BRT-17

2.7K 115 2
                                    

Setelah Rey melaksanakan hukuman dari Bunda, dia mengajak Anne untuk berbelanja dan ternyata Anne menyetujuinya. Sontak itu semua membuat Rey bahagia, pasalnya ini pertama kalinya mereka pergi bersama setelah resmi menjadi sepasang suami istri kemarin. Dan Rey akan memamerkan pada orang-orang bahwa istrinya sangat cantik, dapat bonus calon anak yang akan lahir dalam waktu dekat pula.

Pasangan pengantin baru itu menjadi pusat perhatian saat berjalan bergandengan disebut mall. Rey dengan setia menggandeng tangan Anne.

"Kenapa kalau cowok selalu gandeng cewek pas lagi dimall?" tanya Rey lalu mengangkat genggaman tangannya

"Takut kalau ceweknya kesasar."

"Salah."

"Terus apa?"

"Mereka takut kalau ceweknya kalap kau enggak digandeng."jawab Rey terkekeh.

"Jadi Kakak juga takut kalau aku kalap?"tanya Anne memicingkan matanya, tidak mungkin sekali jika Rey takut, dia kan Sultan.

"Itu semua enggak berlaku buat aku,kamu mau belanja jangan takut kalau enggak bisa bayar."

"Sombong!"ucap Anne lalu mengarahkan pandangannya ke tempat pakaian bayi.

"Ayo kesana Kak." ajak Anne yang dituruti oleh Rey.

Mata Anne kalap saat melihat perlengkapan dan baju bayi yang sangat menggemaskan. Kakinya langsung melangkah kearah baju-baju disana dan meninggalkan Rey yang masih terdiam didekat pintu masuk.

"Wah lucu banget, kecil juga. Ini mana muat buat aku." ucap Anne terkekeh, pemikiran bodoh dari mana Anne? Pasti baju sekecil ukuran bayi yang baru lahir tidak akan muat untuk ibu hamil yang memiliki perut buncit.

Anne menoleh kearah suaminya yang sedang melihat-lihat kaos kaki disana, mungkin Rey ingin ikut berpartisipasi untuk memilih. Tetapi ekor mata Anne melihat seorang pegawai menghampiri Rey dengan langkah yang menggoda, Anne masih diam saja memantau.

"Permisi Pak."sapa salah satu pegawai.

"Iya."

"Cari perlengkapan bayi apa Pak?"tangannya dengan nada sensual Anne masih mencoba menguping, awas sama kalau wanita itu berani menggoda Rey. Pasti akan dia jadikan rempeyek.

"Saya cuma lihat kaos kaki munggil ini mbak." jawab Rey.

Pegawai tersebut semakin mendekat ketubuh Rey, tangannya mengambil salah satu kaos kaki yang berwarna biru."Ini bagus bagus Pak."tawarnya tetapi tubuhnya sangat dekat dari Rey, Rey memicingkan matanya, seperti dia menangkap bahwa wanita ini berusaha menggoda dirinya.

"Sayang."panggil Anne yang berjalan menghampiri Rey dengan mengelus perut buncitnya agar wanita tadi sadar bahwa laki-laki yang berada disampingnya itu telah memiliki seorang istri.

"Iya, kenapa?" jawab Rey bingung, tumben sekali Anne memanggilnya dengan panggilan seperti itu.

"Ayo kita cari stroller!! Ehh ada mbaknya."ucap Anne seolah-olah dia tidak melihat ada orang lain didekat mereka."Bisa antarkan saya dan suami saya mbak?"ucapnya penuh penekanan. Rey tersenyum tipis, dia paham saat ini mengapa Anne memanggil dirinya dengan lembut dan romantis, pasti Anne cemburu. Astaga!! Ternyata seperti ini rasanya dicemburuin, amazing!

"Boleh, ayo saya antarkan!"jawab pegawai tersebut dengan sedikit malu karena gagal menggoda dan ternyata istrinya lebih cantik dan anggun, kan dia jadi insecure!!

Anne melingkarkan tangannya di lengan Rey, mengikuti pegawai dari belakang. Senyum miring tercetak disudut bibir Anne saat melihat pegawai wanita yang berjalan membelakangi itu, dia berhasil menunjukkan bahwa laki-laki yang baru saja dia goda itu suaminya!

"Saya permisi dulu Pak, buk. Jika butuh bantuan bisa panggil saya atau pegawai yang lain." ucapnya saat sampai ditempat stroller.

"Kamu pilih, mau yang mana." ucap Rey.

"Enggak, stroller udah dibeliin sama Bunda."ucap Anne santai.

"Terus ngapain minta dianterin kesini?"tanya Rey, Anne hanya mengangkat bahunya acuh lalu berjalan pergi dari hadapan Rey.

Anne menggerutu, tetapi tangannya tetap memasukan berbeda lembar baju dan kebutuhan bayinya ke tas belanja.

Brukk..

Anne terkaget saat dirinya menabrak seorang wanita yang saat ini terduduk dilantai dengan belanjaan yang berceceran disana.

"Aduh,maaf mbak."ucap Anne kepada wanita itu, tetapi Anne bingung karena dia tidak bisa jongkok dan akhirnya Anne mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu.

"Gapapa kok, saya jalannya kurang hati-hati."jawab wanita tersebut yang menerima uluran tangan Anne lalu berdiri berhadapan dengan Anne.

"Sayang."

Sontak keduanya menoleh kearah sumber suara yang memanggil dengan suara lembut, Anne tau kalau itu suara milik Rey.

"Kamu kenapa?"tanya Rey saat melihat beberapa perlatan bayi yang berceceran dilantai.

"Aku enggak kenapa-kenapa, tadi aku nabrak mbak ini."

Rey menatap wanita yang berdiri disamping istrinya itu dengan bingung.

"Viona!"

"Rey!"

Ucap mereka bersamaan dan ekspresi terkejut, masih ingatkah kalian dengan wanita yang Bunda ingin jodohkan dengan Rey? Yapp Viona adalah orang itu. Namun setelah menolak perjodohan itu mereka hanya bertemu 1 kali karena Rey ingin meminta maaf secara pribadi dengan Viona.

"Kamu udah nikah Rey?"tanya Viona.

"Iya, kenalin ini Anne istri aku." ucap Rey mengenalkan Anne, Anne mengulurkan tangannya kepada Viona dan disambut hangat oleh Viona.

"Kamu ngapain disini?"tanya Rey basa-basi.

"Aku mau beli beberapa barang untuk keponakan aku. Kandungan kamu berapa bulan?"

"Udah 9 bulan kak." jawab Anne.

"Wahh sebentar lagi dong, semoga lancar ya. Aku harus buru-buru pulang nih dan seperti lain waktu kita bisa hangout bareng ,Anne."

"Iya Kak." jawab Anne seadanya, karena ini pertama kali Anne diajak hangout oleh orang lain selain kakaknya.

"Aku pergi dulu, see you kalian."pamit Viona lalu pergi.

Rey dan Anne memandang Viona yang sudah berjalan menjauh, menurut Rey Viona yang ditemuinya dulu berbeda dengan yang sekarang. Viona dulu lebih banyak diam, namun sekarang dia lebih banyak berbicara.

"Kok aku enggak asing ya sama wajah dia."tanya Anne, pasalnya sejak tadi dia mencoba mengingat siapa wanita yang ada didepannya itu.

"Eumm, itu tadi--"

"Siapa?"

"Yang mau Bunda jodohin sama aku pas kita direstoran." jawab Rey gugup.

"Pantesan, deket begitu."

Rey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum canggung, bingung menjawab pertanyaan Anne. Kalau dibilang deket ya tidak, kalau dibilang musuhan ya tidak.

Setelah membeli semua perlengkapan bayi, mereka langsung pulang karena Anne mengeluh pinggangnya sakit.

"Masih sakit, sayang?"tanya Rey yang berdiri disamping ranjang kamar mereka, Anne sedang tiduran.

"Udah lumayan tapi tadi pegel banget. Mungkin kelamaan berdiri terus jalan."

"Yaudah sekarang istirahat dulu, aku mau kebawah ambilin minum buat kamu."

Anne menggelengkan kepalanya, lalu menarik tangan Rey supaya duduk dipinggir ranjang."usapin perut Anne aja, nanti kalau Anne udah tidur baru Kakak boleh kebawah."ucap Anne membawa tangan Rey keatas perutnya.

Rey menuruti kemauan Anne untuk terus mengusap perutnya hingga wanita itu tertidur.

"I love you, sayang."ucap Rey mengecup bibir dan perut Anne, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar.

HALLO SEMUA🖤

GIMANA LANJUT?





BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang