20 | Speda Competition (1)

15 1 0
                                    

"SELAMAT ULANG TAHUN SPEDA!!"

"Jangan suka kayak gini ya Fer. Gue udah nyaman sama lo sebagai sahabat."

Ferdi yang sebelumnya hanya memandang wajah Bintang terlihat sedikit terkejut.

"Aaa.. Iya, iya," ucapnya kikuk.

"Tapi lo masih mau sahabatan sama gue kan?" Tanya Bintang dengan sedikit memiringkan wajahnya ke arah Ferdi.

"Iya. Siapa sih yang nggak mau sahabatan sama lo, hehe." Ferdi mengakhiri perkataannya dengan kekehan kecil.

"Emangnya kita kesini mau bahas apa buat Speda Competition?" Tanya Dewa kepada Krisna sang ketua OSIS Speda.

"Kita cuma bakal bagi-bagi tugas aja. Karena semuanya nggak bakal langsung bertugas kan, ada yang harus ngisi acara dulu contohnya lo sama Bintang," ucap Krisna terlihat lebih berwibawa ketika dirinya ditanyai tentang kegiatan organisasi OSIS.

Dewa hanya membalasnya dengan mengangguk-anggukkan kepala. Satu persatu anggota OSIS Speda yang beranggotakan 40 orang itu datang silih berganti, menyapa mereka bertujuh dengan sedikit menundukan kepala. Kalian pasti tahu itu arti dari sebuah sapaan singkat.
_ _ _

Suara musik riang terdengar dari pengeras suara benar-benar menggambarkan jika SMA Pelita Muda saat ini sedang mengadakan acara besar-besaran untuk menyambut hari jadinya yang ke 37 tahun.

SPEDA COMPETITION. Tulisan itu terpampang jelas di benner. Acara hari ini diadakan dengan begitu meriah di lapangan utama Speda. Ini semua membuktikan betapa kerja kerasnya mereka anggota warga sekolah terutama OSIS untuk menyambut berbagai siswa-siswi dari SMP-SMP di kota mereka.

Bendera lambang Speda, balon dan payung hias dengan sengaja di ambangkan ke udara. Membuat langit-langit lapangan utama Speda itu semakin terlihat indah.

Tenang saja perlombaan akan di laksanakan di lapangan futsal Speda. Disini hanya untuk acara pembukaan dan penyambutan. Banyak dari ekstrakurikuler Speda yang ikut mengisi acara. Seperti ekstra musik, tari, karawitan, dan anggota futsal yang akan menunjukan bakat mereka dengan tampil sebelum pertandingan dimulai.

Pagi ini seluruh warga Speda benar-benar dalam kesibukannya masing-masing. Terlihat sedari tadi anggota OSIS dengan jas merah bendera itu berjalan kesana-kemari mengurus acara.

Tak terkecuali Bintang dan Dewa. Mereka sedari tadi sedang mempersiapkan diri dengan riasan dan costum tari mereka. Mereka akan mewakili ekstra tari untuk mengisi acara.

Dewa yang menarikan tari bujang ganong bersama Candra, Ferdi, dan Ditto, karena nyatanya Krisna tidak bisa ikut karena dia adalah seorang ketos yang wajib membimbing para anggotanya. Dengan costum tari merah menyala dan topeng ganongan berwajah merah garang yang mereka tenteng, terlihat lebih-lebih tampan pastinya.

Bintang yang juga akan mengisi acara bersama Salsha, Amara, Meisya, Shela, Cindy dan anak-anak putri ekstra tari lainya. Mereka sudah dirias dengan make up, namun masih terlihat natural. Mereka sangat cantik dengan riasan tipis. Udeng atau iket kepala berwarna hitam dengan warna putih di bagian tepinya sudah terpasang di atas kepala mereka, dengan rambut hitam legam yang terurai panjang. Apalagi rambut Bintang yang lebih panjang dari lainnya terlihat begitu mencolok jika itu Bintang, Bintang Arthawidya. Atasan putih polos lengan panjang dan celana hitam berbahan bludru dengan panjang selutut itu menjadi perpaduan yang pas ditambah centing, jarik dan aksesoris lainnya untuk penari jathil garapan. Jangan lupakan poperti utama sangat kuda kepang dari bambu atau eblek.

Hampir pukul 8. Seluruh siswa dan bapak ibu guru SMP yang akan mengikuti pertandingan mulai memasukkan area lapangan utama Speda tempat penyambutan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Pak Galih selaku kepala sekolah dan yang membuka acara Speda Competition ini. Tak lupa beliau mengawali acara ini dengan bacaan Bissmillah. Dilanjutkan dengan menerbangkan balon berkalungkan benner Speda Competition. Dan penyalaan bom asap yang sudah membuat lapangan utama Speda ini berwarna-warni.

Semua orang yang sebelumnya berbaris layaknya upacara penyambutan kini mulai mengarah ke pinggir lapangan karena terdengarnya suara musik tari jathilan Ponorogo.

Penari jathilan mulai mengisi ruang tengah lapangan Speda. Mereka dengan jumlah 110 orang itu membagi dirinya menjadi dua kubu, yaitu kubu kanan dan kubu kiri. Mengundang teriakan riuh dan tepuk tangan dari para penonton.

Di kubu kiri baris paling depan pastinya di isi oleh Eya, disebelahnya ada Shiren diikuti belakangnya ada Ayla dan salah satu temannya lagi. Tari ini memang diciptakan berpasang-pasangan. Alias dua-dua.

Di kubu kanan ada Bintang dan Salsha dibarisan paling depan, disusul Amara dan Meisya di barisan nomor 2 dan Shela, Cindy dibarisan nomor 3 dilanjutkan dengan 52 pasang lainnya.

Tari Jathilan Ponorogo itu dibawakan dengan begitu indah oleh mereka. Para penari terlihat sangat luwes dan begitu piawai. Gerakan yang mereka lakukan sama seperti latihan, formasi barisan pun tertata sangat rapi sesuai yang diinginkan. Tak sia-sia mereka beberapa hari terakhir ini berlatih begitu keras.

Di tengah-tengah pentas itu para penari jathil menyingkir dari pusat acara, tiba-tiba masuklah 4 penari bujang ganong yang tak lain adalah Dewa, Ditto, Ferdi, dan Candra dengan topeng ganongan. Hal itu menyebabkan pekikan keras dari para penonton.

Mungkin berpuluh-puluh kamera ponsel telah menyala menyorot ke arah mereka. Ini sungguh kolaborasi yang tak diduga antara penari bujang ganong dan penari jathilan.

Penampilan dari ekstrakulikuler tari itu selesai dengan begitu lancar. Di lanjutkan ekstra musik dengan Angga sebagai vokalis utama dan ekstrakulikuler lainnya.

Acara penyambutan itu selesai sekitar pukul setengah sepuluh siang. Kini semua warga sekolah menuju lapangan futsal Speda untuk menonton acara pembukaan dari tim futsal SMA Pelita Muda.

Kini Bintang, Salsha, Cindy, Amara, Meisya, Shela, Ditto, Ferdi, Angga, dan Krisna duduk dibangku tribun paling depan bagian selatan lapangan futsal, mereka sudah berganti pakaian menjadi seragam kebanggaan Speda dengan jas berwarna cream khas Speda. Kecuali Krisna, Angga, Ferdi, Meisya, dan Bintang yang menambahkan jas OSIS Speda pada pakaian mereka.

Para anggota ekstra futsal yang akan tampil dibagi menjadi 2 kubu. Dari bagian timur lapagan masuk Candra sebagai captain tim, dilanjutkan oleh Excel, Yuki, Fredi, dan Dewa. Yuki, Excel, dan Fredi dengan tak tau malunya menghampiri teman-teman mereka dan berlarian layaknya seorang pemain profesional. Ternyata di belakang mereka juga diikuti oleh Candra, dan Dewa.Tak kalah antusiasnya, Ditto, Angga, dan Krisna berdiri dan menyambut uluran tangan mereka dengan berteriak-teriak tak jelas. Kecuali Ferdi yang tetap memilih duduk terhimpit diantara mereka yang berdiri.

"Emang ya kalok udah satu frekuensi orang gila sama-sama nggak jelas. Gue percaya kalok cuma Ferdi yang waras diantara mereka bersembilan," gumam Bintang pelan.

"Bintang nggak boleh gitu. Nggak boleh terlalu jujur," celutuk Cindy. Mengngundang tawa mereka berenam. Yang pastinya anak perempuan.

Teriakan dari para penonton memenuhi lapangan futsal Speda melihat masuknya tim lawan dari arah barat lapangan.

~B1NT4NG~

Makasih, makasih banget untuk kalian yang udah baca B1NT4NG, vote, coment, dan nungguin B1NT4NG update..

Makasih, makasih banget atas cintanya untuk B1NT4NG🧡
B1NT4NG nggak akan menjadi besar tanpa kalian semua.

Luv u_
Salam sayang.

B1NT4NGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang