sebuah tempat yang tak diketahuinya.
Tongkatnya tak lagi bersamanya. Dihadapannya, tampak beberapa orang sedang berduel. Orang dewasa berjubah panjang melawan... teman-teman Anna.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Satu-satunya pertanyaan yang ada dibenak Anna. Duel itu memang tak seimbang. Tiga lawan satu. Namun, kekuatan pria dewasa itu, tampaknya tak bisa dianggap enteng.
Anna tak punya waktu untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi karena tiba-tiba, orang dewasa itu meneriakan salah satu Kutukan Terlarang.
"Avada Kedavra!"
Cahaya hijau itu mengarah lurus kepada Irene. Tanpa pikir panjang, Anna berusaha untuk melindungi Irene. Niatnya, ingin memasang pelindung untuk . Namun, tongkat Anna hilang. Bagaimana bisa? Tadinya tongkat itu masih dipegangnya setelah berduel dengan Watson.
Watson dan Richard tampaknya kewalahan dengan serangan-serangan tadi, sehingga mereka juga tak siap memasang mantra pelindung untuk Irene.
Tak ada pilihan lain. Jika hanya ini satu-satunya jalan... Aku siap!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬
FanfictionLiburan Musim Panas, Irene mengundang Anna ke rumahnya. Entah kenapa, tiba-tiba Anna mengusulkan sesuatu agar ia dan Irene bisa menyelinap keluar asrama dan mengawasi Harry. Namun, satu per satu kabar tidak menyenangkan muncul. Mulai dari ayah Harri...