BRT-3

6.8K 184 10
                                    

Disebuah kamar terdengar suara seorang perempuan memuntahkan isi perutnya.

Huekk... Hueek...

Anne mengelap mulutnya, perutnya bergejolak ingin memuntahkan isi perutnya namun hanya cairan bening yang keluar, badannya kurang sehat, kepala nya terasa pening. Anne berjalan keluar menuju ranjang, dia menenggelamkan tubuhnya di selimut, mencoba memejamkan matanya.

Mata yang terpejam kemudian terbuka dengan sempurna saat dia menyadari sesuatu lalu mencari handphone nya yang berada diatas nakas.

Degg..

Damn!! Dirinya telat mendapatkan tamu bulanan sejak 2 minggu yang lalu. Bagaimana dirinya bisa melupakan itu? Apakah dirinya hamil? Tidak!! Mungkin saja dia kelelahan sehingga belum mendapat tamu bulanan.

"Enggak mungkin! Mungkin kamu kelelahan sehingga belum menstruasi. Jangan takut!!" Anne menyakinkan dirinya sendiri

Anne bergegas untuk menggunakan jaket, dia akan pergi untuk membeli alat tes kehamilan. Keluar dari kamar, Anne memandang pintu kamar sang kakak.

"Enggak usah bilang lah, nanti kalau bilang pasti ditanya mau kemana." guman Anne.

Anne berjalan mengendap memastikan lalu bergegas menaiki motornya. Jarak rumahnya dengan apotek tidak jauh. Anne mengamati sekitar lalu masuk kedalam apotek.

"Silakan, ada yang bisa saya bantu." ucap perempuan dengan ramah

"Mbak ada testpack?" tanya Anne lirih

"Ada mbak mau merk apa?tanya nya dengan nada kaget, mungkin dia mengira bahwa Anne masih anak dibawah umur.

"Yang paling akurat mbak."

Setelah mendapat barang yang dicari Anne langsung pulang kerumah, tetapi ditengah jalan dia melihat gerobak bubur ayam. Anne menghentikan motornya untuk membeli bubur ayam, jika ditanya oleh Rey dia mempunyai alasan. Anne membeli 2 bungkus.

Anne menghentikan motornya dihalaman rumah lalu membuka pintu utama, dan benar Rey sudah berdiri menunggu dirinya diruang tamu

"Darimana?" tanya Rey dengan tangan bersedekap

"Dari beli bubur ayam." jawab Anne dengan mengangkat bungkus bubur

"Kenapa engga bangunin kakak?"

"Cuma beli bubur doang." jawabnya menuju meja makan. Rey mengikuti langkah Anne dan duduk dikursi

"Nih 1 buat kakak, 1 buat aku."

Mereka makan dengan tenang, karena didalam keluarga mereka jika sedang makan dilarang berbicara.

"Aku enggak habis! Udah kenyang! Tapi sayang." ucap Anne

Rey melirik Anne yang duduk disebrang nya, Rey memicingkan matanya saat melihat bubur yang tersisa 1 sendok makan, sedangkan dirinya sudah habis sejak tadi.

"Tinggal 1 sendok itu."

"Iya tapi sayang." ucapnya dengan menyodorkan sendok ke mulut Rey

"Apa?"

"Aaa...buka mulut." Rey membuka mulutnya menerima suapan dari Anne.

"Kemarin Bunda telfon kakak, katanya nanti malam kita diajak dinner." ucap Rey

"Wahh... Makan banyak-banyak kita." ucap Anne

"Dasar."

Setelah sarapan Anne menuju kamarnya, Rey sendiri berada diruang keluarga. Rutinitas Rey setiap pagi pasti olahraga, walaupun hanya 30 menit.

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang