Pukul 4 sore Anne sudah siap untuk pergi ke dokter kandungan, dia memakai hoodie untuk membungkus tubuhnya supaya tidak dingin, hawa diluar masih terasa dingin sia-sisa hujan dari pagi hingga siang tadi.
Anne memutuskan untuk berangkat menggunakan motor saja, hitung-hitung berhemat. Anne keluar dari rumah kontrakan lalu mengunci pintu, tanpa Anne sadari ada sepasang mata yang mengawasi Anne dengan tatapan yang sulit diartikan.
Rey berada didalam mobil mengamati rumah kontrakan kecil yang didepannya terdapat pohon mangga yang terlihat rimbun, sudah sekitar 5 jam dia menunggu didalam mobil yang Ia sewa selama di Yogyakarta. Hingga pandangannya kembali fokus saat melihat pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok wanita yang Ia cari, tapi tunggu!! Kenapa perutnya membuncit? Jangan bilang di hamil?
"Astaga!! Anne hamil? Ya Tuhan, malaikat kecil akan lahir dan aku baru tau sekarang."
Rey masih diam didalam, belum sadar akan keterkejutan nya. Saat dia sadar bahwa Anne telah menaiki motor lalu melajukannya.
"Astaga!! Apa dia tidak berfikir jika itu membahayakan kandungannya? shitt!!" ucapnya menahan geraman.
Tanpa menunggu lama Rey menyalakan mesin mobil lalu mengikuti Anne dari belakang. Rey harap-harap cemas, karena setau dia Anne tidak terlalu mahir dalam membawa motor tetapi dilihat dari caranya membawa motor sekarang membuat Rey sedikit lega.
Rey mengabaikan ponselnya yang sejak tadi berdering, pasti dari sekertaris nya. Tanpa memberikan kabar kepada sang sekertaris Rey langsung pergi ke alamat uang dikirim oleh orang kepercayaan nya, 5 jam dia menunggu akhirnya membuahkan hasil.
Rey mengikuti motor Anne yang memasuki sebuah rumah sakit, tetapi mereka harus berpisah saat parkir motor dan parkir mobil berbeda. Segera mungkin Rey mencari tempat parkir supaya tidak kehilangan jejak Anne.
Rey duduk tidak jauh dari Anne yang sekarang duduk diruang tunggu, matanya menatap sekitar ternyata semua ibu hamil ditemani oleh suami mereka hanya Anne yang duduk sendiri disana, hatinya merasa sesak saat membayangkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi dimasa kehamilan Anne, Ia hanya sendiri tidak ada seseorang yang menompang dirinya, bahkan Ia juga tidak ada dimasa kehamilan Anne.
Dari kejauhan Rey dapat mendengar percakapan Anne dengan seorang wanita dewasa, mungkin dia juga salah satu orang yang akan memeriksa kehamilan karena dapat dilihat perutnya yang membuncit seperti Anne.
"Kayaknya usia kamu masih muda deh." ucap wanita itu
"Iya mbak."
"Umur berapa?"
"20 tahun mbak."
"Terus kesini sama siapa? Mana suami kamu?"tangannya lagi, Rey menunggu akan jawaban yang akan Anne berikan.
"Suami saya kerja mbak."
"Ohh saya kira hamil diluar nikah kan sekarang banyak anak muda yang hamil duluan,mereka enggak mikir gimana perasaan keluarga mereka."ucap wanita itu menggebu.
Dapat Rey lihat jika Anne menundukkan kepalanya, biasanya jika Ia menahan tangis maka Anne akan menundukkan kepalanya. Rey menggeram marah, kenapa kebanyakan orang suka sekali mengurusi hidup orang lain? Padahal hidup mereka sendiri belum tentu sesuci yang mereka kira.
"Shittt, kalau gue lagi enggak sembunyi udah gue robek itu mulut." gimana Rey pelan.
Anne berdiri dari duduknya lalu memasuki ruang pemeriksaan, Rey juga ikut berdiri. Tekadnya sudah bulat, dia akan menemani Anne didalam, dia tidak memikirkan bagaimana reaksi Anne nanti. Yang terpenting saat ini Ia ingin melihat bagaimana keadaan anaknya yang belum Ia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER!
ChickLitVanessa adalah seorang gadis yang memiliki paras cantik, tidak memiliki pacar maupun teman lelaki. Semua lelaki yang mendekatinya akan berhadapan dengan sang kakak. Kakak posesif kepada sang adik? Bukan! Sang kakak menganggap dia adalah wanitanya. ...