Liburan Musim Panas

603 79 4
                                    

     Dua orang gadis tampak sedang bersantai di kamar mereka. Yang satu seorang gadis berambut merah gelap sedang membaca buku. Sedangkan seorang gadis berambut cokelat muda sedang mendengar musik sambil menulis sesuatu.

     "Aaa!" Tiba-tiba, gadis berambut cokelat berteriak.

     "Ada apa, Mikayla?" Tanya gadis berambut merah tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.

     "Ada burung hantu terbang masuk kemari," kata gadis bernama Mikayla itu.

     "Burung hantu?" Gadis berambut merah mengalihkan pandangannya ke seekor burung hantu yang kini bertengger di kasurnya.

     Gadis itu mengelus burung tersebut dan mengambil surat yang dibawanya. Tak lama, dua ekor burung hantu lainnya terbang masuk ke dalam.

     "Kenapa sih, tiba-tiba ada banyak burung hantu?" Tanya Mikayla.

     "Itu, teman-temanku yang mengirim surat," kata gadis berambut merah apa adanya.

     "Kenapa kalian mengirim surat dengan burung hantu bukannya dengan pos. Lagipula, burung hantu kok terjaga di siang hari ya?" Kata Mikayla.

     "Disekolahku, itu sudah menjadi kebiasaan," balas gadis berambut merah.

     "Tapi, burung hantu itu hewan nokturnal, Anna," kata Mikayla.

     Anna tersentak. Bagaimana ia bisa lupa kalau burung hantu hewan nokturnal. Daripada Mikayla bertanya lebih banyak lagi, Anna memilih untuk tidak menjawab dan membaca surat-suratnya.

Dear Anna.

     Hai Ann? Bagaimana kabar mu? Apa liburanmu menyenangkan?
     Kau tahu, aku sangat bosan sendirian. Dad sedang ada pekerjaan di luar negeri. Sedangkan Mum akhir-akhir ini sibuk.
     Jadi, bagaimana kalau kau ke rumahku? Aku sudah sering mengunjungimu. Tapi, kau belum pernah berkunjung ke rumahku.
     Itu saja sih. Ada sesuatu yang ingin kubahas denganmu. Lagipula, PR ku juga belum selesai. Kita bisa mengerjakannya bersama. Jangan lupa balas ya.

-Irene Henley    

Anna melipat kembali surat dari Irene. Kemudian ia mengambil secarik perkamen dan menuliskan balasannya.

Hai Irene.

     Liburanku sangat menyenangkan. Soalnya aku juga sudah lama tidak bertemu teman-temanku di panti asuhan.
     Soal berkunjung ke rumah mu, mungkin minggu depan aku akan ke sana. Penasaran juga. Seingatku kamu memang belum pernah mengajakku ke rumahmu.
     Tentang PR sih, aku sudah selesai. Tapi, aku tidak akan membiarkanmu mencontek. Kerjakan sendiri. Kalau tidak lama-lama otakmu jadi kosong.
     Sudah, itu saja balasannya.  Sampai bertemu lagi.

-Lilyanna Evans    

Setelah membalas surat dari Irene, Anna pun melihat dua surat lainnya yang dikirim Ginny dan Richard.

Hai Anna.

     Bagaimana kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja. Terima kasih sudah menyelamatkanku waktu itu.

     Tenang saja. Aku tidak akan memberi tahu Harry. Ron yang memberi tahu ku bahwa kau juga ikut menyelamatkanku. Tapi, dia memaksaku bersumpah untuk tidak memberitahu Harry.

     Sebenarnya, aku mencoba memberitahumu bahwa akulah pelakunya. Aku yang membuka kamar rahasia. Tapi, kau tahukan aku dihipnotis oleh Riddle. 

𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐢𝐦𝐚𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang