7 | Nges

67 6 0
                                    

Bagaimana tak teringat?
Mengenalinya sosok tak terlihat
Yang begitu lucu dan sangat menggemaskan.

Dewa Satya Gumelar
Gue minta untuk seluruh anggota B1NT4NG Crew nanti kumpul di lapangan desa.

Tertera jelas Dewa yang mengumumkan di grup chat tersebut.

Hari ini adalah hari kamis. Apakah Bintang bisa berkumpul bersama teman-temannya sore nanti. Dia dan Salsha ada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang harus diikuti.

"Sha lo udah lihat grup belum?"

Salsha yang mencatat pelajaran sejarah di papan tulis segera menengok ke arah Bintang.

"Udah tadi, kenapa?"

"Kita nantikan ada kegiatan ekskul. Terus gimana kita kumpulnya?"

"Kita minta duluan aja latihan narinya terus kita langsung ke lapang desa deh. Nggak cuma kita lagian ada Amara, Meisya, Shela, Cindy, mereka juga ikut ekskul kan," ucap Salsha yang kali ini masih fokus mencatat tanpa menengok sedikitpun ke arah Bintang.

"Eh iya ya, kenapa gue ngga kepikiran?"

"Otak lo udah ke isi penuh semua tentang Reygan kali."

"Mungkin," ucap Bintang tersenyum kecil. Kemudian melanjutkan hal yang ia tinggalkan beberapa menit yang lalu, mencatat.

_ _ _

"Bin katanya kamu sama teman-teman kamu tadi minta latihan menarinya duluan kan? Yaudah buruan ya," ucap Bu Ana selaku guru ekstrakulikuler tari di Speda.

"Eh.. iya Bu."

Iya sekarang sudah pukul 3 sore. Bintang, Salsha, Amara, Shela, Cindy, dan Shela sudah berada di sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Selanjutnya sekitar pukul 4 sore mereka akan berkumpul di lapangan desa.

Musik mengalun begitu merdu. Itu adalah salah satu lagu dari tarian daerah Ponorogo yaitu, Jathilan Ponorogo.

Lagu Jathilan Ponorogo yang khas memang sangat unik dan menarik. Lagu itu akan diiringi dengan alat musik seperti slompret khas Ponorogo, gong, kenong, angklung, dan ketipung. Pada umumnya lagu Jathilan Ponorogo hampir sama dengan lagu iringan Reog Ponorogo.

Jathilan Ponorogo sendiri adalah bagian dari seni pertunjukan Reog Ponorogo. Jathilan Ponorogo pada umumnya menceritakan pasukan berkuda rombongan Prabu Klono Sewandono dari Kerajaan Bantarangin, Ponorogo yang akan melamar Dewi Songgo Langit dari Kerajaan Daha, Kediri.

Bagi Bintang sendiri, menari adalah jiwanya. Apalagi dengan tarian Jathilan Ponorogo sendiri, Bintang sangat dapat dipercaya jika harus menarikannya. Menurut Bintang sendiri,

"Ketika seorang perempuan dari Ponorogo dan sama sekali nggak bisa menarikan tarian Jathil Ponorogo. Dia belum menjadi bagian dari kota Ponorogo."

Kata Bintang yang selalu merasa bangga ketika ia bisa membawakan tari Jathilan Ponorogo.

Waktu berjalan begitu cepat. Sekarang senja sudah terlihat di langit barat sana. Bintang, Salsha dan anak B1NT4NG Crew cewek lainya sudah berada di lapangan desa berkumpul dengan anggota yang lain.

Seperti biasa di sana mereka disuguhkan oleh salah satu anggota atau lebih yang sedang dirasuki oleh arwah. Namun kali ini Bintang dan anggota perempuan yang lain bukan hanya diam saja melainkan mereka juga ikut mengerumuni Dewa dan Ditto dengan jarak yang tak terlalu dekat.

Tiba-tiba saja Ditto menghampirinya. Reflek saja Bintang segera akan berlari mundur. Nyalinya tak sebesar itu harus berhadapan dengan sok-sok mahkluk halus dengan begitu dekat.

"Ojo wedi!"(Jangan takut!). Itu intrupsi dari Dewa yang berada dibelakang Ditto. Tapi entah Bintang merasa itu bukan suara Dewa. Seperti seseorang yang sedang dihipnotis saja. Bintang langsung menurut perkataan Dewa. Kemudian Dewa duduk didepan Bintang dengan jarak yang lumayan dekat.

"Mbah," sapa Bintang dengan canggung, dia takut itu yang jelas.

"Jangan panggil Mbah,, dia nggak bakal suka. Panggil aja Nges," ucap Krisna memberi tahu. Bintang hanya membalas dengan anggukan singkat.

"Nges," panggilnya lagi.

"Hmm," ucap Nges yang berada ditubuh Dewa.

Sungguh suaranya sangat lucu dan menggemaskan. Jika ini Dewa mungkin saja Bintang akan tertawa sampai mengeluarkan air mata.

Dewa yang terkenal urakan di sekolah dapat bersuara selembut dan semenggemaskan ini. Impossible!!

"Salam kenal!! Aku Bintang," ucap Bintang sambil mengulurkan tangan kanannya. Nges pun membalas uluran tangan Bintang.

"Bi?" ucap Nges.

"Iya." Bintang pun langsung tersenyum singkat.

Ini baru pertama kalinya ada yang memanggilnya 'Bi' dan itu sangat terkesan manis apalagi jika Nges yang memanggilnya.

"Eh ngess.. kalok aku Salsha," kata Salsha sambil mengulurkan tangan. Nges dengan senang hati menjabatnya.

"Sha?"

"Iya."

"Kalok aku Shela, S.h.e.l.a, Shela," ucap Shela mengerjakan, aneh memang.

"She?"

"Iya."

Kemudian dilanjutkan dengan Amara, Meisya, dan Cindy yang berkenalan.

Ternyata tidak seburuk itu berteman dengan alam lain. Nges sangatlah menyenangkan menurut Bintang dan yang lainya.

Sekarang saja Nges berada ditengah-tengah Bintang, Salsha, Amara, Shela, Meisya, dan Cindy. Yang mereka lakukan adalah menggosip. Dan kalian tahu? Nges sangat enak untuk di ajak menggosip. Tipikalnya yang terlalu jujur, dan sangat humoris bisa membuat mereka berenam tertawa terpingkal-pingkal dan jangan lupa suaranya yang begitu kecil sangat lucu dan menggemaskan.

~B1NT4NG~

B1NT4NGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang