BRT-7

4.5K 172 4
                                    

Aura dingin lebih mendominasi saat Rey menampakkan kakinya di lobby kantor, sapaan demi sapaan tidak pernah dia balas, sombong? Biarkan saja.

Sesampainya didepan ruangan ia disambut oleh sang sekertaris yang berpenampilan sangat minimal, baju kemeja berwarna putih yang terlihat transparan, rok ketat yang nyaris memperlihatkan pantatnya.

"Bapak ingin dibuatkan kopi?" tanyanya dengan nada sensual.

"Boleh, buatkan saya kopi dengan sedikit gula. Saya tunggu diruangan." ucap Rey lalu membuka pintu ruangannya melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam, tempat dimana ia lebih banyak menghabiskan waktunya setelah kepergian Anne.

Pintu ruangan diketuk dari luar lalu terbuka menampilkan sekertaris Rey yang membawa secangkir kopi, berjalan dengan anggun menuju meja Rey.

"Ini Pak kopinya." ucapnya menaruh kopi itu diatas meja dengan posisi dia yang membungkuk sehingga sedikit payudaranya meyembul keluar.

"Jangan bertingkah seperti jalang jika sedang dikantor!!" ucap Rey tegas dengan nada dingin.

"Maksudnya.. Pak?"

"Saya tau jika kamu berusaha menggoda saya, berpakaian layaknya wanita penghibur."

"Ahh.. Maaf Pak." ucapnya ketakutan.

"Saya mau besok kamu berpakaian layaknya pekerja kantor bukan seperti orang yang uhh, saya saja malu menyebutnya."

"Baik Pak."

"Satu lagi sekuat apapun kamu menggoda, saya tidak akan melihat kamu, tolong sadar dengan posisi kita. Bertingkahlah sebagai atasan dan bawahan, sekarang kamu keluar!"ucap Rey pedas.

"Baik Pak, permisi."

Rey kembali mengerjakan pekerjaannya, ia fokus pada berkas-berkas yang menumpuk dihadapannya. Setiap hari dia akan menyibukkan diri didalam ruang, dan akan keluar jika akan pulang kerumah atau ada urusan lain yang mengharuskan keluar. Dia lebih nyaman didalam ruangan daripada diluar, karena karyawan akan menatap dirinya dengan tatapan menggoda. Risih sekali!!

Tokk.. Tokk..

"Masuk."

"Permisi Pak saya ingin mengingatkan jika Bapak ada kunjungan di Yogyakarta besok."jelas sekertaris Rey.

"Baik tolong siapkan pesawat untuk nanti malam."

"Baik Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Tidak ada."

Malam hari Rey berangkat menggunakan pesawat menuju Yogyakarta, dengan ditemani sang sekertaris dia akan berada di Yogyakarta selama 3 hari untuk mengecek kondisi bangunan tempat Rey membuka Mall dan Hotel disana.

Rey memasuki kamar hotel lalu merebahkan tubuhnya disana, mengamati suasana Jogja dari jendela hotel.

"Pasti seru banget kalau kita liburan bareng ya, sayang. Kamu dimana sih? Enggak kangen sama aku?" ucapnya memandang kearah jendela luar.

Sedangkan disatu sisi Anne sedang memasak makan malam, karena hari ini dia tidak datang ke cafe jadi ia memasak sendiri makanannya. Ia meringis saat baby didalam perutnya bergerak terus sejak tadi sore, sudah mulai aktif.

"Sayang, udah dong geraknya. Bunda mau masak dulu." ucapnya mengelus perutnya yang buncit.

Dirasa tendang mulai reda Ia melanjutkan menumis sayur capcai yang dibuatnya.

Setelah matang Anne memindahkan makanannya lalu membawa ke meja makan, seperti biasa Ia akan menghabiskan makanannya sendiri dan membersihkan semuanya sendiri, tidak seperti dulu.

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang