BRT-5

5.4K 175 12
                                    

Sinar matahari yang nampak malu-malu menyambut kedatangan Anne, Kota gudeg menjadi tujuan Anne untuk memulai kehidupan barunya. Setelah berpikir panjang Anne merubah rencananya yang akan menaiki pesawat menjadi kereta, dia berpikir harus hemat mulai saat ini.

"Wahh sejuk sekali, semangat anak mama kita harus cari tempat tinggal sekarang." ucapnya dengan mengelus perutnya yang masih terlihat datar.

Anne memutuskan untuk berjalan menelusuri stasiun Tugu, mencari makanan karena perutnya sudah berteriak meminta untuk diisi. Hingga matanya menatap gerobak yang bertuliskan angkringan, seperti sangat menggoda.

"Beli apa nduk?"

"Saya mau beli nasi sama minumnya ya buk."

"Cah ayu ini dari mana? Sepertinya bukan asli jogja ya?"

"Iya ibu saya dari Jakarta, maaf ibu saya boleh tanya?"

"Yo silakan nduk."

"Disini ada yang sewa kontrakan buk?"

"Mau ngontrak to, ada tetangga ibu punya kontrakan kosong, mau ibu antar?"

"Boleh buk kalau tidak merepotkan."

"Enggak kok kebetulan ibu juga mau pulang, biar suami ibu yang nunggu."

Setelah membayar semua makanan Anne memutuskan untuk mengikuti sangat ibu, mereka banyak bercerita disepanjang perjalanan. Menurut cerita yang ditangkap Anne, ibu itu bernama bu lastri, memiliki suami, anaknya masih SMA. Beliau sangat baik, Anne juga menceritakan bahwa dirinya sedang hamil saat ini. Bisa Anne ketahui dari ekspresi kaget bu lastri tapi sesaat kemudian ibu memberi arahan tentang awal-awal kehamilan.

"Itu nduk kontrakan nya, sebentar ibu cari yang punya dulu."

Anne mengamati bangunan kecil didepannya, kecil namun asri. Semoga saja dirinya diperbolehkan untuk menyewa, semoga tidak mempermasalahkan dirinya yang hamil tanpa memiliki seorang suami.

"Ini yang mau nyewa?" tanya ibu-ibu yang diikuti oleh bu lastri dibelakangnya.

"Iya saya mau menyewa jika diperbolehkan." jawab Anne sopan

"Boleh kok, tapi ini bayarnya pertahun nduk."

"Gapapa buk, nanti saya transfer ke ibu."

"Yasudah kalau begitu, kita masuk dulu biar kamu melihat keadaan didalam."Anne masuk kedalam rumah, Anne menelisik kesetiap penjuru ruangan.

"Walaupun kosong selama beberapa minggu rumah ini selalu ibu bersihkan setiap hari, jadi langsung bisa ditempati."

"Makasih ya buk, semoga saya betah disini dan kita bisa menjadi lebih dekat."

"Iya nduk kalau begitu ibu tinggal ya, biar kamu bisa istrahat."

Sedangkan disatu sisi reynald memasuki rumahnya dengan keadaan kacau, setelah semalaman mencari Anne keseluruhan tempat yang berkemungkinan Anne datangi, namun nyata nihil!!

Rey berjalan menaiki tangga, berjalan  sempoyongan kepalanya berdenyut serasa ingin pecah, dia tidak tidur semalaman. Rey tidak menghiraukan bunda yang bertanya bagaimana keadaan Anne sekarang. Persetan!! Semua ini karena Bunda, jika Bunda tidak menjodohkan dia, dan mengungkapkan semuanya Anne pasti masih disini, tertawa bahagia di depannya.

"Shitt."

Memikirkan masalah itu membuat kepala Rey semakin berdenyut. Rey membuka pintu kamar Anne lalu menguncinya dari dalam. Tubuhnya ambruk diranjang, dirinya dapat mencium bau Anne yang melekat di bantal dan seprai.

"Astaga kamu dimana sayang? Udah makan belum? Kakak sayang kamu."Rey terisak pelan menyembunyikan wajah basahnya dibantah. Sebutlah dirinya banci!cengeng! Namun inilah kelemahannya, dunia seakan berhenti sekarang. Katakan dirinya bucin! Dia tidak dapat memungkiri itu semua.

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang