BRT-10

4.4K 173 6
                                    

"Kenapa sih aku enggak boleh tidur disini?" tanya Rey yang mulai kesal karena sejak tadi dia dan Anne berdebat. Rey sangat ingin menginap karena sudah lama tidak berjumpa sedangkan Anne yang menolak mentah-mentah tanpa memberi alasan.

"Pokoknya enggak boleh." ucap Anne sengit.

"Kenapa? Kasih alasan atau karena kamu masih marah sama aku?"

"Enggak."

"Terus kenapa?"

"Aku takut kalau digrebek warga terus kita diarak keliling kampung!!"teriak Anne sebaliknya, kenapa Rey tidak mengerti juga.

"Jadi itu masalahnya?"

"Iya."

"Yaudah mending kamu ikut aja ke hotel, gampang kan?"usul Rey.

"Enggak mau."

"Kenapa lagi?"

"Pasti nanti Kakak macem-macem."

"Ya gapapa dong, hitung-hitung babymoon." ucapnya dengan senyum miring nya.

"Enggak mau!!"

"Yaudah, sekarang kamu pilih aku tidur disini atau kamu ikut ke hotel?"

"Enggak untuk dua-duanya."

"Yaudah, berarti aku tidur disini."ucapnya lalu melenggang pergi untuk masuk kedalam kamar anjer, namun langkah terhenti saat tangannya ditarik Anne dari belakang.

"Fine, Anne ikut ke hotel."

Rey tersenyum tipis saat mendengar jawaban dari Anne walaupun wajahnya cemberut tetapi itu menegaskan dimata Rey. "Ayo." ucap Rey menggandeng tangan Anne.

"Tunggu dulu." tahan Anne ketika tangannya sudah digandeng oleh Rey.

"Kenapa lagi?"

"Ganti baju dulu masa pakai daster begini." ucapnya kesal, kenapa kakaknya menjadi bodoh sekarang?

Rey menepuk jidatnya saat melihat penampilan Anne, hampir saja asetnya dilihat banyak orang. Bodoh!!kenapa bisa bodoh begini? Mungkin tingkat kepintarannya mulai menipis.

"Ganti sana, aku tunggu disini."

Anne berjalan memasuki kamar dengan menghentakkan kakinya.

"Jangan begitu, perut udah gede juga."ucap Rey yang membuat Anne bertambah cemberut, mulutnya komat-kamit lalu menutup pintu kamar dengan keras.

"Kok jadi galak begitu ya? Dulu aja takut sekarang kok malah gue yang takut." guman Rey.

Didalam perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka, karena Anne sudah tertidur. Rey menyetir sesekali melirik Anne yang tertidur disampingnya, imut sekali. Rasanya Rey ingin menggigit pipi bulat Anne tetapi takut sang empu marah-marah.

Rey langsung menggendong Anne ala Bridstyle, perubahan tubuh Anne cukup terasa. Berbeda saat Ia menggendong Anne sebelum hamil, sekarang terasa lebih umm berat.

Rey berjalan di lorong hotel, Ia dapat melihat disana didepan kamarnya berdiri sang sekertaris.

"Bapak dari mana, saya coba hubungi bapak tetapi tidak dijawab?" tanyanya saat Rey berada didepannya. Tatapan matanya turun kearah Anne yang digendong oleh Rey.

"Tolong buka pintu  kamar saya."ucap Rey menyerahkan kartu akses, dia kesusahan karena membawa ibu hamil ini.

Pinty terbuka lebar, Rey langsung masuk tanpa mengucapkan terimakasih. Ditutupnya pintu itu, tetapi langsung ditahan oleh sang sekertaris.

BROTHER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang