Semua anggota keluarga sudah berkumpul dimeja makan dengan Anne yang duduk disamping Rey. Sejak memergoki mereka berciuman tatapan Bunda sangat tajam, tersirat kemarahan didalamnya.
"Bunda enggak mau tau, kalian harus menikah secepatnya." ucap Bunda tegas yang memandang Rey dengan tajam.
Anne menggigit bibirnya, sebenarnya dia takut jika harus menikah saat ini. Pemikiran buruk tentang pernikahan hinggap di kepalanya.
"Aku sih mau aja, tapi coba Bunda tanya anak Bunda yang satu ini. Kemarin aja Rey ajak nikah dia belum jawab." ucap Rey santai, Anne merutuki mulut Rey yang nyinyir itu.
"Kamu mau kan?" tanya Bunda kepada Anne, namun Anne hanya diam.
"Kamu kenapa sayang? Ragu?"tanya Ayah.
"Iya."jawab Anne lirih.
"Kamu ragu sama aku? Aku enggak habis pikir, ternyata kamu masih ragu setelah aku hampir gila karena kamu menghilang?!" ucap Rey dengan nada membentak, Anne menundukan kepalanya. Dia takut untuk menatap sang Kakak.
"Sayang, kamu harus pikiran jika anak kalian lahir nanti."ucap Bunda.
"Aku takut kayak di sinetron itu Bunda, nanti kalau Anne udah jelek terus Kakak selingkuh gimana?" tanya Anne yang sudah meneteskan air matanya.
Semua orang menatap Anne dengan mulut terbuka, apa yang wanita ini katakan? Sinetron? Astaga!!
Rey mengumpat dalam hati, ternyata yang membuat Anne tidak mau menikah dengan dirinya hanya sinetron yang menceritakan seorang suami selingkuh, akan Rey rusak semua televisi yang berada dirumah ini. Ingatkan nanti!!
"Astaga sayang, ini dunia nyata bukan sinetron. Sekarang lihat, Ayah aja masih cinta sama Bunda walaupun Bunda udah--" ucapan Ayah terhenti saat sebuah sendok mendarat mulus di jidatnya.
"Walaupun Bunda uda apa? Bunda udah jelek? Gendut? Iya?!" tanya Bunda ngegas.
Ayah hanya menggeleng sembari mengelus jidatnya yang memerah karena lemparan sendok, di liriknya Anne dan Rey yang menahan tawa, dasar anak durhaka!!
"Asal Ayah tau, Bunda kayak gini juga karena Ayah."
"Kok Ayah?" tanya Ayah yang langsung menutup mulutnya karena keceplosan.
"Jawab terus!!"
"Bunda udah, Anne laper."
Ayah tersenyum lega saat Anne mencoba menghentikan kesadisannya. Ayah menatap tajam Rey yang tersenyum mengejek dirinya, awas saja jika Rey sedang berada seperti di posisinya. Ayah akan menjadi orang pertama yang tertawa bahagia.
"Kamu jawab dulu, mau kan nikah sama anak Bunda yang hampir jadi bujang lapuk ini?"
"Iya Anne mau." ucap Anne yang langsung mendapat pelukan dari Rey yang berada disampingnya, Anne mendengus. Tadi saja main bentak sekarang peluk-peluk.
"Jangan main nyosor aja Rey." ucap Ayah.
"Halah, udah jadi juga." jawab Rey yang mengelus perut Anne.
"Bukan anak gue." ucap Ayah lirih.
Setelah makan malam Bunda sangat repot menelfon untuk mempersiapkan acara pernikahan Anne dan Rey, Bunda takut jika Anne melahirkan sebelum hari pernikahan. Tanpa pikir panjang Bunda dan Ayah akan menikahkan mereka 2 hari lagi. Anne sempat protes namun bukan Rey namanya jika semua protes Anne mampu dia tentang. Dan akhirnya Anne hanya mampu berdiam diri melihat Bunda dan Ayah yang berjalan mondar-mandir sembari menelfon, sedangkan Rey berada diruang kerja.
"Bunda, Ayah jangan mondar-mandir deh Anne jadi pusing lihatnya."
"Yaudah enggak usah lihat, kamu istirahat aja." ucap Bunda
Anne menghentak kakinya sebaliknya karena jawaban dari Bunda, lebih baik dia menyusul Rey daripada disini tetapi tidak dianggap.
Anne membuka pintu ruangan kerja Rey, disana duduk Rey yang sedang serius mengetik dengan kaca mata yang terlihat cocok diwajahnya. Jika sedang serius seperti ini, Rey terlihat bertambah kali lipat ketampanannya.
"Aku ganggu enggak?"
Rey mengalihkan pandangannya dari laptop kepada Anne yang berdiri tepat didepan pintu.
"Masa aja sayang."
Mendapatkan persetujuan dari Rey Anne melangkahkan kakinya masuk kedalam. Mendekati Rey lalu duduk dipangkuan Rey, ditenggelamkan wajahnya di ceruk leher Rey.
"Aku lagi kerja sayang, jangan mancing."
"Enggak tau kenapa, aku pengen duduk begini."
Rey tersenyum lalu digunakan satu tangannya untuk mengelus rambut Anne dan satu tangannya untuk mengetik.
"Belum selesai?"
"Belum, sebentar lagi."
"Sebel banget, tadi disana aku dicuekin sekarang disini juga dicuekin." ucap Anne yang mengendus leher Rey, astaga! Perempuan ini berubah menjadi agresif saat ini dan jangan lupakan kenapa Anne jadi manja? Bodo amat, Rey suka Anne yang seperti ini!!
"5 menit lagi ya."ucap Rey mengelus pinggang Anne, tangan Rey sigap dipunggung Anne takut-takut jika Anne terjatuh dalam keadaan perut yang membuncit, jadi demi keamanan bersama salah satu tangan Rey berada dipinggang Anne.
"Selesai." ucap Rey lalu menutup laptopnya dan ditaruhnya kaca mata yang dia gunakan diatas meja.
Anne semakin mengeratkan pelukannya dan mengendus leher Rey, Rey mengeram saat sesuatu dibawah sana berdiri tegak.
"Sayang, punyaku berdiri." ucap Rey ditelinga Anne.
"Hemm."
Rey menghembuskan nafasnya pasrah saat mendengar dengkuran halus Anne, cepat sekali dia tertidur setelah membuat dirinya tersiksa. Rey menggendong Anne menuju kamarnya biar saja besok pagi Anne terkejut terheran-heran karena tertidur dikamarnya. Salah siapa dia menggoda dirinya.
Rey menidurkan Anne diranjangnya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Anne, sebelum itu dia mengecup bibir dan perut Anne terlebih dahulu.
"Shitt, main solo gue." umpat Rey lalu berjalan kedalam kamar mandi untuk menidurkan sesuatu yang berdiri tegak, namun bukan keadilan!! Tetapi Rey langsung tersenyum saat memikirkan bahwa dirinya akan menikah dengan Anne 2 hari lagi.
Saat Rey menutup pintu kamar mandi, Anne membuka matanya. Anne tertawa pelan karena berhasil mengerjai Rey.
"Mampus." ucap Anne pelan lalu turun dari kasur, berjalan pelan lalu keluar dari kamar Rey menuju kamarnya. Anne tersenyum senang saat berjalan kearah kamarnya. Dia tidak membayangkan betapa marahnya Rey besok.
Anne masuk kedalam kamarnya lalu menguncinya dari dalam, malam ini dia akan tidur nyenyak dan Rey akan kebingungan mencari dirinya.
"Ngerjain orang ternyata enak ya, rasanya ahh.. Mantap." ucap Anne pada dirinya sendiri lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang.
Rey keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililit ditubuhnya, lalu melihat kearah ranjang yang sudah kosong. Buru-buru dia memakai celana boxer nya lalu keluar kamar untuk mencari Anne.
"Bund, Yah lihat Anne enggak?" tanya Rey dari arah tangga, disana Ayah dan Bunda sedang duduk didepan televisi.
"Enggak kok, mungkin dikamarnya." .jawab Bunda.
Rey langsung naik kembali menuju kamar Anne, dibukanya pintu kamar Anne namun pintu itu terkunci dari dalam.
"Sialan dikunci dari dalam."umpat Rey.
Beberapa detik kemudian Rey baru sadar jika dirinya dikerjai oleh Anne, pasti Anne tadi pura-pura tertidur dan kembali ke kamarnya sendiri.
"Hukuman apa yang menanti gadis nakal ini?" tanya Rey pada dirinya sendiri dengan senyum miring yang terukir dibibirnya.
HALLO SEMUA🖤
ANNE TEGA BANGET YA NGERJAIN REY, GIMANA LANJUT ENGGAK?
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER!
ChickLitVanessa adalah seorang gadis yang memiliki paras cantik, tidak memiliki pacar maupun teman lelaki. Semua lelaki yang mendekatinya akan berhadapan dengan sang kakak. Kakak posesif kepada sang adik? Bukan! Sang kakak menganggap dia adalah wanitanya. ...