Rahasia Professor Lupin

219 41 2
                                    

Selama beberapa hari berikutnya tak ada hal lain yang dibicarakan seluruh sekolah kecuali Sirius Black.

Dugaan-dugaan tentang bagaimana dia memasuki kastil semakin lama semakin liar.

Kanvas lukisan si Nyonya Gemuk yang compang-camping sudah diturunkan dari dinding dan diganti-kan oleh lukisan Sir Cadogan dan kuda poninya yang gemuk abu-abu.

Tak ada yang senang dengan perubahan ini. Sir Cadogan melewatkan separo waktu-nya menantang duel anak-anak, dan separonya lagi memikirkan kata-kata kunci yang konyol dan rumit. Dia mengganti kata kunci paling sedikit dua kali sehari.  

"Dia gila," kata Seamus 
Finnigan jengkel kepada Percy. "Tak bisakah diganti orang lain saja?"  

"Tak ada lukisan lain yang mau," kata Percy. "Semua ketakutan oleh kejadian yang dialami si Nyonya Gemuk. Sir Cadogan satu-satunya yang cukup berani untuk menjadi sukarelawan." 

Tapi, Sir Cadogan bukan masalah yang terlalu penting. Karena, Anna mengetahui hal lain.

Setelah sedikit insiden malam itu, Anna sangat bersemangat untuk memulai pelajaran patronus nya, dengan Professor Lupin. Namun, ia masih belum mempunyai waktu luang untuk membahasnya.

Kini, setelah pelajaran terakhir, Anna mengunjungi Professor Lupin untuk membahas jadwal pelajaran patronus nya.

"Eh? Jadi aku datang disaat yang salah ya? Uncle Remus sedang bertransformasi, rupanya,"

Anna mendengar suara itu samar-samar dari kantor Professor Lupin . Suara seorang gadis.  Apa ada orang lain di dalam? Batinnya.

Anna membuka pintu kantor sedikit, dan melihat ke dalam.

Apa?!

Batin Anna menjerit tak percaya. Yang dilihatnya di dalam bukan Professor Lupin. Melainkan seekor serigala. Selain itu ada seorang gadis berambut merah—yang sepertinya sama besar dengan Anna—disana.

Jadi, Professor Lupin manusia serigala? Batin Anna.

Namun sebenarnya, Anna tidak terlalu terkejut. Karena, Anna juga sudah curiga. Ada beberapa bekas cakaran di wajah Professor Lupin. Selain itu, setiap bulan sekali, Professor Lupin pasti sakit. Dan setelah Anna perhatikan, Professor Lupin selalu sakit ketika malam bulan purnama.

Tapi, dibandingkan fakta bahwa Professor Lupin adalah manusia serigala, Anna lebih tertarik pada gadis berambut merah yang ada di ruangan tersebut. Anna merasa belum pernah melihat anak tersebut di Hogwart.

Anna memperhatikan gadis itu. Sayang sekali, Anna tidak bisa melihat wajahnya karena gadis itu membelakangi Anna.

Sementara gadis itu, masih tampak bicara sendiri.

"Yah, apa boleh buat? Sepertinya aku harus pulang..." Kata gadis itu.

"Tapi, aku harus mengunggu kakek terlebih dahulu," kata gadis itu sambil duduk di salah satu kursi.

Anna membuka pintu lebih besar agar bisa melihat wajah gadis itu. Tapi, gadis itu masih membelakanginya.

Siapa sebenarnya gadis itu? Batin Anna.

Anehnya, ketika gadis itu memalingkan wajahnya ke arah pintu, Anna malah langsung kabur, tanpa sempat melihat wajah gadis itu.

BRUK!

Karena terlalu fokus untuk melarikan diri, Anna menabrak seseorang.

"Anna, apa yang kau lakukan? Kenapa kau berlarian di koridor?" Tanya Hermione yang tadi ditabrak Anna.

𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang