Kenapa?

212 42 3
                                    

Ketika Anna kembali ke asrama, Irene masih belum tidur dan menunggunya.

"Bagaimana?" Tanya Irene.

Anna hanya menggeleng lemah. Pikirannya dipenuhi oleh potongan peristiwa yang dibuat oleh boggart tadi. Sendirian. Kesepian. Anna tidak sanggup. Dia ingin melindungi semuanya. Tak ada gunanya kekuatan jika dia tak bisa melindungi teman-temannya. Tak ada gunanya kekuatan kalau pada akhirnya ia akan sendiri.

Dan lagi, Voldemort. Anna yakin, penyihir hitam berkulit pucat itu adalah Voldemort. Penyihir hitam yang dikalahkan oleh Anna, namun membuat Anna kehilangan teman-temannya. Kehilangan semua yang berarti baginya.

Mungkinkah itu ramalan? Mungkinkah Voldemort akan bangkit dan menghancurkan dunia sihir? Benarkah Anna akan sendirian. Apakah semua teman-temannya akan meninggalkannya. Apakah Anna akan menjadi orang yang egois sehingga pada akhirnya ia sendiri? Apa... Apa Anna tidak sanggup untuk melindungi teman-temannya, semua yang berarti dalam hidupnya?

Tidak Ann. Itu hanyalah ketakutan terbesarmu. Itu tidak akan terjadi. Aku... Aku pasti bisa melindungi semuanya jika memang Voldemort bangkit nantinya.

Anna berusaha meyakinkan diri sendiri. Tapi, apa Voldemort benar-benar akan bangkit? Anna berharap itu tidak akan pernah terjadi.

Namun, kini salah satu abdinya, Sirius Black telah berhasil keluar dari azkaban. Tinggal menunggu waktu untuk para pengikutnya kabur dari azkaban dan mencarinya.

Tapi, benarkah Sirius Black abdi Voldemort?

Mengingat Professor Lupin begitu mempercayainya. Bahkan Professor Lupin tahu kalau Black adalah animagus. Tapi tetap tidak memberitahu siapapun.

Bagaimana denganmu Anna?

Anna bertanya pada diri sendiri. Dia tahu, Sirius Black adalah animagus. Tapi, Anna juga tidak memberitahu siapapun. Kenapa? Entahlah.

"Anna, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Irene.

"Tidak ada. Aku baik-baik saja," kata Anna.

"Bohong! Aku tahu kau tidak baik-baik saja!" Kata Irene.

"Sudahlah Irene. Tidurlah. Ini sudah malam," kata Anna.

"Tidak akan, sampai kau bercerita padaku," kata Irene.

Anna menarik nafas panjang. Betapa keras kepalanya Irene. Dan anehnya Irene selalu tahu kalau Anna memiliki masalah.

"Irene, apa kau akan selalu berada disisiku? Kau tidak akan pernah mengkhianatiku kan?" Tanya Anna pelan tapi pasti.

Irene sedikit terkejut dengan pertanyaan aneh Anna yang tiba-tiba.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Irene.

"Bukan apa-apa. Aku hanya... Memastikan. Aku tidak ingin mati karena dikhianati oleh temanku..." kata Anna dengan suara yang sangat pelan.

"Apa maksudmu?! Jangan samakan aku dengan Black! Aku tidak akan pernah mengkhianati temanku sampai kapanpun! Apapun yang terjadi. Terlebih, kau Ann. Bagiku, kau lebih dari sekedar teman. Kau seperti saudariku. Kau bagian dari keluargaku. Kalau perlu, aku akan melindungimu dengan nyawaku! Jadi, Ann, jangan pernah menanyakan hal konyol seperti itu lagi!" Kata Irene.

Nada suara Irene tinggi ketika itu. Seakan-akan dia marah pada Anna. Tapi, sedetik kemudian, dia memeluk Anna.

"Terimakasih karena kau akan selalu melindungiku, Irene," kata Anna. "Tapi... Tapi, bagaimana jika aku tidak dapat melindungimu? Bagaimana jika aku terlalu egois sehingga melindungi diri sendiri? Bagaimana..."

𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang