Semua perempuan pasti ingin dirinya bahagia dan menemukan pasangan hidup mereka, memiliki anak dan seorang suami yang menyayanginya kelak. Hal itu juga dirasakan oleh Anne. Hari ini adalah harus pernikahan Anne dan Rey, Anne sudah bangun sejak pagi tadi karena harus berdandan. Perut buncit Anne tidak menjadi penghalang pernikahan mereka dan Anne tidak akan malu untuk itu.
Anne menatap dirinya yang berbalut gaun pengantin di pantulan kaca. Tangannya mengelus perutnya yang membuncit, dalam hatinya dia berdoa semoga diberikan kebahagiaan oleh Tuhan.
Gaun putih berlengan panjang pilihan Bunda memang sangat pas di tubuh Anne, kemarin Rey sempat protes karena gaun itu menampakkan bahu mulus Anne. Tetapi karena waktu sudah sangat mepet akhirnya dia menerima semua itu walaupun dengan berat hati.
"Sayang, ayo turun." ucap Ayah.
"Ayah."
"Iya, Ayah akan antar Anne ke altar. Ayah yang akan menyerahkan kamu kepada suamimu, ya walupun suami mu anak Ayah juga." ucap Ayah terkekeh diakhir tetapi matanya terdapat kebahagiaan disana.
Anne ikut terkekeh lalu menghambur ke pelukan Ayah. "Anne sayang Ayah."ucap Anne dipelukan Ayahnya.
"Ayah juga sayang Anne, sekarang ayo turun. Anak Ayah yang satu itu udah enggak sabar mau lihat kamu."
Ayah menggandeng tangan Anne untuk turun kebawah, rumah mereka disulap menjadi tempat pernikahan yang sangat indah.
Perlahan Anne dan Ayah menuruni tangga, disana Rey berdiri menggunakan tuxedo warna hitam. Senyumnya terbit saat melihat Anne yang turun digandeng oleh Ayah, kecantikan Anne terpancar membuat tamu undangan menatap kagum dirinya.Jujur saat ini Rey sangat gugup, Rey melirik kearah 2 temannya dan mereka memberikan semangat dengan mengepalkan tangannya untuk menyemangati Rey. Rey menarik nafasnya untuk menetralkan degup jantungnya.
Rey mengulurkan tangannya saat Anne berdiri dihadapannya.
"Jaga anak Ayah." ucap Ayah menyerahkan tangan Anne untuk digenggam Rey.
"Pasti." jawab Rey mantap.
Saatnya janji pernikahan yang harus mereka ucapkan, semua tamu undangan diam untuk mengikuti dengan khidmat.
"Vanessa calurine Abraham, aku mengambil engkau menjadi seorang istri,untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus."ucap Rey lantang menatap mata Anne dalam.
"Renaldy Abraham, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus."ucap Anne berkaca-kaca karena bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER!
ChickLitVanessa adalah seorang gadis yang memiliki paras cantik, tidak memiliki pacar maupun teman lelaki. Semua lelaki yang mendekatinya akan berhadapan dengan sang kakak. Kakak posesif kepada sang adik? Bukan! Sang kakak menganggap dia adalah wanitanya. ...