BRT-24

2.9K 108 16
                                    

Anne sangat bahagia saat putrinya diperlakukan bak ratu dirumah ini, terbukti saat ini Rea sedang tertidur pulas di gendongan Ayah, sedangkan Bunda tak berhenti mencium pipi Rea.

"Bunda, cucu nya jangan dicium terus nanti dia bangun."ucap Ayah memperingati, sejak tadi istrinya itu selalu mengganggu Rea.

"Gemes, Ayah."

Anne hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua orang taunya itu dari meja makan. Jika kalian bertanya sedang apa Anne di meja makan? Tentu saja Anne sedang malahap makanan didepannya, belum ada jam 12 siang tetapi Anne sudah makan sebanyak 2 kali. Anne sempat kesal karena porsi makannya sangat banyak dan terus terusan merasa lapar, padahal dia memiliki rencana untuk diet setelah melahirkan.

Saat sedang menikmati makanan nya Anne dikejutkan dengan suara kursi disampingnya yang berdecit.

"Hallo, sayang."sapa Rey dengan senyum manisnya, semenjak Anne melahirkan Rey berubah menjadi suami sekaligus Ayah siaga untuk Rea. Rey yang sangat sabar saat Rea menangis ditengah malam dan Rey akan dengan senang hati menimang Rea hingga tertidur.

"Suapin dong."pinta Rey.

"Makan sendiri lah, manja banget kayak Rea."ucap Anne, tetapi tangannya tetap mengarahkan sendok yang berisi nasi ke dalam mulut Rey.

"Bunda nya Rea juga manja kok."jawab Rey dengan mencolek dagu Anne.

"Manja nya sama Ayah Rea doang."

"Gemes banget sih, kayaknya aku mau buat kamu hamil lagi deh."ujarnya membuat Anne terbatuk dan menatap Rey horor.

"Rea aja belum seminggu, kamu udah mikir mau buat aku hamil lagi? Ngaco!!"

"Salah siapa bikin nagih?"ucap Rey dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin, membuat Anne ingin melemparkan sendok yang dia pegang tepat di wajah Rey namun dia masih ingat akan azab seorang istri yang durhaka kepada suami. Tidak lucu jika dia meninggal karena terkena azab, azab seorang istri durhaka kepada suami mati karena menelan sendok. Ohh tidak!!

Anne memilih berdiri guna mencuci piring kotor daripada menanggapi ocehan aneh suaminya itu.

"Mau kemana?"

"Mau cuci piring habis itu aku mau kasih Rea asi, kayaknya dia udah haus."

"Sini biar aku aja yang cuci, kamu ambil Rea aja."ucap Rey lalu mengambil piring yang berada ditangan Anne.

Anne menuruti perkataan Rey, kapan lagi membuat anak Sultan mencuci piring. Ehh jika Rey anak Sultan, berarti dirinya juga Sultan.

"Waktunya Rea minum susu."ucap Anne menghampiri Ayah dan Bunda.

Ayah menyerahkan Rea kepada Anne, rasanya tidak ingin melepaskan anak manis itu.

"Rea dibawa ke kamar dulu ya oma, opa."pamit Anne menirukan suara anak kecil membuat orang-orang gemas, Anne itu anak kecil sudah bisa menghasilkan anak kecil.

"Iya sayang, nanti kesini lagi ya ada sesuatu yang Bunda sama Ayah bicarakan."

"Iya bund, nanti Anne kesini lagi."

Ayah dan Bunda tersenyum bahagia saat punggung Anne perlahan menjauh.

"Hidup emang penuh kejutan ya, Bunda engga pernah mikir kalau menantu kita itu anak yang kita rawat sejak masih bayi, anak yang Bunda anggap anak kandung Bunda sendiri."ujar Bunda dengan mata berkaca-kaca.

"Hidup emang penuh kejutan Bunda, kalau penuh teka-teki itu namanya TTS."

"Ayah jangan ngelawak, enggak jago. Jatuhnya bukan lucu tapi garing."ucap Bunda dengan diselingi tawa.

"Lah kok ketawa?"

"Ya karena Ayah lucu."jawabnya masih dengan kekehan.

"Tadi katanya garing, sekarang katanya lucu? Dasar human."guman Ayah lalu beranjak dari duduknya.

"Ayah mau kemana?"tanya Bunda yang melihat suaminya beranjak untuk pergi.

"Cari istri baru."ucap Ayah yang langsung berlari untuk menghindari amukan dari Singa betina.

"Ayah!!"teriak Bunda menggelegar, bahkan Rey yang berada didapur saja dibuat terkejut.

"Itu para lansia pada ngapain sih? Kok teriak teriak gitu."guman Rey dari keterkejutannya, melanjutkan mencuci piring yang ternyata lumayan banyak dikarenakan para pembantu hari ini diliburkan secara tiba-tiba oleh Ayah. Rey juga tidak tau alasan Ayah meliburkan semua pembantu dan sopir saat ini.

Rey bergumam sejak tadi, ia kira hanya mencuci 1 piring ternyata ada banyak piring kotor disini. Lebih baik ia buang saja piring ini daripada harus repot-repot untuk mencuci.

"Gue kira cuma 1 piring, ini kok gue jadi kayak babu."

Tanpa Rey sadari, Anne berdiri dibelakang nya sejak Rey beberapa menit yang lalu. Tangan Anne melingkar diperut Rey, dapat Anne rasakan tubuh Rey yang menegang.

"Kenapa sih kok ngedumel?"tanya Anne lalu mengarahkan tangannya untuk mengelus dada Rey dan mengendus punggung tegap Rey.

"Jangan mancing, sayang."ucap Rey dengan suara seraknya. Anne terkekeh lalu melepaskan pelukannya.

"Kamu mah kepancing mulu kalau sama aku."

"Iyalah, aku kan murahan kalau sama istriku yang cantik ini. Rea kemana?"

"Anak kamu itu udah tidur, dia suka banget tidur."

"Iya doang, Rea kan anak aku."

"Aku juga ikutan waktu buat Rea."ucap Anne tak ingin kalah.

"Tapi dipaksa dulu."ujar Rey terkekeh dengan mengibaskan tangannya tepat diwajah Anne.

"Basah."

"Ya ampun sayang, belum aku apa apain tapi udah basah aja."goda Rey.

"Ngaco ihh."

Rey menggengam tangan Anne lalu mengajaknya untuk keluar dari dapur, senyum Anne mengembang ternyata menikah dengan Rey sangat membuat hari-hari Anne lebih menyenangkan dan merasa sangat dicintai.

"Enggak usah gandengan ini bukan lagi mau nyebarang, orang didalam rumah juga."sindir Ayah yang membuat Rey berdecak.

"Ayah mau bicara apa?"tanya Rey tanpa basa-basi seperti sayur kemarin sore.

"Basa-basi dulu lah Rey."

"Lama."jawab Rey lalu mendapatkan cubitan dari sang istri tercinta.

"Jadi Ayah sama Bunda udah menyiapkan pesta untuk Rea. Bunda sama Ayah mau mengenalkan Rea kepada semua orang, terutama rekan bisnis Ayah. Jadi kalau kalian mau menambahkan tamu undangan bisa bilang ke Bunda."

"Pesta? Buat apa sih bund?"

"Ya buat pamer ke rekan bisnis Ayah lah, kalau Ayah udah punya cucu cantik."jawab Ayah.

Rey hanya menghela nafas pelan, percuma jika dia berpendapat saat ini. Pasti pendapatnya akan ditolak mentah-mentah, jadi lebih baik dia diam dan mengiyakan saja apa yang ingin dilakukan oleh para lansia didepannya itu.

"Terserah Ayah sama Bunda aja."ucap Rey memutuskan.

Ayah dan Bunda bersorak bahagia karena rencana riya mereka akan berjalan dengan lancar. Bisa dipastikan semua orang akan iri karena mereka memiliki cucu yang sudah glow up sejak lahir.

"Bunda akan siapakan baju couple buat kalian."ucapnya lalu bergegas pergi, kemudian disusul Ayah.

"Ayah juga mau nyiapin baju?"tanya Anne yang mampu menghentikan langkah Ayah.

"Mau eek."jawabnya dengan ekspresi bolos yang membuat Rey dan Anne ingin menghilang saat ini juga. Kenapa orangtua mereka menjadi seperti ini semenjak kelahiran Rea?

HALLO SEMUA ❤
KANGEN EPA ENGGA? KANGEN LAH MASA ENGGA, HAHA CANDA. EHH TAPI KANGEN BENERAN JUGA BOLEH

LAMA YA EPA ENGGA UP CERITA LAGI, ENTAHLAH SAAT INI LAGI BERADA DI FASE CAPEK SAMA MALES NGAPA NGAPAIN.

SEMOGA EPA CEPET UP LAGI YA, TYPO BILANG

LOPE LOPE SEMUA❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang