BRT-18

2.5K 104 2
                                    

Anne merenggangkan ototnya yang terasa kaku, di liriknya jam dinding pukul 4 sore. Sebelum keluar kamar lebih baik dia mandi terlebih dahulu, tetapi Anne mengurungkan niatnya saat mendapati handphone yang berada di atas meja.

Niat awal mandi malah menjadi bermain handphone, membuka media sosial untuk memantau idolanya dan cuci mata. Tidak sadarkah Anne bahwa suaminya sendiri sudah ganteng seperti itu, masih suka cuci mata saja.

Saat asik menonton video yang berada di instagram ada sebuah pemberitahuan.

Viona_vivi follow you.

What?? Viona? Bukannya orang yang dijodohkan sama Kak Rey? Untuk apa dia mengikuti akunnya?

"Beneran dia bukan sih?"ucap Anne.

Rasa penasaran Anne semakin tinggi, langsung dia buka akun orang yang bernama Viona tersebut, dan ternyata benar dugaannya.

"Ihh beneran ini orangnya."

Bodo amat lah, mungkin aja memang niatnya ingin berteman. Rencana yang tadinya akan mandi di jam 4 sore sekarang melenceng menjadi jam 5 sore, dasar Anne.

Setelah ritual mandi dan menggunakan skincare setelah mandi, Anne turun kebawah.

"Pada kemana kok sepi sih."guman Anne, lalu dia ke dapur. Dia dapur hanya ada bibi yang sedang mencuci piring.

"Pada kemana bik? Kok sepi."tanya Anne tiba-tiba.

"Aduh neng Anne bikin Bibi kaget aja. Ohh tuan sama nyonya baru pergi neng, kalau den Rey baru dibelakang ngasih makan si choky."

"Makasih bik."

Anne bergegas menyusul Rey yang berada dibelakang. Benar kata Bibi, ternyata suaminya itu sedang memberi makan dan tertawa bersama choky.

Anne menghampiri Rey dan langsung memeluk Rey dari belakang. Rey sudah tau jika tangan yang memeluk dirinya pasti sang istri karena sudah tercium dari bau parfumnya.

"Kenapa?" tanya Rey.

"Kangen."jawab Anne manja dengan menyandarkan kepalanya di punggung tegap Rey.

"Mama kamu kok gombal ya, choky."

"Mama?"tanya Anne lalu membalikkan badan Rey untuk menghadap dirinya.

"Iya Mama nya choky dulu sebelum baby lahir." jawab Rey mengacak rambut Anne gemas, pipi Anne sudah memerah seperti tomat busuk.

Rey kembali melanjutkan memberi makan choky dengan Anne yang bediri disamping Rey, sesekali Anne memberikan makanan kedalam mulut choky.

"Choky ganteng deh."ucap Anne yang didengar oleh Rey.

"Masih ganteng aku, yang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Masih ganteng aku, yang."

"Iya, ganteng banget Papa dari anak-anak ku ini."ucap Anne mencibir.

"Dih bilangnya enggak tulus."

"Baru sadar."

Mereka tertawa bersama karena obrolan yang tidak bermutu itu, tapi terkadang obrolan yang tak bermutu itu membuat kita tertawa lepas daripada obrolan yang monoton.

Setelah memberi hewan perliharan Rey yang bernama choky, Rey mandi sore dan Anne yang duduk dibangku taman belakang rumah menikmati secangkir teh hangat. Dia membaca sebuah novel ditangannya, karena sejak kecil Anne sangat suka membaca. Seiringnya bertambah usia selera membacanya pun berganti menjadi bacaan yang lebih dewasa.

"Anne!!" panggil Rey dengan berteriak dari lantai atas.

Anne berdecak saat mendengar suara Rey yang memanggilnya dengan melengking, pasti dia sedang mencari sesuatu. Selama beberapa hari menikah dengan Rey, Anne jadi tau kebiasaan buruk kakaknya itu. Jika mencari sesuatu pasti tidak ketemu walaupun berada didepan matanya. Anne kira kakaknya itu benar-benar cowok dingin seperti di novel yang sering dia baca, tetapi itu hanya pembohongan belakang. Buktinya jika bersama dengan dia, Rey akan menjadi orang yang cerewet, manis, dan berhati hello kitty. Tetapi perlu kalian garis bawahi, sikap Rey berubah 100% setelah mereka bertemu di Jogja.

"Apa sih? Enggak teriak-teriak juga bisa kan."ucap Anne yang berada diambang pintu kamar mereka.

"Celana pendek aku yang gambar spiderman dimana?"

"Baru dijemur, celana kamu banyak ya. Jangan kagak orang susah gitu deh."jawab Anne sebal, dia berjalan naik tangga hanya ditanyai sebuah celana.

"Besok kamu beliin aku celana pendek yang banyak, karena aku bakal dirumah selama kamu melahirkan jadi aku butuh celana pendek banyak."

"Yang mau lahiran aku, kenapa kamu yang ribet?" Anne meninggalkan Rey yang masih berdiri memegangi handuk yang menutupi area bawah tubuhnya.

Karena kesenangannya telah diganggu Anne memutuskan untuk pergi ke ruang baca yang berada di lantai 2 karena itu ruangan yang paling dekat dengan posisinya saat ini.

Jika kalian berpikir Anne akan kembali melanjutkan membaca buku, kalian salah. Anne menguap lebar saat sampai di perpustakaan, padahal dirinya baru saja bangun tidur.

Ting!

Anne mengambil handphone nya yang tadi ia taruh diatas meja baca, ada sebuah notifikasi yang masuk.

08xxxxxxxxxx

HIDUP ATAU MATI?!

Alis Anne terangkat saat membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenal, bagaimana ad yang tau nomor handphone nya? Seingatnya dia tidak pernah memberikan nomor kepada orang lain.

"Siapa sih?"guman Anne.

Dan apa maksud pesan tersebut, hidup atau mati? Bukakan itu pilihan, mengapa dia harus memilih?

Anne mencoba menghubungi nomor yang baru saja mengirimkan dia pesan, namun naas hanya suara operator yang dia dengar.

"Maaf, sisa pulsa anda tinggal 100 rupiah..."suara operator yang kurang terdengar begitu riang.

"Lah, suaminya orang kaya tapi pulsa kagak ada."

Anne tidak terlalu ambil pusing dengan pesan yang baru saja dibuka, mungkin orang iseng!

"Paling orang iseng."ucapan Anne.

Tokk... Tokk..

"Misi neng dipanggil sama Den Rey, katanya diajak makan malam."

"Iya bik, suruh tunggu dibawah dulu ya.

Anne langsung keluar kamar dan bergabung dengan Rey yang sudah duduk manis dikursi makan.

" Yang."panggil Rey.

"Kenapa?"

"Tadi Viona dm aku, katanya ngajak kamu hangout itupun kalau kamu mau."

Anne terdiam sebentar,"mau sih, tapi nanti aja ya kalau aku udah lahiran. Sekarang aku lagi Capek-capeknya, tapi kalau dia mau main kerumah juga gapapa kok. Asal jangan CLBK aja."

"Ngaco kamu."

"Hati itu enggak tau kapan dan dimana dia akan berlabuh."

Sedangkan di sebuah ruangan yang kurang dengan cahaya ada seseorang yang sedang mengamati sebuah foto yang berada didalam sebuah bingkai.

"Kamu pasti jadi milik aku, Rey!!"guman wanita tersebut dengan senyum mematikan diwajahnya.

"Enggak ada yang boleh milikin kamu, kalau bukan aku."ucapnya lalu tertawa nyaring, wanita yang sangat berbahaya, wanita yang terobsesi oleh Rey. Dia beranggapan tidak akan ada yang bisa memiliki Rey jika bukan dirinya.

HALLO GUYS🖤

GIMANA LANJUT??

KIRA-KIRA SIAPA?

MAAPKAN YANG UP TENGAH MALAM🙏

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang