16 | Reygan Angkasa

52 4 0
                                    

Kamu memang tidak hadir sebagai nyata
Namun dianganku kamu terlihat begitu nyata
Di tempat keramaian sekalipun aku tetap memikirkan mu.

Namun, ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu
Apa kamu juga sedang memikirkan ku?

"Lo kelihatanya lagi seneng banget ya, Bin? Ada apasih bagi-bagi dong," ucap Salsha menatap Bintang yang terus saja tersenyum sambil menumpu kedua tangannya pada pembatas koridor, lantai atas depan kelas mereka menatap para siswa yang sedang berlalu-lalang dibawah sana.

"Iya kayaknya lagi bahagia banget," sahut Meisya.

Mereka semua anggota B1NT4NG Crew kini sedang memenuhi koridor depan kelas XI MIPA 1 dengan anggota laki-laki yang berada tepat didepan kelas berhadapan langsung dengan anggota perempuan yang berada di pembatas koridor.

Jam kosong hari ini masih tetap berjalan. Dengan lagu-lagu yang diputar melalu pengeras suara dari ruang guru. Banyaknya siswa yang berlalu-lalang di bawah menjadikannya pusat keramaian.

"APA BINTANG LAGI BAHAGIA?!" tanya Dewa dengan berteriak seakan memang tidak percaya, "palingan juga palsu."

"Kalok ada sahabatnya lagi bahagia seharusnya lo juga ikut bahagia. Bukannya malah ngerusak kebahagiaan mereka, iri?"

Kata-kata Bintang yang santai namun menusuk membuat sorak-sorai dari anggota yang lain.

"Tapi selama gue disini sih emang kayaknya baru kali ini deh gue lihat lo bahagia banget. Dan senyum lo itu, kali ini lebih berkesan tulus banget." Kalimat yang terlontar dari Angga langsung membuat mereka semua menatapnya, tak terkecuali Bintang.

"Namanya orang lagi bahagia Kak," jawab Bintang dengan senyuman.

"Bahagia karena apa sih? Karena setahu gue kalok bahagia itu harus dibagi-bagi," tuntut Shela.

"Kak Reygan."

"Huuu!!" seru Salsha.

"Lagi bucin ternyata," sahut Amara.

"Folling in love," ujar Shela yang membentuk hati dengan kedua tangannya dan menggerakkan-nya seperti berdetak.

"Kenapa sih lo sesuka itu sama Reygan, Bin?" tanya Cindy.

"Ya karena dia ganteng, baik, jago nari, nggak sombong lagi, ya kan, Bin?" tanya Shela dengan melebih-lebihkan seorang Reygan Angkasa.

Mereka memang tahu pasal Bintang yang sangat mengidolakan Reygan. Seorang penari jaranan thek, seorang penari bujang ganongan, dan dengan parasnya yang tampan bisa memikat hati para perempuan. Bintang sering sekali bercerita ataupun memamerkan foto-foto Reygan kepada mereka. Membuat mereka tahu betapa Bintang menyukai laki-laki berkalung benang hitam, dengan bandul lingkaran coklat itu.

Bintang membalasnya dengan sebuah senyuman. Manis. Mungkin itu satu kata yang tepat untuk Bintang kali ini. Ia jarang sekali memperlihatkan senyuman yang nyaris memamerkan gigi, matanya yang menyipit membentuk bulan sabit membuat Dewa yang memperhatikan juga ikut tersenyum tipis. Belakangan ini dia memang berfikir Bintangnya yang telah lama padam kini perlahan kembali bersinar terang tanpa tertutup awan hitam. Ia harus mengucapkan banyak terimakasih kepada Reygan yang sudah mengembalikan Bintangnya.

"Dia bukan cuma baik. Tapi dia juga manis banget, bukan hanya parasnya aja melainkan juga sikap dan perkataannya. Definisi manis luar dalam itu dia," ucap Bintang seperti mengawang membayangkan seorang Reygan dengan tetap tersenyum.

"Reygan siapa?" tanya Dewa menatap Bintang.

"Itu, anak sanggar jaran thek yang tampil di balai desa sama di monumen waktu itu." Dewa mengangguk mendengar ucapan Salsha. "Pantesan anak tari ternyata," sahutnya.

B1NT4NGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang